Ka'bah merupakan bangunan suci bagi umat Islam yang dibangun oleh Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s. yang terletak di Masjidil Haram, Makkah. Sebagai bangunan suci, Ka'bah menjadi arah kiblat bagi umat Islam di seluruh dunia ketika melaksanakan salat. Tak hanya itu, Ka'bah menyimpan fakta sejarah yang mengagumkan karena dibangun oleh banyak ornamen yang tidak sembarangan, termasuk kain penutupnya.

Dikutip dari buku berjudul "Ka'Bah Rahasia Kiblat Dunia" yang ditulis oleh Muhammad Abdul Hamid Asy-Syarqawi dan Muhammad Raja'i Ath-Thahlawi, kain yang menutupi Ka'bah bernama kiswah yang terbuat dari kain sutra alam murni berwarna hitam. Pada kiswah terdapat sulam di atasnya yang bertuliskan la ilaha illallah Muhammadur rasulullah; Allah jalla jalaluh; subhanallah wa bihamdihi, subhanallah al-azhim; ya hanan ya mannan.

Sementara itu, pada bagian sabuk kiswah di atas sudut terdapat tulisan Surah Al-Ikhlas di sebuah lingkaran dekorasi Islami berbentuk persegi.

Kiswah memiliki tinggi mencapai 14 meter. Pada bagian sepertiga teratas terdapat sabuk kiswah dengan lebar mencapai 95 cm yang dituliskan beberapa ayat Al-Qur'an kemudian dibingkai dekorasi Islam serta dibordir dengan benang perak berlapis emas. Panjang sabuk mencapai 47 meter yang terdiri dari 16 potong kain hitam. Kiswah juga meliputi tirai pintu Ka'bah setinggi 7,5 meter dengan lebar 4 meter. Di atasnya sama tertulis ayat Al-Qur'an.

Diketahui berdasarkan informasi dari buku tersebut, proses pembuatan kiswah berlangsung selama 10 bulan. Hasilnya adalah kiswah yang memiliki berat sebesar 650 kilogram. Kemudian, diletakkan untuk menutupi Ka'bah dimulai dari bagian atas Ka'bah.

Adapun, sejumlah literatur mengatakan pendapat yang berbeda soal siapa orang pertama yang menyelimuti Ka'bah dengan kiswah. Ada yang berpendapat bahwa Nabi Ismail a.s., ada juga yang berpendapat bahwa buyut Rasulullah saw. yaitu Adnan, tetapi yang banyak dokumentasi sejarah adalah Tubba' bin Abi Karab As'ad seorang penguasa Himyar sebagai orang pertama yang menutupi Ka'bah dengan kiswah. Dikatakan bahwa Tubba' melewati Makkah sebelum perjalanan pulang ke Himyar, lalu ia menutupi Ka'bah dengan daun kurma dan melapisinya dengan bunga Ma'afir yang memiliki wangi semerbak.

Proses Pergantian

Kiswah selalu diganti setiap tahunnya. Wanita pertama yang membuat kiswah adalah Nabilah binti Habbab. Setelah itu, Umar bin Khaththab dan Utsman bin Affan secara bergantian membuat kiswah dari kain tenun Mesir yang disebut Qabathi. Lalu, pada masa Muawiyah bin Abu Sufyan, kiswah terbuat dari dua kain yaitu kain sutra dan kain qabathi. Kain sutra digunakan pada bulan Asyura' sementara kain qabathi digunakan pada 29 Ramadhan.

Kiswah juga dibuat di salah satu kota industri pembuat pakaian indah yaitu Kota Tanis. Kemudian, pada 1223 M, salah seorang sultan dari Dinasti Fathimi, Al-Muiz Lidinillah memutuskan mendirikan tempat khusus pembuatan kiswah di distrik Kharnafasy di Kairo. Sejak itulah, tempat ini terus memproduksi kiswah.

Sementara itu, proses pergantian kiswah biasanya dilakukan setelah salat asar. Para petugas menggunakan tangga listrik untuk membentangkan kiswah yang baru pada keempat sisi Ka'bah. Setelah itu, mereka memotong 47 simpul yang terdapat di bagian atas Ka'bah yang membuat kiswah lama segera terlepas. Pada saat yang bersamaan, kiswah baru secara rapi menutupi Ka'bah. Prosesi ini sengaja dilakukan agar bangunan Ka'bah tidak dibiarkan "telanjang".