9 Ayat Suci Al-Quran tentang Isra Miraj: Arab, Latin, dan Artinya

9 Ayat Suci Al-Quran tentang Isra Miraj: Arab, Latin, dan Artinya

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Jumat, 24 Jan 2025 09:53 WIB
Ilustrasi Alquran, mengaji ayat Al-quran.
Ilustrasi ayat suci Al-Quran tentang Isra Miraj. (Foto: Ali Burhan/Unsplash)
Jogja -

Isra Miraj adalah salah satu peristiwa agung yang terjadi pada 27 Rajab tahun kesepuluh kenabian. Bahkan, terdapat beberapa ayat suci Al-Quran tentang Isra Miraj yang mempertegas bahwa perjalanan Nabi Muhammad Saw malam itu bukanlah perjalanan biasa.

Dikutip dari laman resmi Kementerian Agama, Nabi melakukan perjalanan Isra dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjid Aqsha di Yerusalem, mengendarai buraq dan ditemani Malaikat Jibril. Di Masjid Aqsha, Nabi memimpin sholat bersama para nabi.

Kemudian, Nabi melakukan perjalanan Miraj ke langit hingga Sidratul Muntaha, bertemu dengan nabi-nabi sebelumnya di setiap tingkatan langit, seperti Nabi Adam, Nabi Isa, Nabi Musa, dan Nabi Ibrahim. Di Sidratul Muntaha, Nabi menerima perintah sholat dari Allah, yang awalnya 50 kali sehari, lalu dikurangi menjadi 5 waktu atas saran Nabi Musa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut ini adalah daftar ayat suci Al-Quran yang membahas mengenai Isra Miraj, lengkap dengan tulisan Arab, latin, dan artinya. Penjelasan ini juga dilengkapi dengan tafsir yang dihimpun dari Quran Kemenag.

Ayat Suci Al-Quran tentang Isra Miraj

Di dalam Al-Quran, kita bisa menemukan dua surat yang membahas mengenai peristiwa Isra Miraj, yaitu Al-Isra dan An-Najm. Mari simak uraiannya!

ADVERTISEMENT

1. Al-Isra Ayat 1

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Subḥānal-lażī asrā bi'abdihī lailam minal-masjidil ḥarāmi ilal-masjidil-aqṣal-lażī bāraknā ḥaulahū linuriyahū min āyātinā, innahū huwas-samī'ul-baṣīr(u).

Artinya:

"Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat."

Tafsir:

Ayat ini menggambarkan perjalanan malam (Isra) Nabi Muhammad dari Masjidilharam di Makkah menuju Masjidil Aqsa di Palestina. Perjalanan ini merupakan salah satu tanda kebesaran Allah yang menunjukkan kedudukan mulia Nabi Muhammad di sisi-Nya. Allah memerintahkan perjalanan ini untuk memperlihatkan kepada Nabi beberapa tanda kekuasaan-Nya, baik yang tampak dengan mata kepala maupun dengan mata hati. Masjidil Aqsa, yang berada di tempat yang diberkahi dengan tanah subur dan sejarah para nabi, menjadi tempat tujuan perjalanan ini.

Di dalamnya terdapat penguatan bagi Nabi Muhammad, di tengah kesulitan dan penolakan dakwah, bahwa beliau memiliki tempat yang sangat mulia di hadapan Allah. Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui segala perbuatan dan perkataan hamba-Nya, termasuk perjuangan Nabi Muhammad dalam menghadapi tantangan dakwah.

2. Al-Isra Ayat 60

وَاِذْ قُلْنَا لَكَ اِنَّ رَبَّكَ اَحَاطَ بِالنَّاسِۗ وَمَا جَعَلْنَا الرُّءْيَا الَّتِيْٓ اَرَيْنٰكَ اِلَّا فِتْنَةً لِّلنَّاسِ وَالشَّجَرَةَ الْمَلْعُوْنَةَ فِى الْقُرْاٰنِ ۗ وَنُخَوِّفُهُمْۙ فَمَا يَزِيْدُهُمْ اِلَّا طُغْيَانًا كَبِيْرًا ࣖ

Wa iż qulnā laka inna rabbaka aḥāṭa bin-nās(i), wa mā ja'alnar-ru'yal-latī araināka illā fitnatal lin-nāsi wasy-syajaratal mal'ūnata fil-quran(i), wa nukhawwifuhum, famā yazīduhum illā ṭugyānan kabīrā(n).

Artinya:

(Ingatlah) ketika Kami berfirman kepadamu, "Sesungguhnya Tuhanmu (dengan ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi seluruh manusia." Kami tidak menjadikan ru'yā yang telah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan sebagai ujian bagi manusia dan (begitu pula) pohon yang terkutuk dalam Al-Quran. Kami menakut-nakuti mereka, tetapi yang demikian itu hanyalah menambah besar kedurhakaan mereka.

Tafsir:

Allah mengingatkan Nabi Muhammad untuk tidak ragu atau bersedih hati atas penolakan orang-orang kafir terhadap risalah-Nya. Allah menunjukkan bahwa segala kekuasaan dan ilmu-Nya meliputi seluruh manusia. Allah juga menyebutkan bahwa peristiwa Isra Miraj dan penglihatan Nabi tentang pohon zaqqūm adalah ujian bagi manusia, di mana orang yang beriman semakin kuat imannya dan yang ingkar semakin keras kekafirannya. Ini semua sebagai peringatan bagi orang-orang yang mendustakan kebenaran.

3. An-Najm Ayat 12-18

Ayat 12

اَفَتُمٰرُوْنَهٗ عَلٰى مَا يَرٰى

Afa tumārūnahū 'alā mā yarā.

Artinya:

Apakah kamu (kaum musyrik Makkah) hendak membantahnya (Nabi Muhammad) tentang apa yang dilihatnya itu (Jibril)?

Ayat 13

وَلَقَدْ رَاٰهُ نَزْلَةً اُخْرٰىۙ

Wa laqad ra'āhu nazlatan ukhrā.

Artinya: Sungguh, dia (Nabi Muhammad) benar-benar telah melihatnya (dalam rupa yang asli) pada waktu yang lain,

Ayat 14

عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهٰى

'Inda sidratil-muntahā.

Artinya: (yaitu ketika) di Sidratulmuntaha.

Ayat 15

عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوٰىۗ

'Indahā jannatul-ma'wā.

Artinya: Di dekatnya ada surga tempat tinggal.

Ayat 16

اِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشٰىۙ

Iż yagsyas-sidrata mā yagsyā.

Artinya: (Nabi Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratulmuntaha dilingkupi oleh sesuatu yang melingkupinya.

Ayat 17

مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغٰى

Mā zāgal-baṣaru wa mā ṭagā.

Artinya: Penglihatan (Nabi Muhammad) tidak menyimpang dan tidak melampaui (apa yang dilihatnya).

Ayat 18

لَقَدْ رَاٰى مِنْ اٰيٰتِ رَبِّهِ الْكُبْرٰى

Laqad ra'ā min āyāti rabbihil-kubrā.

Artinya: Sungguh, dia benar-benar telah melihat sebagian tanda-tanda (kebesaran) Tuhannya yang sangat besar.

Tafsir:

Pada ayat-ayat ini, Allah menyatakan bahwa Nabi Muhammad Saw melihat Jibril dalam bentuk aslinya ketika melakukan perjalanan Miraj ke Sidratul Muntaha, yang merupakan batas alam yang diketahui oleh para malaikat. Sidratul Muntaha ini berada di langit yang ketujuh dan menjadi tempat yang hanya dapat diketahui sebagian oleh Allah dan Rasul-Nya. Para mukmin wajib mempercayai adanya Sidratul Muntaha sesuai dengan apa yang diterangkan dalam Al-Quran dan hadis yang sahih.

Di dekat Sidratul Muntaha terdapat surga yang menjadi tempat tinggal bagi orang-orang yang taat dan para syuhada. Ketika Nabi Muhammad Saw berada di sana, beliau menyaksikan keindahan dan kebesaran Tuhan yang menutupi Sidratul Muntaha dengan sinar-sinar yang luar biasa, namun Al-Quran tidak menjelaskan secara rinci mengenai hal tersebut.

Nabi Muhammad Saw tidak menyimpang atau melampaui apa yang diperlihatkan oleh Allah kepadanya di Sidratul Muntaha. Penglihatannya tetap terfokus pada apa yang diizinkan oleh Allah untuk dilihat. Hal ini menunjukkan bahwa Nabi Saw hanya menyaksikan apa yang benar-benar disaksikan tanpa adanya kekeliruan atau ketidaksesuaian dalam penglihatannya.

Melalui penglihatannya di Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad Saw menyaksikan sebagian tanda-tanda kebesaran Allah yang luar biasa. Ini menunjukkan betapa besar kekuasaan dan kemuliaan Allah yang dapat dilihat oleh Rasul-Nya. Al-Quran menyampaikan bahwa apa yang dilihat Nabi Muhammad Saw adalah bagian dari keajaiban dan tanda-tanda keagungan Allah yang tidak terbatas.

Demikianlah penjelasan mengenai 9 ayat Al-Quran tentang Isra Miraj. Semoga bermanfaat, detikers!




(sto/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads