5 Daerah di Sumsel Terendam Banjir-Longsor dalam Sepekan

Sumatera Selatan

5 Daerah di Sumsel Terendam Banjir-Longsor dalam Sepekan

Welly Jasrial Tanjung - detikSumbagsel
Minggu, 14 Jan 2024 13:00 WIB
Banjir di Prabumulih, Sumsel akibat hujan intensitas lebat.
Foto: Dok. BPBD Sumsel
Palembang - Sebanyak 5 Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan (Sumsel) dilanda banjir hingga longsor akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Sumsel selama seminggu terakhir.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan 5 daerah itu meliputi Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Musi Banyuasin (Muba), Muara Enim, PALI dan Prabumulih.

"Dari 5 wilayah ini, Muratara paling terparah karena ketinggian air mencapai dua meter," kata Kepala BPBD Sumatera Selatan Iqbal Alisyahbana, Sabtu (13/1/2024).

Saat ini Sumsel masuk puncak musim penghujan dari Desember-Januari dengan intensitas hujan lebat. Cuaca tersebut diperkirakan akan berlangsung sepanjang Januari 2024 ini.

Semua BPBD di daerah telah bersiaga untuk mengatasi terjadinya banjir dan tanah longsor terutama di kawasan rawan.

"Kita terus mengimbau dan mengingatkan kepada masyarakat khususnya yang tinggal di sekitar daerah rawan banjir dan tanah longsor untuk waspada jika terjadi banjir bandang dan tanah longsor," ungkapnya.

Untuk wilayah Muratara, kata Iqbal, banjir yang terjadi saat ini memang terjadi cukup lama yang merendam ribuan rumah warga karena sungai Rawas dan Rupit sampai sekarang masih meluap. Kedua sungai ini sudah tidak sanggup lagi menampung debit air akibat hujan deras yang mengguyur Muratara.

"Ada 6 Kecamatan yang terendam banjir di Muratara meliputi Karang Jaya, Rupit, Karang Dapo, Rawas Ilir, Rawas Ulu dan Ulu Rawas. Dampaknya ribuan rumah warga dan fasilitas umum terendam banjir, bahkan 7 jembatan putus," ujarnya.

Selain itu ada 35 sekolah terendam banjir, 27 di antaranya Sekolah Dasar Negeri (SDN) dan 8 Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN), para siswa pun terpaksa diliburkan sementara waktu.

Sementara itu, Kepala Stasiun Klimatologi Kelas 1 Sumsel, Wandayantolis mengatakan puncak musim hujan di Sumsel pada Desember-Januari dengan curah hujan lebih dari 200 mm pada hampir semua wilayah di Sumsel.

"Hal ini meningkatkan potensi terjadinya banjir dan juga longsor," katanya.

Menurutnya, untuk potensi banjir dan longsor pada wilayah dengan topografi ketinggian dan kemiringan seperti Pagar Alam, Lahat dan Empat Lawang. Pada daerah yang landai seperti Palembang dan Banyuasin, potensinya lebih kepada banjir.

"Jadi kami mengimbau kepada seluruh masyarakat di Sumsel untuk lebih waspada jika terjadi hujan dengan intensitas lebat," ujarnya.

Wandayantolis menyebut, potensi pada Februari sudah menurun namun peluangnya tetap ada karena masih periode musim hujan di Sumsel.

"Jadi tetap waspada hingga Februari mendatang," tuturnya.




(dai/dai)


Hide Ads