Malam Nisfu Syakban adalah momen istimewa yang dinantikan umat Islam karena memiliki banyak keutamaan. Salah satu keistimewaannya adalah terkabulnya doa pada malam tersebut.
Tahun ini, Nisfu Syaban jatuh pada 14 Februari 2025, sehingga malam Nisfu Syaban akan berlangsung pada malam 13 Februari 2025.
Melansir laman NU Online, Mufti Betawi Sayyid Utsman bin Yahya dalam kitab Maslakul Akyar (halaman 78-80) menjelaskan bahwa pada malam Nisfu Sya'ban, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak doa karena malam ini penuh dengan rahmat dari Allah SWT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, sudahkah detikers mengetahui bacaan doa secara berjemaah yang dianjurkan pada malam Nisfu Syaban? Berikut informasinya.
Tata Cara Membaca Doa Malam Nisfu Sya'ban Secara Berjamaah
Dilansir dari laman NU Online, doa Nisfu Sya'ban dapat dilakukan secara individu maupun berjamaah. Biasanya, doa bersama ini dilakukan di masjid atau musala setelah salat Magrib. Berikut adalah tata cara yang umum dilakukan:
1. Membaca Surat Yasin sebanyak tiga kali dengan niat yang berbeda:
- Bacaan pertama dengan niat memohon umur panjang dalam ketaatan kepada Allah.
- Bacaan kedua dengan niat memohon kelapangan rezeki yang halal dan berkah.
- Bacaan ketiga dengan niat memohon keteguhan iman serta kematian dalam keadaan husnul khatimah.
2. Membaca doa Nisfu Sya'ban setelah masing-masing bacaan Surat Yasin.
Bacaan Doa Malam Nisfu Syaban Versi Berjemaah
Adapun doa Nisfu Sya'ban versi berjamaah sebagai berikut:
اللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنَا عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ أَشْقِيَاءَ أَوْ مَحْرُوْمِيْنَ أَوْ مُقَتَّرِيْنَ عَلَيْنَا فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتَنَا وَحِرْمَانَنَا وَاقْتِتَارَ رِزْقِنَا، وَاكْتُبْنَا عِنْدَكَ سُعَدَاءَ مَرْزُوْقِيْنَ مُوَفَّقِيْنَ لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ: "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ
Arab Latin: Allāhumma yā dzal manni wa lā yumannu 'alaika yā dzal jalāli wal ikrām, yā dzat thauli wal in'ām, lā ilāha illā anta zhahral lājīna wa jāral mustajīrīna, wa ma'manal khā'ifīn. Allāhumma in kunta katabtanā 'indaka fī ummil kitābi asyqiyā'a au mahrūmīna au muqattarīna 'alaynā fir rizqi, famhullāhumma fī ummil kitābi syaqāwatanā, wa hirmānanā waqtitāra rizqinā, waktubnā 'indaka su'adā'a marzūqīna muwaffaqīna lil khairāt. Fa innaka qulta wa qaulukal haqq fī kitābikal munzali 'ala lisāni nabiyyikal mursali "Yamhullāhu mā yasyā'u wa yutsbitu wa 'indahū ummul kitāb." Wa shallallāhu 'alā sayyidinā Muhammadin wa 'alā ālihī wa shahbihī wa sallama, walhamdulillāḥi rabbil 'ālamīn.
Artinya: Wahai Tuhanku yang maha pemberi, Engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemilik kekayaan dan pemberi nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut. Tuhanku, jika Engkau mencatat kami di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezeki kami. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata-sementara perkataan-Mu adalah benar-di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, 'Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.' Allah bershalawat dan bersalam atas Sayyidina Muhammad, keluarga, dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.
Dalam doa ini, umat Islam memohon agar segala kesialan, kesempitan rezeki, serta takdir buruk dihapus, dan digantikan dengan keberkahan, kemudahan rezeki, serta kesempatan untuk terus berbuat kebaikan.
Kemuliaan Malam Nisfu Syaban
Malam Nisfu Sya'ban memiliki banyak keutamaan, salah satunya adalah kesempatan bagi umat Islam untuk memohon ampun dan mendekatkan diri kepada Allah. Dalam berbagai riwayat, malam ini disebut sebagai waktu di mana Allah membukakan pintu rahmat dan menghapus catatan buruk bagi hamba-Nya yang memohon pengampunan dengan tulus. Terdapat 3 dalil yang menerangkan tentang kemuliaan malam Nisfu Syaban. Diantaranya:
1. Hadist Riwayat Thabrani
Dalil berikut ini menyebutkan pada malam nisfu Sya'ban, Allah SWT mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali kaum musyrik dan munafik.
عَنْ مُعَاذِ بن جَبَلٍ عَن ِالنَّبِيِّ قَالَ يَطَّلِعُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ إِلاَّ لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ (رواه الطبراني في الكبير والأوسط قال الهيثمى ورجالهما ثقات. ورواه الدارقطنى وابنا ماجه وحبان فى صحيحه عن ابى موسى وابن ابى شيبة وعبد الرزاق عن كثير بن مرة والبزار)
Artinya: Rasulullah SAW bersabda, sesungguhnya Allah memperhatikan hamba-Nya (dengan penuh rahmat) pada malam nisfu Sya'ban, kemudian Ia akan mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan musyahin (orang munafik yang menebar kebencian antara sesama umat Islam) (HR Thabrani fi Al Kabir no 16639, Daraquthni fi Al Nuzul 68, Ibnu Majah no 1380, Ibnu Hibban no 5757, Ibnu Abi Syaibah no 150, Al Baihaqi fi Syu'ab al Iman no 6352, dan Al Bazzar fi Al Musnad 2389.
2. Hadits Tentang Orang yang Tidak Diampuni
Pada dalil kedua ini, Allah SWT mengampuni hambanya yang meminta ampun, kecuali pelacur dan penarik pajak.
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِنَّ اللهَ تَعَالَى يَدْنُوْ مِنْ خَلْقِهِ فَيَغْفِرُ لِمَنِ اسْتَغْفَرَ إِلاَّ الْبَغِيَّ بِفَرْجِهَا وَالْعَشَّارَ (رواه الطبراني في الكبير وابن عدي عن عثمان بن أبي العاص وقال الشيخ المناوي ورجاله ثقات اهـ التيسير بشرح الجامع الصغير 1/551)
Artinya: Rasulullah SAW bersabda, sesungguhnya (rahmat) Allah mendekati kepada hamba-Nya (di malam nisfu Sya'ban), maka mengampuni orang yang meminta ampunan, kecuali pelacur dan penarik pajak (HR al-Thabrani dalam al-Kabir dan Ibnu 'Adi dari Utsman bin Abi al-'Ash. Syaikh al-Munawi berkata: Perawinya terpercaya. Baca Syarah al-Jami' ash-Shaghir 1/551).
3. Hadits Tentang Kaum Musyrik
Dan dalil yang terakhir ini, Allah SWT mengampuni dosa hamba-Nya kecuali kaum musyrik dan yang memiliki rasa benci kepada saudaranya.
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَنْزِلُ اللهُ تَعَالَى لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِكُلِّ نَفْسٍ إِلاَّ إِنْسَانًا فِي قَلْبِهِ شَحْنَاءُ أَوْ مُشْرِكًا بِاللهِ عَزَّ وَجَلَّ (قال الحافظ ابن حجر هذا حديث حسن أخرجه الدارقطني في كتاب السنة عن عبد الله بن سليمان على الموافقة وأخرجه ابن خزيمة في كتاب التوحيد عن أحمد بن عبد الرحمن بن وهب عن عمه اهـ الأمالي 122)
Artinya: Rasulullah SAW bersabda: (Rahmat) Allah turun di malam nisfu Sya'ban maka Allah akan mengampuni semua orang kecuali orang yang di dalam hatinya ada kebencian kepada saudaranya dan orang yang menyekutukan Allah (al-Hafidz Ibnu Hajar berkata: Hadis ini hasan. Diriwayatkan oleh Daraquthni dalam as-Sunnah dan Ibnu Khuzaimah dalam at-Tauhid, Baca al-Amali 122).
Ketiga dalil tersebut menegaskan keutamaan malam Nisfu Syaban, termasuk sebagai malam pengampunan dosa. Oleh karena itu, sebaiknya kita memanfaatkan momen ini dengan memperbanyak istighfar dan memohon ampun kepada Allah SWT. Semoga kita semua senantiasa mendapatkan ampunan dan rahmat-Nya.
(dhm/dhm)