Rajab, bulan ketujuh kalender kamariah, merupakan salah satu bulan haram (suci). Menurut riwayat dan catatan sejarah, sejumlah peristiwa penting terjadi di bulan ini, salah satunya adalah Isra Mikraj.
Isra Mikraj adalah peristiwa diperjalankannya Rasulullah SAW dari Masjidil Haram ke Baitul Maqdis yang kemudian dilanjutkan hingga ke Sidratul Muntaha. Kejadian ini menjadi cikal-bakal kewajiban salat lima waktu bagi kaum muslimin.
Kali ini, detikSumut ingin mengajakmu untuk mengetahui lebih lanjut tentang Isra Miraj 2024, mulai dari pengertian, sejarah, hingga hikmah yang bisa dipetik dari kisah tersebut. Langsung scroll ke bawah, ya!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Isra Miraj
![]() |
Istilah Isra Mikraj kerap ditulis serangkai. Namun, tahukah kamu kalau istilah tersebut terdiri dari dua kata yang memiliki makna berbeda?
Dalam bahasa Arab, Isra Miraj biasanya ditulis sebagai al-'Isra' wal-Mi'raj (Ψ§ΩΨ₯Ψ³Ψ±Ψ§Ψ‘ ΩΨ§ΩΩ ΨΉΨ±Ψ§Ψ¬). Kata isra' berasal dari kata sara yang artinya 'perjalanan malam'. Sementara itu, mi'raj dalam bahasa Arab berarti 'kendaraan', 'alat untuk naik', ataupun 'tangga'.
Untuk lebih jelasnya, berikut pengertian Isra dan Mikraj menurut beberapa ahli:
1. Julijanto (2015) dalam Peristiwa Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW dan Pembelajarannya oleh Yunita (2021)
- Isra' adalah berangkatnya Rasulullah SAW oleh Tuhannya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa.
- Mi'raj adalah berangkatnya Rasulullah SAW dari Masjidil Aqsa naik ke langit tujuh lapis ke Sidaratul Muntaha dan akhirnya ke Mustawa.
2. Abduh (1994) dalam Hikmah Isra' Mi'raj Junjungan Nabi Besar Muhammad SAW
- Isra' menurut bahasa Arab diartikan sebagai perjalanan jauh di waktu malam dan selamat pulang kembali ke tempat semula. Sementara menurut istilah, isra' diartikan sebagai perjalanan Rasulullah SAW di waktu malam dari Masjidil Haram (Makkah) ke Masjidil Aqsha (Palestina).
- Mi'raj menurut bahasa Arab artinya tangga untuk dinaiki, sedangkan menurut istilah, mi'raj adalah perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Aqsa ke langit tujuh sampai ke Arasy Allah.
3. Zindy (1986) dalam Masjidil Aqsha (Pusat para Nabi dan Awal Mi'raj Rasul)
- Isra' adalah peristiwa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dari kota Makkah ke Baitul Maqdis (dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang menurut sebutan Al-Qur'an Surat Al-Isra') hanya sekali saja.
- Mi'raj adalah seperti tangga yang mempunyai anak-anak tangga. Melalui tangga tersebut, Rasulullah naik ke langit dunia kemudian menuju seluruh tujuh lapis langit. Di setiap langit, ia disambut oleh para nabi.
Sejarah Isra Miraj
![]() |
Kisah perjalanan Nabi Muhammad SAW menuju langit ketujuh dalam satu malam dapat dilihat dalam sebuah hadis mutawatir. Dalam kitab Al Albani Al Isra' wal Mi'raj, ia menyebutkan bahwa ada 16 sahabat yang meriwayatkan peristiwa Isra Mikraj.
Adapun sahabat itu adalah Anas bin Malik, Abu Dzar, Malik bin Sha'sha'ah, Ibnu 'Abbas, Jabir, Abu Hurairah, Ubay bin Ka'ab, Buraidah ibnul Hushaib Al-Aslamy, Hudzaifah ibnul Yaman, Syaddad bin Aus, Shuhaib, Abdurrahman bin Qurrath, Ibnu "Umar, Ibnu Mas'ud, 'Ali bin Abi Thalib, dan 'Umar bin Khattab.
Salah satu riwayat tentang sejarah Isra Miraj dapat dilihat Hadis Bukhari Nomor 2968. Berikut isi selengkapnya:
... Telah bercerita kepada kami Anas bin Malik, dari Malik bin Sha'sha'ah radliallahu 'anhuma, berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Ketika aku berada di sisi Baitullah antara tidur dan sadar".
Lalu Beliau menyebutkan, yaitu, "Ada seorang laki-laki di antara dua laki-laki yang datang kepadaku membawa baskom terbuat dari emas yang dipenuhi dengan hikmah dan dan iman, lalu orang itu membelah badanku dari atas dada hingga bawah perut, lalu dia mencuci perutku dengan air zamzam kemudian mengisinya dengan hikmah dan iman.
Kemudian aku diberi seekor hewan tunggangan putih yang lebih kecil dari pada baghal, tetapi lebih besar dibanding keledai bernama Al-Buraq. Maka, aku berangkat bersama Jibril Alaihissalam, hingga sampai di langit dunia.
Lalu ditanyakan, "Siapakah ini?" Jibril menjawab, "Jibril." Ditanyakan lagi, "Siapa orang yang bersamamu?" Jibril menjawab, "Muhammad." Ditanyakan lagi, "Apakah dia telah diutus?" Jibril menjawab, "Ya." Maka dikatakan, "Selamat datang, sebaik-baik orang yang datang telah tiba." Kemudian aku menemui Adam AS dan memberi salam kepadanya lalu dia berkata, "(Ucapan) selamat datang bagimu dari anak keturunan dan nabi."
Kemudian kami naik ke langit kedua lalu ditanyakan, "Siapakah ini?" Jibril menjawab, "Jibril." Ditanyakan lagi, "Siapa orang yang bersamamu?" Jibril menjawab, "Muhammad." Ditanyakan lagi, "Apakah dia telah diutus?" Jibril menjawab, "Ya." Maka dikatakan, "Selamat datang baginya dan ini sebaik-baiknya kedatangan orang yang datang." Lalu aku menemui Isa dan Yahya AS lalu keduanya berkata, "Selamat datang bagimu dari saudara dan nabi."
Kemudian kami naik ke langit ketiga lalu ditanyakan, "Siapakah ini?" Jibril menjawab, "Jibril." Ditanyakan lagi, "Siapa orang yang bersamamu?" Jibril menjawab, "Muhammad." Ditanyakan lagi, "Apakah dia telah diutus?" Jibril menjawab, "Ya." Maka dikatakan, "Selamat datang baginya dan ini sebaik-baiknya kedatangan orang yang datang." Lalu aku menemui Yusuf AS dan memberi salam kepadanya lalu dia berkata, "Selamat datang bagimu dari saudara dan nabi."
Kemudian kami naik ke langit keempat lalu ditanyakan, "Siapakah ini?" Jibril menjawab, "Jibril." Ditanyakan lagi, "Siapa orang yang bersamamu?" Jibril menjawab, "Muhammad." Ditanyakan lagi, "Apakah dia telah diutus?" Jibril menjawab, "Ya." Maka dikatakan, "Selamat datang baginya dan ini sebaik-baiknya kedatangan orang yang datang." Lalu aku menemui Idris AS dan memberi salam kepadanya lalu dia berkata, "Selamat datang bagimu dari saudara dan nabi."
Kemudian kami naik ke langit kelima lalu ditanyakan, "Siapakah ini?" Jibril menjawab, "Jibril." Ditanyakan lagi, "Siapa orang yang bersamamu?" Jibril menjawab, "Muhammad." Ditanyakan lagi, "Apakah dia telah diutus?" Jibril menjawab, "Ya." Maka dikatakan, "Selamat datang baginya dan ini sebaik-baiknya kedatangan orang yang datang." Lalu aku menemui Harun AS dan memberi salam kepadanya lalu dia berkata, "Selamat datang bagimu dari saudara dan nabi."
Kemudian kami naik ke langit keenam lalu ditanyakan, "Siapakah ini?" Jibril menjawab, "Jibril." Ditanyakan lagi, "Siapa orang yang bersamamu?" Jibril menjawab, "Muhammad." Ditanyakan lagi, "Apakah dia telah diutus?" Jibril menjawab, "Ya." Maka dikatakan, "Selamat datang baginya dan ini sebaik-baiknya kedatangan orang yang datang." Kemudian aku menemui Musa AS dan memberi salam kepadanya lalu dia berkata, "Selamat datang bagimu dari saudara dan nabi." Ketika aku sudah selesai, tiba-tiba dia menangis. Lalu ditanyakan, "Mengapa kamu menangis?" Musa menjawab, "Ya Rabb, anak ini yang diutus setelah aku, umatnya akan masuk surga dengan kedudukan lebih utama dibanding siapa yang masuk surga dari umatku."
Kemudian kami naik ke langit ketujuh lalu ditanyakan, "Siapakah ini?" Jibril menjawab, "Jibril." Ditanyakan lagi, "Siapa orang yang bersamamu?" Jibril menjawab, "Muhammad." Ditanyakan lagi, "Apakah dia telah diutus?" Jibril menjawab, "Ya." Maka dikatakan, "Selamat datang baginya dan ini sebaik-baiknya kedatangan orang yang datang." Kemudian aku menemui Ibrahim AS dan memberi salam kepadanya lalu dia berkata, "Selamat datang bagimu dari saudara dan nabi."
Kemudian aku ditampakkan al-Baitul Ma'mur. Aku bertanya kepada Jibril, lalu dia menjawab, "Ini adalah al-Baitul Ma'mur, setiap hari ada tujuh puluh ribu malaikat mendirikan salat di sana. Jika mereka keluar (untuk pergi salat), tidak ada satu pun dari mereka yang kembali."
Kemudian diperlihatkan kepadaku Sidratul Muntaha yang ternyata bentuknya seperti kubah dengan daun jendelanya laksana telinga-telinga gajah. Di dasarnya ada empat sungai yang berada di dalam (disebut Bathinan) dan di luar (Zhahiran)." Aku bertanya kepada Jibril, maka dia menjawab, "Adapun Bathinan berada di surga, sedangkan Zhahiran adalah an-Nail dan al-Furat (dua nama sungai di surga)."
Kemudian diwajibkan atasku salat lima puluh kali. Aku menerimanya hingga datang Musa AS menemuiku dan bertanya, "Apa yang telah kamu lakukan?" Aku jawab, "Aku diwajibkan salat lima puluh kali." Musa berkata, "Akulah orang yang lebih tahu tentang manusia daripada kamu. Aku sudah berusaha menangani Bani Isra'il dengan sungguh-sungguh. Dan ummatmu tidak akan sanggup melaksanakan kewajiban salat itu. Maka itu, kembalilah kamu kepada Rabbmu dan mintalah (keringanan)."
Maka aku meminta keringanan lalu Allah memberiku empat puluh kali salat lalu (aku menerimanya dan Musa kembali menasehati aku agar meminta keringanan lagi), kemudian kejadian berulang seperti itu (nasehat Musa) hingga dijadikan tiga puluh kali lalu kejadian berulang seperti itu lagi hingga dijadikan dua puluh kali kemudian kejadian berulang lagi hingga menjadi sepuluh lalu aku menemui Musa dan dia kembali berkata seperti tadi hingga dijadikan lima waktu.
Lalu kembali aku menemui Musa dan dia bertanya, "Apa yang kamu dapatkan?" Aku jawab, "Telah ditetapkan lima waktu." Dia berkata seperti tadi lagi. Aku katakan, "Aku telah menerimanya dengan baik." Tiba-tiba ada suara yang berseru, "Sungguh Aku telah putuskan kewajiban dari-Ku ini dan Aku telah ringankan buat hamba-hamba-Ku dan Aku akan balas setiap satu kebaikan (salat) dengan sepuluh balasan (pahala)."
(HR. Bukhari no. 2968)
Surah dan Ayat Al-Qur'an tentang Isra Miraj
![]() |
Selain dalam hadis, kisah diberangkatkannya Rasulullah dari Makkah ke Palestina, kemudian berlanjut ke Sidratul Muntaha, telah dibenarkan dalam sejumlah ayat Al-Qur'an.
Adapun peristiwa Isra Miraj terekam dalam Surah Al-Isra' ayat 1 dan An-Najm ayat 12-18. Berikut bunyi kedua surah tersebut:
- "Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Isra, [17]:1).
- "Maka, apakah kaum (musyrik Mekah) hendak membantahnya tentang apa yang telah dilihatnya? Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratul Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar." (QS. An-Najm, [53]:12-18).
Hikmah Peristiwa Isra Miraj
![]() |
Terdapat sejumlah hikmah yang bisa dipetik oleh kaum muslimin dari peristiwa Isra Mikraj yang dialami Rasulullah SAW. Disadur dari situs detikHikmah, berikut beberapa hikmahnya:
- Mengetahui tanda kebesaran Allah SWT yang mampu memperjalankan Nabi hanya dalam satu malam
- Mendekatkan diri kepada Allah perlu diawali dengan membersihkan hati dari berbagai penyakit dan maksiat
- Memuliakan Rasulullah SAW karena Allah juga memuliakannya lewat peristiwa Isra Mikraj yang tidak dialami rasul maupun nabi lain, selain Nabi Muhammad
- Hamba yang bertakwa mendapat derajat tinggi di sisi Allah
- Isra Mikraj memantapkan hati Rasulullah usai menyaksikan langsung hal-hal gaib, seperti surga dan neraka
- Isra Mikraj mempertegas pentingnya salat lima waktu
- Isra Mikraj bisa menjadi bahan introspeksi diri terlebih setelah Rasulullah SAW yang melihat langsung siksaan bagi para penghuni neraka
- Isra Mikraj merupakan bekal dakwah bagi Rasulullah dari Allah SWT
- Peristiwa Isra Mikraj yang sulit diterima akal sehat menjadi ujian keimanan bagi manusia
- Isra Mikraj merupakan pelipur lara bagi Rasulullah usai ditinggal Khadijah dan Abu Thalib
Jadwal Libur Isra Miraj 2024
![]() |
Di Indonesia sendiri, Isra Mikraj Nabi Muhammad ditetapkan sebagai hari libur nasional. Penetapannya sebagai hari libur telah tercantum dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024.
Berdasarkan surat keputusan tersebut, libur Maulid Nabi 2023 jatuh pada Kamis, 8 Februari 2024. Apakah hari besar keagamaan ini memiliki cuti bersama?
Berdasarkan SKB Tiga Menteri, tidak ada cuti bersama yang mengiringi peringatan Isra Miraj 2024, baik pada tanggal 7 maupun 9 Februari 2024.
Pemerintah hanya menetapkan 1 hari libur nasional untuk peringatan Isra Miraj 2024. Ini berarti, masyarakat hanya akan menikmati 1 hari libur, yaitu pada Kamis, 8 Februari 2024.
(mff/astj)