Ratusan ekor anjing di Bengkulu mendapatkan vaksinasi rabies gratis. Program ini diinisiasi pencinta anjing provinsi Bengkulu dalam rangka memperingati World Rabies Day. Berbagai jenis anjing pun, mulai dari jenis ras hingga lokal, mengikuti kegiatan ini.
Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pencegahan rabies serta masifnya penyebaran virus rabies pada hewan peliharaan, terutama anjing. Beberapa kasus terjadi beberapa bulan terakhir yakni di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), Bali, dan ada pula terjadi di wilayah Bengkulu, yakni Kabupaten Mukomuko pada Agustus 2023 lalu.
Diungkapkan Kombespol Erfan Prasetyo selaku Penasihat Umum Komunitas Pencinta Anjing Provinsi Bengkulu, untuk saat ini Dog's Lover Bengkulu ini, mencoba melakukan deteksi dini terhadap penyebaran dan keberadaan hewan khususnya anjing di Bengkulu. Selain berpotensi menyebabkan penularan rabies, terkadang ditemukan hewan seperti anjing ini sendiri dilepasliarkan tanpa perhatian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita mengharapkan, peran komunitas dog's lover Bengkulu ini dapat memberikan dampak yang positif tentunya dengan aksi yang cepat dan tepat," kata Kombes Erfan Prasetyo, Selasa (10/10/2023).
Menurutnya, langkah eliminasi dengan cara meracun hewan penyebar rabies khususnya anjing menjadi langkah terakhir yang dilakukan. Ada langkah yang lebih baik dijalankan. Seperti yang dilakukan komunitas pencinta anjing provinsi Bengkulu (Dog's Lover) dengan mengumpulkan dan merawat anjing dianggap liar karena tidak bertuan dalam suatu tempat (shelter).
"Kami tentunya akan berkolaborasi dengan pemerintah daerah, agar pembangunan shelter ini dapat terealisasi. Kalo untuk lahan kita sudah siap," jelas Erfan.
Sementara itu, dari data Kementerian Kesehatan, ada lebih 31 ribu kasus terkait dengan penularan rabies di Indonesia dengan 11 kematian sepanjang Januari hingga April 2023. Sementara tahun sebelumnya 2022 mencapai 104.229 kasus dengan kematian 102 dan pada tahun 2021 57.257 kasus dengan jumlah kematian 62 orang yang disebabkan oleh gigitan anjing.
Dokter Karantina Hewan Bengkulu, Hafli Hasibuan mengatakan, baru seratus lebih anjing memperoleh vaksinasi rabies di Bengkulu. Ini menjadi awal dari pencegahan dini yang dilakukan oleh komunitas untuk menekan angka penyebaran atau potensi rabies pada hewan peliharaan.
"Alhamdulillah, banyak juga warga yang sadar akan pentingnya vaksinasi rabies, sehingga diharapkan dengan vaksin ini dapat meminimalisir penularan rabies yang terjangkit melalui gigitan anjing," ungkap Hafli Hasibuan.
Meriayani, salah satu pemilik anjing mengatakan dengan kegiatan vaksinasi rabies gratis ini sangat membantu. Biasanya untuk mendapatkan vaksin ini, dirinya harus merogoh kocek yang cukup mahal, untuk satu kali vaksin senilai Rp 250 ribu per satu ekor anjing miliknya.
"Iya, syukur ada vaksinasi rabies gratis, kita ikut. Kalau untuk satu kali suntik mahal juga sih sekitar Rp 250 ribu kali tiga ekor sudah berapa itu," ujarnya.
(des/des)