Surat Al-Isra Ayat 1, Firman Allah SWT tentang Perjalanan Isra Miraj

Surat Al-Isra Ayat 1, Firman Allah SWT tentang Perjalanan Isra Miraj

Devi Setya - detikHikmah
Sabtu, 25 Jan 2025 16:01 WIB
al-quran hikmah
Al-Qur'an surat Al Isra Foto: Getty Images/iStockphoto/karammiri
Jakarta -

Surat Al-Isra ayat 1 berisi firman Allah SWT tentang perjalanan Isra Miraj yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. Ayat ini menegaskan kuasa Allah SWT meliputi hal-hal di bumi dan di langit.

Surat Al-Isra adalah surat ke-17 dalam Al-Qur'an. Al-Isra artinya berjalan malam. Nama ini sesuai dengan ayat pertama yang menerangkan bahwa Allah SWT telah memperjalankan hamba-Nya, yaitu Nabi Muhammad SAW, di malam hari dari Masjidil Haram yang berada di Makkah, menuju Masjid Al-Aqsa di Palestina.

Selain Al-Isra, surat ini juga dikenal dengan nama Surat Bani Israil. Sebabnya adalah pada ayat 2 sampai 8 diterangkan suka duka yang ditempuh oleh Bani Israil sejak mereka di bawah pimpinan dan bimbingan Nabi Musa membebaskan diri dari penindasan Fir'aun di Mesir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Surat Al-Isra (h2)

Berikut bacaan lengkap surat Al-Isra ayat 1 dalam tulisan Arab, latin dan artinya:

ADVERTISEMENT

سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ

Arab-Latin: Sub-ḥānallażī asrā bi'abdihī lailam minal-masjidil-ḥarāmi ilal-masjidil-aqṣallażī bāraknā ḥaulahụ linuriyahụ min āyātinā, innahụ huwas-samī'ul-baṣīr

Artinya: Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Tafsir Surat Al-Isra Ayat 1

Merujuk kitab Tafsir Al Azhar karya Buya Hamka, ayat pertama surat Al-Isra menegaskan bahwa Allah SWT telah mengisra-kan, memperjalankan di waktu malam, akan hamba-Nya Muhammad SAW dari Masjidil Haram, yakni Makkah Al-Mukarramah ke Masjid Al-Aqsa di Palestina.

Perjalanan biasa dengan kaki atau unta dari Makkah ke Palestina itu adalah 40 hari. Namun atas kuasa Allah SWT, Nabi Muhammad SAW menempuh perjalanan ini hanya dalam waktu sekejap.

Peristiwa ini memang tidak dapat diterima secara logika manusia namun tidak mustahil bagi Allah SWT, Yang Maha Suci dan Maha Agung, terhadap hamba-Nya yang telah dipilih-Nya.

Masjid Al-Aqsa adalah tempat yang diberkahi sekelilingnya. Karena di situlah Nabi-nabi dan Rasul-rasul, berpuluh banyaknya, sejak Musa AS hingga Daud AS dan Sulaiman AS telah menyampaikan wahyu Tuhan. Ke situlah Nabi Muhammad SAW terlebih dulu dibawa, lalu dipertemukan dengan arwah mereka itu sebelum beliau dimirajkan, diangkat ke langit.

Peristiwa Isra Miraj terjadi pada malam 27 Rajab, tahun ke-11 kerasulan Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad SAW Menceritakan Perjalanan Isra

Ada beberapa hadits yang menjelaskan bahwa setelah perjalanan Isra Miraj, Nabi Muhammad SAW hendak menceritakan peristiwa ini kepada umat. Beliau menceritakan tentang Isra dan belum diceritaka tentang Miraj.

Beliau pergi ke masjid dan di sana bertemu Abu Jahal. Lalu Abu Jahal bertanya sambil berolok, "Ada berita baru?" Beliau menjawab, "Ada." Kata Abu Jahal, "Apa?" Beliau menjawab, "Saya diperjalankan tadi malam ke Baitul Maqdis." Abu Jahal lantas menjawab, "Baitul Maqdis?"

Abu Jahal bermaksud mengumpulkan orang Quraisy untuk mendengar cerita Nabi Muhammad yang dia tidak percaya itu dan Nabi SAW pun ingin orang berkumpul supaya diceritakan apa yang telah dialaminya itu dan disampaikannya. Setelah orang berkumpul, berkata Abu Jahal, "Mulailah! Orang Quraisy telah mulai berkumpul di balairung mereka. Ceritakanlah kepada mereka apa yang engkau ceritakan kepadaku tadi."

Lalu Rasululah SAW menceritakan apa yang dilihatnya, bahwa tadi dia di Baitul Maqdis, sembahyang di sana. Mendengar itu ada orang-orang Quraisy itu yang bertepuk tangan, ada yang bersiul, sebagai mencemooh dan mendustakan berita yang tidak masuk akal mereka itu. Dan pecahlah kabarnya di seluruh Makkah.

Maka ada orang datang kepada Abu Bakar menceritakan apa yang dikabarkan Nabi SAW itu. Maka kata Abu Bakar: "Kamu dustakankah itu? Kalau begitu yang dia katakan, benarlah yang dikatakannya itu!" Kemudian dia temui Rasulullah, banyak musyrikin Quraisy mengiringkan. Ditanya-nya sekali lagi dan dijawab oleh beliau di hadapan mereka. Ketika ditanyakan bagaimana rupa Baitul Maqdis, beliau jawab dengan tepat. (Kisah sanggahan Abu Jahal dan iman Abu Bakar ini dari keterangan Ibnu Katsir dalam kitabnya Al-Bidayah Wan Nihayah, juzu'3, halaman 113).

Orang Quraisy sampai bertanya: Kalau benar engkau baru saja kembali dari Baitul Maqdis, adakah engkau lihat di jalan 'irr (rombongan) kafilah perniagaan kami? Berapa ekor untanya dan betapa keadaannya? Dengan tegas beliau jawab rombongan itu sekarang tengah menuju pulang, sekian banyak orangnya dan sekian banyak untanya; hari ini ketika matahari terbit sampailah rombongan itu. Unta yang di depan putih warnanya. Demikian penjelasan beliau secara terperinci.

Maka pada hari yang beliau tentukan itu ada mereka yang pergi menunggu keluar kota. Ada yang berkata: Mana dia? Matahari sudah terbit. Mereka belum tampak!" Tiba-tiba berkata temannya: "Itu dia, sudah datang. Di depan sekali unta putih!"

Demikianlah kisah Isra Nabi Muhammad SAW. Pada waktu itu pula beliau menceritakan perjalanan Miraj dari bumi menuju langit ke tujuh hingga ke Sidratul Muntaha.

Wallahu a'lam.




(dvs/kri)
Isra Miraj

Isra Miraj

59 konten
Isra Miraj adalah perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW yang dilakukan dari Masjidil Haram di Makkah ke Baitul Maqdis (sebuah lokasi yang saat ini dikenal dengan Kota Tua Yerusalem) dan berlanjut ke Sidratul Muntaha melewati tujuh lapis langit.

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads