Osteoporosis seringkali dikaitkan dengan usia lanjut. Tetapi pada kenyataannya, kondisi ini juga bisa menyerang remaja. Untuk itu, semua usia perlu menyadari dan memahami osteoporosis.
Osteoporosis merupakan kondisi dimana tulang menjadi rapuh sehingga lebih berisiko mengalami fraktur (pecah atau retak) dibandingkan tulang yang normal.
Penyakit ini seringkali tidak disadari, sehingga sering disebut juga 'silent disease'. Berikut detikSumbagsel rangkum gejala, penyebab, dan cara mengobati osteoporosis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gejala Osteoporosis
Dilansir dari laman Kemenkes RI, osteoporosis bisa diketahui melalui gejala-gejala berikut ini:
1. Postur Bungkuk
Gejala yang paling sering terlihat pada penderita osteoporosis adalah postur tubuh yang membungkuk. Hal ini dikarenakan tulang belakang yang terkena osteoporosis melemah, sehingga postur tubuh jadi membungkuk.
2. Tinggi Badan Menurun
Selain pembungkukan, osteoporosis juga bisa menyebabkan penurunan tinggi badan. Gejala ini seringkali tidak disadari sampai penurunan tinggi badang signifikan.
Hali ini terjadi karena tulang belakang penderita osteporosis yang rapuh dan keropos mulai mengalami kompresi atau tekanan, sehingga membuat penderita mengalami penurunan tinggi badan.
3. Sering Mengalami Cedera atau Keretakan Tulang
Penderita osteoporosis cenderung lebih sering mengalami patah tulang, terutama pada bagian tulang belakang, pergelangan tangan, lengan, dan tulang pangkal paha.
Biasanya cedera disebabkan oleh jatuh ringan atau benturan yang seharusnya tidak menyebabkan patah tulang. Untuk itu, jika sering mengalami cedera seperti ini, sebaiknya segera berkonsultasi dengan tenaga medis.
4. Sakit Punggung
Selain itu, penderita osteoporosis juga sering mengeluhkan sakit punggung yang berkepanjangan.
Biasanya nyeri ini terjadi karena tulang belakang yang melemah dan mulai keropos. Gejala ini harus segera diatasi karena jika tidak diatasi, bisa memperparah rasa sakitnya dan berpengaruh pada aktivitas sehari-hari.
Penyebab Osteoporosis
Masih dilansir dari sumber yang sama, osteoporosis disebabkan oleh menurunnya kemampuan tubuh dalam meregenerasi tulang, sehingga berkurangnya kepadatan tulang.
Biasanya, penurunan regenerasi dimulai saat seseorang memasuki usia 35 tahun. Tak hanya faktor usia, ada juga faktor lain yang bisa meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis seperti kekurangan vitamin D, gangguan hormon, jarang berolahraga, konsumsi obat-obatan tertentu dan kebiasaan merokok.
Selain penyebab diatas, ada pula faktor risiko yang bisa menyebabkan osteoporosis antara lain:
1. Bertambahnya usia, terutama jika sudah berusia lebih dari 35 tahun
2. Berjenis kelamin perempuan, terutama jika sudah menopause
3. Memiliki riwayat osteoporosis dalam keluarga
4. Menurunnya kadar hormon estrogen atau testosteron
5. Menderita gangguan hormonal akibat sindrom cushing, hipertiroidisme, atau gangguan kelenjar pituitari (hipofisis)
6. Kekurangan vitamin D dan kalsium
7. Menderita gangguan pencernaan
8. Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti kortikosteroid dalam jangka panjang
9. Merokok
10. Mengonsumsi minuman beralkohol
11. Menderita penyakit, seperti cystic fibrosis, hemofilia, hemokromatosis, leukemia, atau penyakit Parkinson
Cara Mengobati Osteoporosis
Untuk mengobati osteoporosis bisa dilakukan dengan berbagai macam pengobatan sebagai berikut:
β’ Mengonsumsi suplemen kalsium dan vitamin D
β’ Mengonsumsi Bisfosfonat, obat yang memperlambat kerusakan tulang
β’ Terapi hormon, seperti estrogen khususnya bagi perempuan yang telah menopause
β’ Latihan untuk meningkatkan kekuatan tulang
Itulah gejala, penyebab, dan cara mengobati osteoporosis. Semoga bermanfaat.
Artikel ini ditulis oleh Wulandari, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(dai/dai)