Dinkes Catat 3.848 Kasus DBD di NTB, 7 Orang Meninggal Dunia

Dinkes Catat 3.848 Kasus DBD di NTB, 7 Orang Meninggal Dunia

Nathea Citra - detikBali
Senin, 23 Des 2024 15:30 WIB
Mosquito sucking blood on a human hand
Ilusstrasi (Foto: thinkstock)
Mataram -

Dinas Kesehatan (Dinkes) Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat sebanyak 3.848 kasus demam berdarah dengue (DBD) sejak Januari-November 2024. Dari jumlah tersebut, tujuh orang dinyatakan meninggal dunia.

"Kasus tertinggi terjadi di Lombok Barat 913 kasus, Lombok Utara 583 kasus, Sumbawa Barat 544 kasus, dan Kota Mataram 530 kasus," kata Kepala Dinkes NTB Lalu Hamzi Fikri di Mataram, Senin (23/12/2024).

Fikri lantas merinci tujuh kasus kematian akibat DBD, yakni 3 kasus ditemukan di Kota Mataram, 2 kasus di Lombok Barat, 1 kasus di Sumbawa Barat, dan 1 kasus di Kota Bima. Menurutnya, tingginya kasus DBD tersebut berpotensi menjadikan NTB berstatus kejadian luar biasa (DBD).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada peningkatan kasus (DBD) karena pola musim hujan yang sekarang ini. Ada potensi peningkatan KLB, nah ini yang kami antisipasi," jelas Fikri.

Fikri telah mengeluarkan surat edaran tentang antisipasi peningkatan kasus dan potensi KLB DBD kepada seluruh kabupaten/kota di NTB. Ia meminta dinkes kabupaten/kota bergerak cepat dalam merespons munculnya kasus DBD baru.

"Waspadai DBD dengan kenali fase awalnya yang mirip dengan flu ditandai dengan rasa nyeri sendi, demam, sakit kepala hebat, hingga mual. Selain itu waspadai timbulnya demam berat yang berlangsung 2-7 hari menjadi gejala (awal) DBD. Apabila merasakan gejala-gejala tersebut, segera bawa ke fasilitas pelayanan kesehatan," pungkasnya.




(iws/iws)

Hide Ads