.webp)
Kasus dugaan pelecehan siber yang dilakukan komedian Debi Ceper terhadap siswi SMP di Jambi berinisial SFA akan dilanjutkan ke gelar perkara. Hal itu lantaran mediasi kedua antara pelapor dan terlapor gagal.
Mediasi antara Debi Ceper dan SFA terkait laporan pelecehan siber dari komentar di Instagram tersebut gagal lantaran kedua belah pihak tak hadir.
Sebelumnya mediasi tersebut dijadwalkan Rabu, (5/7/2023), pukul 10.00 WIB, di ruang riksa subdit Siber Ditreskrimsus Polda Jambi. Hingga Rabu siang, kedua pihak tidak hadir ke pertemuan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi hari ini kami mengangendakan pertemuan kedua untuk melaksanakan mediasi antara pelapor adik SFA dan terlapor Debi Ceper. Keduanya tidak hadir," kata Kasubdit Siber Ditreskrimsus Polda Jambi AKBP Andi Purwanto, Rabu (5/7/2023).
Andi mengaku pihaknya sudah mendapat surat dari SFA terkait alasannya tidak hadir dalam mediasi untuk upaya penyelesaian perkara secara restorative justice itu. Ia mengatakan SFA ingin kasus yang dilaporkannya tetap berlanjut.
"Alasannya itu, sepintas laporan dari anggota bahwa yang bersangkutan ingin proses ini tetap dilanjutkan," jelasnya.
Setelah dua kali mediasi gagal, kata Andi, penyidik akan melakukan gelar perkara. Gelar perkara ini untuk menentukan apakah kasus tersebut dapat naik ke tahap penyidikan. Rencananya gelar perkara kasus ini akan dilaksanakan, Senin (10/7/2023).
"Kami akan gelar perkara. Insya Allah kita agendakan hari Senin," ujarnya.
Sebelumnya SFA dan Debi Ceper juga pernah akan dipertemukan penyidik, Selasa (20/6/2023). Namun, mediasi gagal karena SFA tidak hadir. SFA dari awal ingin kasus terus berlanjut.
Diketahui, SFA melaporkan Debi Ceper itu ke Polda Jambi pada 29 Mei 2023 lalu. Dikarenakan akun Instagram bernama @debiceper23, selebgram atau yang sering dikenal dengan pelawak dari Provinsi Jambi itu telah berkomentar tidak senonoh di salah satu unggahan akun infoanakjambi yang merepost video milik SFA.
Debi Ceper melalui akun Instagramnya secara verbal diduga telah melecehkan SFA. Debi Ceper menuliskan komentar tak senonoh kepada siswi SMP itu hingga dinilai SFA telah memfitnahnya sebagai pelacur.
"Bg boleh nanyo dak kerjo apo yo yang gajinyo sehari 1,3 M selain ngangkang," tulis Debi Ceper dalam komentarnya dalam tangkapan layar di akun TikTok SFA.
(nkm/nkm)
