Mengenal Keteng-keteng, Alat Musik Tradisional Karo Terbuat dari Bambu

Mengenal Keteng-keteng, Alat Musik Tradisional Karo Terbuat dari Bambu

Yudhanta Tarigan - detikSumut
Jumat, 30 Agu 2024 06:00 WIB
Keteng-keteng
Foto: Keteng-keteng (Dok. detikTravel)
Karo -

Kebudayaan Karo mencakup banyak aspek, tidak hanya sebatas bahasa, pakaian adat, senjata tradisional, makanan khas, dan rumah adatnya saja. Dalam budaya Karo, terdapat juga alat musik tradisional yang kaya akan nilai seni dan budaya.

Jika berbicara tentang alat musik Karo, banyak yang mungkin langsung terlintas pada keyboard, terutama karena pengaruh musik modern dalam masyarakat Karo. Namun, keyboard bukanlah alat musik tradisional Karo.

Yang akan kita bahas kali ini adalah alat musik tradisional Karo yang bernama keteng-keteng. Alat musik ini terbuat dari bahan bambu yang menghasilkan suara yang merdu, sehingga tidak heran apabila sering kita jumpai alat musik ini di berbagai acara Karo seperti acara pernikahan ataupun acara kematian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Uniknya, keteng-keteng memiliki senar yang bukan terbuat dari nilon atau besi, melainkan dari kulit bambu. Senar dari kulit bambu ini memberikan suara yang khas dan alami, menambah keunikan alat musik tradisional Karo ini. Bambu yang digunakan untuk membuat senar ini diambil dari bagian luar bambu yang kemudian diukir dan dipisahkan sebagian dari batangnya, sehingga bisa dipukul untuk menghasilkan bunyi.

Dahulu, Keteng-Keteng sering digunakan sebagai media dalam upacara "Erpangir Ku Lau" oleh masyarakat Karo. Erpangir Ku Lau adalah upacara mandi yang biasanya dilakukan di danau atau sungai dengan tujuan khusus, seperti mengobati penyakit tertentu atau menyembuhkan seseorang dari pengaruh sihir dan hal-hal gaib lainnya.

ADVERTISEMENT

Dalam upacara ini, Keteng-Keteng berfungsi sebagai alat musik pengiring yang menambah kekhidmatan dan sakralitas prosesi. Bunyi yang dihasilkan dari Keteng-Keteng, dengan senar bambunya yang khas, dipercaya dapat membantu memperkuat energi spiritual dan mendukung pelaksanaan ritual dalam upacara tersebut. Upacara ini merupakan salah satu warisan budaya yang kaya akan nilai-nilai tradisional dan spiritualitas dalam masyarakat Karo.

Cara memainkan alat musik ini sangat sederhana, mirip seperti memainkan drum. Namun, yang membedakannya adalah cara memukulnya yang lebih halus.

Cara memukulnya menggunakan alat pemukul kecil yang terbuat dari bambu untuk memukul senar bambu pada alat musik ini.

Bunyi musik yang dihasilkan oleh Keteng-Keteng merupakan perpaduan yang harmonis dengan alat-alat musik pengiring dalam "Gendang Lima Sendalanen" (kecuali sarune). keteng-keteng, dengan suara khas dari senar bambu dan lubang resonatornya, berkontribusi pada keindahan komposisi musik tradisional Karo.

Alat musik ini berperan penting dalam menciptakan suasana yang kaya dan dinamis, sejalan dengan instrumen lainnya dalam ansambel Gendang Lima Sendalanen, memberikan warna musik yang unik dan otentik pada pertunjukan-pertunjukan adat dan budaya Karo.

Harga Keteng-keteng berkisar Rp. 500.000-an dan dapat dibeli secara online maupun langsung datang ke toko alat musik tradisional Karo.

Artikel ini ditulis Yudhanta Tarigan, mahasiswa magang dari UHN Medan di detikcom.




(afb/afb)


Hide Ads