Bepergian ke berbagai belahan dunia dan bahkan menembus atmosfer Bumi bukanlah sesuatu yang mustahil saat ini. Perkembangan teknologi dan transportasi telah memungkinkan itu semua.
Namun, bagaimana jika melakukan perjalanan menuju langit ketujuh? Terdengar tidak masuk akal, tetapi pernah dialami oleh Rasulullah SAW. Perjalanannya itu dikenal dengan istilah Isra Mikraj.
Isra Mikraj adalah peristiwa diperjalankannya Rasulullah dari Makkah (Masjidil Haram) ke Palestina (Masjidil Aqsa), lalu diangkat hingga ke Sidratul Muntaha dalam satu malam. Kejadian itu tercatat dalam salah satu hadis sahih dan juga beberapa ayat Al-Qur'an. Apa saja itu?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut selengkapnya informasi tentang surah dan ayat tentang Isra Miraj Nabi Muhammad SAW dalam Al-Qur'an beserta artinya.
Surah dan Ayat tentang Isra Miraj dalam Al-Qur'an
![]() |
Disebutkan dalam Kisah Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad Saw yang disusun Syofyan Hadi (2021), perjalanan Rasulullah dari Masjidil Haram hingga dibawa menuju langit ketujuh diceritakan Allah dalam dua surah Al-Qur'an yang berbeda. Keduanya adalah Surah Al-Isra ayat 1 dan An-Najm ayat 13-18.
Surah Al-Isra ayat 1 mengisahkan tentang Isra Nabi Muhammad dari Makkah menuju Palestina. Sementara itu, Surah An-Najm ayat 13-18 berfokus pada Mikraj yang dialami Rasulullah menuju Sidratul Muntaha.
Masih dari Kisah Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad Saw, penyebutan di dua tempat berbeda itu seolah memberi isyarat bahwa perjalanan yang dialami Rasulullah itu memiliki tujuan yang berbeda, tetapi mempunyai substansi yang sama (untuk menunjukkan kebesaran Allah SWT).
Adapun peristiwa Isra merupakan mukjizat bagi Rasulullah karena tidak ada seorang pun di muka Bumi yang mengalaminya. Begitu pula dengan Mikraj yang merupakan mukjizat Rasulullah yang tidak ada satu penduduk langit pun yang mampu melakukannya.
Langsung saja kita simak Surah Al-Isra ayat 1 dan Surah An-Najm ayat 13-18 di bawah ini.
a. Surah Al-Isra Ayat 1
سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ
Sub-ḥānallażī asrā bi'abdihī lailam minal-masjidil-ḥarāmi ilal-masjidil-aqṣallażī bāraknā ḥaulahụ linuriyahụ min āyātinā, innahụ huwas-samī'ul-baṣīr
Artinya: "Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
b. Surah An-Najm Ayat 13-18
(13) وَلَقَدْ رَءَاهُ نَزْلَةً أُخْرَىٰ
wa laqad ra`āhu nazlatan ukhrā
Artinya: "Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain,"
(14) عِندَ سِدْرَةِ ٱلْمُنتَهَىٰ
'inda sidratil-muntahā
Artinya: "(yaitu) di Sidratil Muntaha."
(15) عِندَهَا جَنَّةُ ٱلْمَأْوَىٰٓ
'indahā jannatul-ma`wā
Artinya: "Di dekatnya ada surga tempat tinggal,"
(16) إِذْ يَغْشَى ٱلسِّدْرَةَ مَا يَغْشَىٰ
iż yagsyas-sidrata mā yagsyā
Artinya: "(Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya."
(17) مَا زَاغَ ٱلْبَصَرُ وَمَا طَغَىٰ
mā zāgal-baṣaru wa mā ṭagā
Artinya: "Penglihatannya (muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya."
(18) لَقَدْ رَأَىٰ مِنْ ءَايَٰتِ رَبِّهِ ٱلْكُبْرَىٰٓ
laqad ra`ā min āyāti rabbihil-kubrā
Artinya: "Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar."
Ternyata, kisah Isra Mikraj Rasulullah SAW telah diabadikan Allah SWT dalam Al-Qur'an, tepatnya dalam Surah Al-Isra ayat 1 dan Surah An-Najm ayat 13-18. Sulit untuk diterima akal, tetapi, sebagai muslim, kita wajib mengimaninya. Wallahua'lam bishawab.
(mff/nkm)