Balai Veteriner Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) menyoroti vaksinasi hewan rabies yang masih minim di Kota Palembang. Padahal, penularan rabies memiliki resiko yang cukup tinggi yakni kematian.
Sub Koordinator Informasi Veteriner Balai Veteriner Lampung Wilayah Sumbagsel Tri Guntoro mengatakan meskipun Palembang telah menginisiasi Kota Tanpa Rabies sejak 2020, namun kenyataannya vaksinasi rabies masih rendah. Vaksinasi rabies itu harus dicapai dengan hasil vaksinasi dari jumlah populasi yang ada.
"Vaksinasi rabies Kota Palembang minimal harus 70% dari total populasi yang ada," ujarnya, Sabtu (24/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, berdasarkan data jumlah populasi hewan di Palembang baru 68% anjing di vaksinasi dari 1.527, sementara untuk kucing baru 42% dari jumlah populasi 9.282.
"Seharusnya dari jumlah populasi yang ada ini, minimal hewan-hewan ini sudah menerima vaksinasi minimal sudah 70%," tuturnya.
Menurut Tri, untuk masuk kategori kota tanpa rabies harus memenuhi syarat minimal sudah 2 tahun tidak ada kasus rabies di kota tersebut. Palembang, kata dia, memang belum ditemui kasus rabies tetapi pencapaian vaksinasi rabies masih rendah di bawah 70% dari jumlah populasi yang ada. Selain itu vaksinasi hewan membentuk antibodi belum mencapai 50%.
"Vaksinasi hewan ini menjadi salah satu pendukung utama Palembang menuju Kota Bebas Rabies 28 September 2024 dan diharapkan semua OPD dapat bekerjasama mewujudkan Palembang bebas rabies ," ujarnya.
Bila tertular virus rabies dari hewan seperti anjing, kucing, hingga monyet, tentunya akan menjadi insiden yang menakutkan sehingga perlu perhatian pemerintah dan stakeholder terkait.
Sementara itu, PJ Wali Kota Palembang Ucok Abdulrauf Damenta mengajak OPD terkait untuk memaksimalkan vaksinasi untuk hewan menular rabies. Selain untuk keselamatan, juga sebagai capaian Palembang Bebas Rabies.
"Upaya yang harus dilakukan setiap hewan penular rabies ini perlu dilakukannya register sebagai penanda telah divaksin. Hewan yang belum diregister dikategorikan hewan liar," pungkasnya.
(dai/dai)