Bencana banjir dan longsor di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan sudah berlangsung sepekan. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, dampaknya sangat besar. Bahkan wilayah ini sudah menetapkan status tanggap darurat.
Dari laporan yang disampaikan BPBD Muratara, dalam sepekan ini tercatat jumlah rumah yang terdampak mencapai 19.890 unit. Sebanyak 2 rumah di antaranya hanyut, 8 rusak berat, 229 rusak ringan dan 19.651 terendam.
"Jumlah masyarakat yang terdampak 19.890 KK atau sebanyak 79.560 jiwa. Jumlah masyarakat yang terdampak terus bertambah, hari sebelumnya hanya 50 ribuan jiwa," ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, Selasa (16/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari jumlah itu, warga yang terdampak di Kecamatan Rupit sebanyak 29.716 jiwa, kemudian di Rawas Ilir 20.908 jiwa. Kemudian di Kecamatan Karang Dapo sebanyak 16.236 jiwa, Rawas Ulu 9.152 jiwa, Karang Jaya 2.832 jiwa dan Ulu Rawas 716 jiwa.
Sudirman menambahkan, sejumlah fasilitas kesehatan juga terdampak karena banjir ini. Setidaknya, ada 53 unit faskes dimana 2 diantaranya adalah puskesmas, 15 Pustu (Puskesmas pembantu) terendam dan 36 Polindes (Pondok Bersalin Desa) terendam. Hingga saat ini belum bisa memberikan pelayanan kesehatan.
Selain itu, ratusan hektar sawah yang siap panen juga terendam dan terancam gagal panen. Sementara perkebunan jagung yang terendam hanya 14 hektar. Sebanyak 6 kolam ikan juga terendam.
"Peternakan juga terdampak dengan jumlah sebanyak 24.925 ekor. Kerbau sebanyak 2.358 ekor, sapi 506 ekor, kambing 2.569 ekor, domba 1.038 ekor, ayam 15.323 ekor dan itik 3.131 ekor. Dari jumlah itu ada yang hanyut, diungsikan dan mati," jelasnya.
Dampak banjir itu juga menyebabkan 3 kantor kecamatan terendam, yakni Kecamatan Rupit, Karang Dapo dan Ulu Rawas. Kemudian terdapat 56 kantor desa atau kelurahan terendam banjir.
"1 unit Pos Dandramil, 1 unit pasar di Rupit dan 1 unit kantor Bank Sumsel Babel Rupit terendam," ungkapnya.
Selain Muratara, Kabupaten Muba juga kini telah menetapkan status Tanggap Darurat. Sementara 3 daerah lain, berstatus siaga bencana banjir dan longsor yakni di Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Timur dan Banyuasin.
(dai/dai)