Kepastian terjadinya Lailatul Qadar tidak dapat ditentukan dengan mudah. Bisa saja pada malam 27 Ramadan ataupun malam ganjil lainnya.
Hal itu sesuai dengan ciri-ciri Lailatul Qadar yang terjadi pada 10 hari terakhir Ramadan. Terlebih pada malam-malam ganjil seperti 21, 23, 25, 27 dan 29 Ramadan. Sehingga besar harapan pada malam 27 Ramadan bisa terjadi Lailatul Qadar.
Sebagai malam yang memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah SWT, benarkah Lailatul Qadar terjadi pada malam 27 Ramadan? Simak rangkum berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalil Terjadinya Lailatul Qadar
Dilansir buku Ensiklopedia Fatwa Ramadhan milik Syaikh Abu Muhammad Asyraf bin Abdul Al Maqshud, banyak umat Islam yang menyakini malam 27 Ramadan sebagai Lailatul Qadar. Anggapan tersebut dibenarkan sebab berlandasan pada dalil hadis Ubay bin Ka'ab dalam kitab Shahih Muslim.
"Lailatul Qadar adalah malam, ketika Rasulullah SAW memerintahkan kami untuk menegakkan salat di dalamnya, malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam ke-27 (dari bulan Ramadhan). Dan tanda-tandanya ialah, pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa sinar yang terik menyilaukan" (HR. Muslim).
Begitu juga hadis dari Muawiyah yang menukil perkataan Rasulullah SAW sebagai berikut:
"Lailatul Qadar pada malam kedua puluh tujuh."
Benarkah Malam 27 Ramadan Sebagai Lailatul Qadar?
Dari penjelasan dalil di atas meyakini malam 27 Ramadan sebagai Lailatul Qadar. Namun menurut Syaikh Muhammad bin Shalil Al-Ustaimin yang dikutip laman muslim.or menjelaskan malam ke-27 adalah malam yang begitu diharapkan sebagai Lailatul Qadar.
Pendapat tersebut menengahi perdebatan yang muncul sehingga menyimpulkan bahwa malam Lailatul Qadar terjadi secara berpindah-pindah setiap tahunnya.
Imam An-Nawawi menjelaskan atas pendapat ulama peneliti yang menjelaskan bahwa Lailatul Qadar berpindah-pindah setiap tahunnya. Terkadang pada satu tahun terjadi di malam 27, 23, 21 atau malam lainnya. Penjelasan ini tergolong paling kuat karena mempertimbangkan hadis-hadis yang ada.
Ibnu Hajar Asqalani menegaskan bahwa pendapat terkuat Lailatul Qadar pada malam ganjil 10 hari terakhir dan berpindah-pindah. Karena itu, hendaknya setiap muslim bersungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah setiap malamnya.
Sehingga tidak melewatkan momen Lailatul Qadar yang berlimpah keutamaan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Ad-Dukhan ayat 3-5 yang berbunyi sebagai berikut:
Ψ§ΩΩΩΩΨ§Ω Ψ§ΩΩΩΨ²ΩΩΩΩΩ°ΩΩ ΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩΩΨ©Ω Ω ΩΩΨ¨Ω°Ψ±ΩΩΩΨ©Ω Ψ§ΩΩΩΩΨ§ ΩΩΩΩΩΨ§ Ω ΩΩΩΨ°ΩΨ±ΩΩΩΩΩ ΫΩ£ΩΩΩΩΩΩΨ§ ΩΩΩΩΨ±ΩΩΩ ΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩ ΩΨ±Ω ΨΩΩΩΩΩΩ ΩΫ ΫΩ€ Ψ§ΩΩ ΩΨ±ΩΨ§ Ω ΩΩΩΩ ΨΉΩΩΩΨ―ΩΩΩΨ§Ϋ Ψ§ΩΩΩΩΨ§ ΩΩΩΩΩΨ§ Ω ΩΨ±ΩΨ³ΩΩΩΩΩΩΩΫ ΫΩ₯
Artinya: "Sesungguhnya Kami (mulai menurunkannya pada malam yang diberkahi (Lailatulqadar). Sesungguhnya Kamilah pemberi peringatan. Pada (malam itu) dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah. (Hal itu merupakan) urusan (yang besar) dari sisi Kami. Sesungguhnya Kamilah yang mengutus (para rasul),"
Kapan malam ke-27 Ramadhan 1445 H/2024
Berdasarkan perhitungan rukyatul hilal Ramadan 1445 H dari Kementerian Agama, malam ke-27 jatuh pada Sabtu malam, 6 April 2024. Sementara untuk Muhammadiyah berlangsung lebih dulu yakni Jumat malam, 5 April 2024.
Jadwal Malam Ganjil Lailatul Qadar
Adapun jadwal malam ganjil Lailatul Qadar pada 10 hari terakhir Ramadan sebagai berikut:
- Ramadan 21: Minggu Malam, 31 Maret 2024
- Ramadan 23: Selasa Malam, 2 April 2024
- Ramadan 25: Kamis Malam, 4 April 2024
- Ramadan 27: Sabtu Malam, 6 April 2024
- Ramadan 29: Senin Malam, 8 April 2024
Itulah penjelasan mengenai terjadinya malam Lailatul Qadar beserta dalil hadisnya. Semoga membantu ya!
(dai/dai)