Doa Lailatul Qadar, Mungkin Terjadi di Malam Ke-27 Ramadan

Doa Lailatul Qadar, Mungkin Terjadi di Malam Ke-27 Ramadan

Tim detikHikmah - detikKalimantan
Rabu, 26 Mar 2025 14:00 WIB
Ilustrasi lailatul qadar
Foto: Freepik
Balikpapan -

Lailatul Qadar (malam ketetapan) diyakini terjadi pada salah satu malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadan. Salah satunya di malam ke-27. Jika dibandingkan dengan kalender masehi, tanggal 26 Maret 2025 merupakan malam ke-27 Ramadan 1446 Hijriah.

Keistimewaan Malam Lailatul Qadar

Mengutip detikHikmah, malam Lailatul Qadar adalah malam yang istimewa di bulan Ramadan. Pada malam Lailatul Qadar, ibadah yang dilakukan lebih baik dari ibadah selama seribu bulan.

Salah satu amalan utama yang dianjurkan pada malam ini adalah berdoa kepada Allah SWT. Doa yang dipanjatkan pada malam Lailatul Qadar berisi permohonan agar Allah SWT agar senantiasa memberi ampunan di malam yang mulia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hadits dari Abu Hurairah RA menyebutkan, "Barang siapa yang beribadah pada malam Lailatul Qadar dengan iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)

Sementara itu, dikutip dari NU Online, membaca doa pada saat Lailatul Qadar merupakan anjuran Nabi Muhammad. Dalam hadits riwayat At-Tirmidzi dan hadits riwayat lima imam hadits, kecuali Imam Abu Dawud, dijelaskan tentang doa yang diungkapkan Rasulullah saat Siti Aisyah bertanya tentang amalan yang bisa dilakukan saat mendapati Lailatul Qadar.

Ustaz Alhafiz Kurniawan mengungkapkan ada dua redaksi doa Lailatul Qadar dari dua riwayat hadits Sayyidah Aisyah RA. Kedua redaksi ini kerap digunakan di masjid-masjid di Indonesia.

Doa Lailatul Qadar

Berikut doa yang dapat dibaca pada malam Lailatul Qadar, dikutip detikHikmah dari buku Sukses Berburu Lailatul Qadar.

1. Doa Lailatul Qadar berdasarkan riwayat Imam At-Tirmidzi

اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Arab latin: Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul 'afwa fa'fu 'annī.

Artinya: Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf yang pemurah. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).

Adapun redaksi hadits riwayat Imam At-Tirmidzi selengkapnya sebagai berikut:

وَعَنْ عائشة رضي الله عنها: قالت: «قلت: يا رسولَ الله إِنْ وَافَقْتُ ليلةَ القَدْرِ ، ما أَدْعُو به؟ قال: قُولي: اللهم إنك عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُ الْعَفْوَ فاعْفُ عَنِّي» أخرجه الترمذي

Artinya: Dari sayyidah Aisyah RA, ia bercerita, ia pernah bertanya, "Wahai Rasulullah, jika aku kedapatan menjumpai Lailatul Qadar, bagaimana doa yang harus kubaca?" Rasulullah SAW menjawab, "Bacalah, 'Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul 'afwa fa'fu 'annī'" (HR At-Tirmidzi).

2. Doa Lailatul Qadar berdasarkan riwayat lima Imam Hadits kecuali Imam Abu Dawud

اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Arab latin: Allāhumma innaka afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'annī ('annā jika dibaca berjamaah)

Artinya: Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).

Adapun redaksi lengkap dari hadits di atas adalah sebagai berikut:

وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: قُلْتُ يَا رَسُولَ اَللَّهِ: أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَيَّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ اَلْقَدْرِ, مَا أَقُولُ فِيهَا? قَالَ: "قُولِي: اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي" رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ غَيْرَ أَبِي دَاوُدَ, وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ وَالْحَاكِمُ

Artinya: Dari sayyidah Aisyah RA, ia bercerita, ia pernah bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika aku mengerti sebuah malam itu adalah Lailatul Qadar. Bagaimana doa yang harus kubaca?" Rasulullah saw menjawab, Bacalah 'Allāhumma innaka afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni" (HR lima imam Hadits kecuali Imam Abu Dawud. Hadits ini diakui shahih oleh Imam A-Tirmidzi dan Al-Hakim).

Kapan Malam Lailatul Qadar?

Tidak ada yang tahu pasti kapan malam Lailatul Qadar terjadi. Namun, ada pendapat yang meyakini Lailatul Qadar terjadi pada malam 27 Ramadan. Pendapat itu bersandar pada hadits Ubay bin Ka'ab.

عن زِرِّ بْنِ حُبَيْشٍ يَقُولُ سَأَلْتُ أُبَيَّ بْنَ كَعْبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَقُلْتُ إِنَّ أَخَاكَ ابْنَ مَسْعُودٍ يَقُولُ مَنْ يَقُمُ الْحَوْلَ يُصِبْ لَيْلَةَ الْقَدْرِ فَقَالَ رَحِمَهُ اللَّهُ أَرَادَ أَنْ لَا يَتَّكِلَ النَّاسُ أَمَا إِنَّهُ قَدْ عَلِمَ أَنَّهَا فِي رَمَضَانَ وَأَنَّهَا فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ وَأَنَّهَا لَيْلَةُ سَبْعِ وَعِشْرِينَ ثُمَّ حَلَفَ لَا يَسْتَثْنِي أَنَّهَا لَيْلَةُ سَبْعِ وَعِشْرِينَ فَقُلْتُ بِأَيِّ شَيْءٍ تَقُولُ ذَلِكَ يَا أَبَا الْمُنْذِرِ قَالَ بِالْعَلَامَةِ أَوْ بِالْآيَةِ الَّتِي أَخْبَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهَا تَطْلُعُ يَوْمَئِذٍ لَا شُعَاعَ لَهَا

Artinya: Dari Zirr bin Hubaisy RA dia berkata, "Aku pernah bertanya pada Ubay bin Ka'ab RA, lalu aku berkata, 'Saudaramu, Ibnu Mas'ud pernah berkata, "Siapa beribadah setahun penuh, maka ia akan mendapatkan Lailatul Qadar." Lalu Ubay bin Ka'ab berkata, "Ibnu Mas'ud bermaksud agar orang-orang tidak menyempitkan (waktu untuk beribadah). la sudah tahu bahwa Lailatul Qadar ada di bulan Ramadan, pada sepuluh malam yang terakhir, yaitu pada malam ke-27.' Kemudian Ubay bin Ka'ab bersumpah tanpa pengecualian bahwa Lailatul Qadar ada pada malam ke-27. Aku bertanya kepada Ubay bin Ka'ab, 'Atas dasar apa kamu berkata demikian, wahai Abu Mundzir?' la menjawab, 'Atas dasar tanda yang telah diberitahukan kepada kami oleh Rasulullah SAW bahwa pada hari itu matahari tidak memancarkan sinarnya." (HR Muslim)

Selain hadits Ubay bin Ka'ab di atas, terjadinya Lailatul Qadar pada malam ke-27 Ramadan juga diriwayatkan Ibnu Umar RA. Disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ كَانَ مُتَحَرِّهَا، فَلْيَتَحَرَّهَا فِي لَيْلَة سَبْعٍ وَعِشْرِيْنَ

Artinya: "Siapa saja yang berupaya untuk mendapati Lailatul Qadar, hendaklah ia berupaya untuk mendapatinya pada malam ke-27." (HR Ahmad dalam Musnad-nya)

Demikian penjelasan mengenai doa malam Lailatul Qadar dan keistimewaannya. Semoga bermanfaat.




(des/sun)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads