Temuan-temuan Keluarga soal Kematian Advent Telaumbanua

Lampung

Temuan-temuan Keluarga soal Kematian Advent Telaumbanua

Tim detikSumbagsel - detikSumbagsel
Minggu, 20 Agu 2023 11:49 WIB
Jenazah Advent Pratama Telaumbauna (dok keluarga)
(Foto: Jenazah Advent Pratama Telaumbauna. Foto Dokumen Keluarga)
Bandar Lampung -

Keluarga mengungkap sejumlah temuan dan informasi seputar penyebab kematian Advent Pratama Telaumbanua. Keluarga meyakini Advent meninggal karena penganiayaan.

Jenazah Advent telah dimakamkan di Desa Taluzusua, Kecamatan Siduari, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara (Sumut) pada Jumat (18/8). Siswa SPN Polda Lampung itu terlebih dahulu menjalani autopsi di Rumah Sakit Umum (RSU) H Adam Malik di Medan pada Kamis (17/8) dini hari.

Keluarga memilih melakukan autopsi mandiri di RSU H Adam Malik karena tidak yakin dengan RS Bhayangkara milik kepolisian di Polda Lampung. Sebab, keluarga janggal dengan kematian Advent.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kecurigaan pihak keluarga itu sudah muncul saat penjemputan jenazah Advent ke Lampung. Pihak keluarga tidak diizinkan untuk melihat kondisi jasad Advent saat ditawarkan untuk autopsi.

Benar saja, ketika jenazah Advent dibawa dari Lampung ke Medan, pihak keluarga menemukan sejumlah luka di tubuh Advent sebelum menjalani autopsi. Luka-luka itu diyakini bukan karena jatuh seperti keterangan dari pihak kepolisian.

ADVERTISEMENT

"Tadi waktu di cek, terdapat beberapa luka di tubuhnya. Ada luka di pelipis, luka di bibir, luka di dagu, memar di bawah ketiak kanan, luka memar pada bagian tulang ekor, lambung membusung, serta luka pada jari telunjuk," ungkap ayah Advent, Ifon saat dihubungi, Kamis (17/8) lalu.

Keluarga mendapat informasi Advent dianiaya oleh salah seorang seniornya bernama Brigadir I saat pendidikan di SPN Kemiling Polda Lampung. Hal itu berbeda dengan keterangan polisi yang menyebut Advent meninggal karena kelelahan pembinaan fisik.

Siapa sosok Brigadir I yang diduga aniaya Advent, klik halaman selanjutnya...

Paman Advent, Rahmat Telaumbauna, mengatakan pihak keluarga tidak percaya atas kematian Advent yang dikatakan meninggal karena terjatuh. Sebab, ada informasi dugaan penganiayaan terhadap Advent.

"Kami mendapatkan informasi bahwa si Advent tidak meninggal normal, bukan karena terjatuh, tapi itu dia sebenarnya karena perlakuan yang namanya Brigadir I bersama teman-teman," kata Rahmat.

"Jadi Brigadir I itu membanting badan si Advent dan setelah itu mereka siksa dan mereka mengatakan tidak usah dikasih makan. Tapi itu kita belum jelas apa benar atau tidak," imbuhnya.

Polda Lampung menyatakan akan mendalami informasi yang didapatkan keluarga tersebut. Saat ini informasi tersebut sedang diusut Bid Propam Polda Lampung.

"Jadi informasi-informasi itu akan kami dalami. Hal-hal itu masih didalami, kami menunggu hasil pemeriksaan dari Bid Propam Polda Lampung," ujar Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadillah Astutik.

Advent meninggal pada Selasa (15/8) siang. Dia sempat dibawa ke IGD RS Bhayangkara Polda Lampung setelah pingsan saat mengikuti apel siang di SPN Kemiling.


Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detiksumbagsel


Hide Ads