Dinkes Lampung Catat 678 Kasus DBD di 2024, 8 Warga Meninggal

Lampung

Dinkes Lampung Catat 678 Kasus DBD di 2024, 8 Warga Meninggal

Tommy Saputra - detikSumbagsel
Rabu, 21 Feb 2024 21:40 WIB
ilustrasi DBD
Ilustrasi DBD (Foto: ilustrasi/thinkstock)
Lampung -

Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung mencatat ada 678 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Lampung. Dari jumlah kasus itu, 8 orang meninggal dunia.

Peningkatan kasus ini tercatat dari awal tahun hingga 15 Februari 2024. Jumlah itu meningkat dari kasus di tahun 2023.

Data yang diterima detikSumbagsel, ada 2 kabupaten yang mengalami lonjakan tinggi kasus DBD. Kedua kabupaten tersebut yakni Kabupaten Lampung Tengah sebanyak 182 kasus dan Kabupaten Lampung Utara sebanyak 169 kasus.

Kemudian disusul Kabupaten Lampung Timur sebanyak 54 kasus, Kabupaten Pesisir Barat 51 kasus, Kabupaten Mesuji 47 kasus, Kabupaten Way Kanan 32 kasus.

Kemudian, Kabupaten Pesawaran 28 kasus, Kabupaten Lampung Selatan 27 kasus, Kota Metro 24 kasus, Kabupaten Pringsewu 21 kasus, Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Tanggamus masing-masing 18 kasus, Kabupaten Tulang Bawang 8 kasus.

Sementara untuk Kabupaten Tulang Bawang Barat dan Kabupaten Lampung Barat tidak ditemukan kasus DBD.

Pada awal tahun 2024, kasus kematian disebabkan DBD tercatat ada 8 kasus. Kabupaten Pesisir Barat menempati posisi pertama dengan jumlah kematian 3 orang, kemudian disusul Kabupaten Lampung Timur, dan Kabupaten Lampung Utara sebanyak 2 kasus kematian dan Kabupaten Lampung Tengah 1 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Edwin Rusli mengatakan, salah satu faktor yang membuat kasus DBD meningkat ditenggarai oleh masuknya musim penghujan.

"Ada trend peningkatan kasus di musim penghujan akan tetapi tidak signifikan jika dilihat dari laporan mingguan yang dikirim oleh seluruh kabupaten/kota," kata dia, Rabu (21/2/2024).

Edwin menuturkan pihaknya saat ini telah mempersiapkan langkah-langkah untuk mengatasi peningkatan kasus DBD tersebut.

"Kami dari Dinkes tentunya telah menyiapkan langkah-langkah penanganan di antaranya berkoordinasi dengan kabupaten/kota dalam upaya preventif & promotif dengan kemandirian masyarakat melalui GIRIJ (Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik) dengan lintas program dan lintas sektor untuk melaksanakan PSN 3M Plus di tempat-tempat umum," ujarnya.

"Kemudian kami lakukan penguatan Surveilans Dengue /DBD yang dapat di monitor sebagai alat kewaspadaan dini terhadap peningkatan kasus serta respon cepat penanggulangan," sambungnya.

Dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk waspada dan menerapkan gaya hidup sehat serta tanggap jika ada gejala-gejala awal sehingga meminimalisir penularan.

"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat, perhatikan lingkungan tempat tinggal, buang semua bentuk genangan air yang terdapat di barang-barang serta tanggap jika ada keluarga atau tetangga yang mengalami gejala-gejala DBD," ujarnya.




(csb/csb)


Hide Ads