Cerita Wanita Selama 41 Tahun Hidup Tanpa Rahim

Cerita Wanita Selama 41 Tahun Hidup Tanpa Rahim

Atta Kharisma - detikSumbagsel
Senin, 11 Nov 2024 20:00 WIB
rahim
Foto: Ilustrasi rahim (iStock)
Jakarta -

Memiliki rahim yang sehat dan bisa mendapat keturunan adalah impian hampir semua wanita. Namun, seorang wanita di London bernama Andreia Trigo terlahir dengan kondisi tak memiliki rahim.

Dilansir detikHealth, wanita yang kini sudah menginjak usia 41 tahun itu pertama kali menyadari kejanggalan pada dirinya saat berusia 15 tahun. Saat itu, ia belum mengalami menstruasi. Ia dibawa ibunya untuk berkonsultasi ke dokter, namun dokter menyebut bahwa telat menstruasi adalah hal yang normal.

"Tahun berikutnya, kami kembali (konsultasi) dan dokter mengatakan untuk menunggu satu tahun lagi. Ketika saya menginjak usia 17 tahun, dokter mengatakan 'Kita harus memeriksanya'," kata Trigo dikutip dari The Independent, Senin (11/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trigo sudah melakukan berbagai upaya untuk bisa menstruasi, seperti menambah berat badan dan mengonsumsi pil KB untuk memicu pendarahan. Namun tak membuahkan hasil.

"Saya menemui dokter kandungan dan (dokter) melakukan pemeriksaan fisik, tetapi itu sangat menyakitkan. Itulah pertama kalinya mereka mengatakan, kalau saya mungkin tidak memiliki rahim," ujar Trigo.

ADVERTISEMENT

Dokter lain yang mendiagnosis Trigo mengatakan, Trigo juga kehilangan bagian atas vaginanya, dan dirujuk untuk melakukan operasi rekonstruksi.

"Pertanyaan pertama saya adalah 'Apakah itu berarti saya tidak bisa punya anak?'. Dokter menjawab 'Saya rasa Anda tidak akan bisa punya anak'. Saya ingat saya menangis. Saya tidak tahu orang lain yang punya masalah sama dengan saya," kata Trigo.

Kondisi Trigo ini disebabkan oleh kelainan langka bernama sindrom Mayer-Rokitansky-Kuster-Hauser (MRKH). MRKH adalah suatu kondisi yang menyebabkan seorang wanita terlahir tanpa rahim, vagina, atau leher rahim.

Kondisi ini memengaruhi sekitar satu dari 5.000 wanita di dunia. Meskipun pengidap kondisi ini memiliki ovarium yang berfungsi, mereka umumnya tidak bisa hamil.

"Saya bahkan tidak sempat mempertimbangkan apakah saya menginginkan anak atau tidak karena saya masih sangat muda. Namun, semua impian itu telah direnggut dari saya," kata Trigo.

Setelah beranjak dewasa, Trigo menjalani operasi rekonstruksi untuk untuk vaginanya. Walau kini Trigo sudah memiliki organ seksual normal, namun Trigo tidak bisa memiliki keturunan.

"Infertilitas adalah penyakit yang akan menetap selamanya. Dan jika saya ingin punya anak, saya harus menggunakan ibu pengganti, yang itu sendiri sangat rumit," tandasnya.




(dai/dai)


Hide Ads