Berjalan kaki secara rutin memberikan banyak manfaat bagi kesehatan, mulai dari memperbaiki suasana hati hingga membantu menjaga kepadatan tulang.
Aktivitas ini juga mampu membakar kalori yang pada akhirnya berkontribusi pada penurunan berat badan. Selain itu, jalan kaki tergolong olahraga yang mudah dijangkau dan dapat dilakukan oleh hampir semua orang tanpa persiapan khusus.
Dilansir detikHealth dari Mayo Clinic Diet, seorang ahli gizi, Tara Schmidt, M. Ed., RDN, menjelaskan, berjalan kaki memang terbukti secara ilmiah dapat membantu proses penurunan berat badan. Dalam beberapa kasus, dampaknya bisa terlihat pada area perut, meskipun tidak selalu terjadi pada setiap orang. Dikutip dari laman Prevention, hasil tersebut bisa berbeda-beda tergantung individu.
Walaupun kebiasaan berjalan kaki mampu membantu pembakaran lemak, mengurangi lemak secara spesifik di bagian perut bukanlah hal yang sederhana. Penumpukan dan pengurangan lemak di tubuh sangat dipengaruhi oleh faktor genetik, hormon, serta usia, sehingga tidak bisa diarahkan hanya ke satu bagian tubuh tertentu.
Dengan demikian, saat seseorang rutin berjalan kaki, lemak yang berkurang umumnya akan menyusut secara menyeluruh di seluruh tubuh, termasuk perut, bukan hanya terfokus pada satu area saja.
Meski begitu, berjalan kaki tetap menjadi pilihan aktivitas fisik yang efektif untuk menjaga tubuh tetap aktif dan secara bertahap membantu menurunkan berat badan, asalkan prinsip dasar penurunan berat badan terpenuhi, yakni defisit kalori. Artinya, jumlah kalori yang dibakar lebih besar dibandingkan dengan yang dikonsumsi.
"Segala bentuk olahraga sangat penting dalam menurunkan dan mempertahankan berat badan," kata Schmidt.
"Berjalan kaki adalah cara yang masuk akal bagi hampir semua orang untuk melakukan aktivitas yang disengaja tanpa perlu peralatan atau keahlian khusus. Meskipun berjalan kaki sendiri tidak akan mendorong hilangnya lemak perut, olahraga ini bisa menjadi bagian dari persamaan yang juga perlu mencakup diet terkontrol kalori dan latihan kekuatan," tambahnya.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa berjalan dengan kecepatan lambat maupun cepat memberikan penurunan lemak visceral yang serupa pada perempuan pascamenopause. Namun, untuk memperoleh manfaat kardioprotektif yang lebih optimal, intensitas jalan kaki perlu ditingkatkan.
"Berjalan kaki, jika menjadi bagian dari aktivitas fisik rutin seseorang, bisa meningkakan kualitas tidur, kebugaran kardiovaskular, kekuatan tulang dan otot, suasana hati, keseimbangan, serta mencegah atau mengelola kondisi kronis, seperti jantung, tekanan darah tingggi, dan diabetes tipe2," kata Schmidt.
Artikel ini telah terbit di detikHealth dengan judul: Manfaat Luar Biasa Rutin Jalan Kaki, Termasuk Enyahkan Perut Gelambir |
Simak Video "Video KuTips: Resep Sehat Bugar 'GEMBIRA' ala Kak Seto di Usia 74 Tahun"
(nkm/nkm)