Sebanyak 70 rumah warga di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), terdampak banjir dan tanah longsor. Bencana alam tersebut membuat warga bernama Arnold Robert Mamahit (76) tewas tertimpa material longsor di rumahnya.
"Benar, satu orang warga meninggal dunia bernama Arnold Robert Mamahit akibat longsor kemarin, sudah dievakuasi," ujar Kepala Kantor Basarnas Manado, George Mercy Randang saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (22/3/2025).
George mengatakan korban tertimpa material longsor di rumahnya di Kelurahan Malendeng Lingkungan 6, Kecamatan Tikala, Jumat (22/3) sekitar pukul 16.20 Wita. Saat itu, wilayah Manado diguyur hujan lebat sejak pagi hingga sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya, karena hujan deras seharian dari pagi sampai sore hari," terangnya.
Dia menuturkan proses evakuasi cukup sulit dilakukan lantaran material longsor menutupi rumah korban. Selain itu, wilayah tersebut juga terendam banjir.
"Karena itu kemarin ini longsor berbarengan dengan banjir sehingga tim SAR berbagi dan segera ke sana evakuasi," bebernya.
Sekretaris BPBD Sulut Jerry Hamonsina menambahkan bahwa total 70 rumah warga terdampak banjir dan longsor di Manado. Warga terdampak pun mengungsi ke rumah kerabatnya.
"70 unit rumah, 180 jiwa dari 75 KK terdampak longsor dan banjir luapan setinggi 100-160 cm," kata Jerry.
Dia menuturkan pihaknya saat ini masih melakukan asesmen berkala dan monitoring wilayah terdampak banjir dan longsor di Sulut.
Diberitakan sebelumnya, cuaca ekstrem di Sulut membuat 3 daerah diterjang banjir dan tanah longsor dalam sehari pada Jumat (21/3). Daerah terdampak yakni Kota Manado, Kabupaten Minahasa, dan Sitaro.
"Ada 3 daerah di Sulut, 2 kabupaten dan 1 kota yang terdampak banjir dan longsor," ujar Koordinator Pusdalops Penanggulangan Bencana BPBD Sulut, Denny Londok saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (22/3).
(hsr/asm)