Dua daerah di Sumatera Selatan kembali menetapkan status siaga darurat bencana banjir dan tanah longsor. Dengan begitu, total yang sudah menetapkan status tersebut ada 12 daerah.
"Ada 12 daerah di Sumsel yang sudah menaikkan status siaga darurat banjir dan tanah longsor setelah sebelumnya Muratara dan Lubuklinggau juga sudah keluar SK-nya," ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, Sabtu (1/2/2025).
Sebelumnya, 10 daerah yang sudah menetapkan siaga darurat banjir dan tanah longsor lebih dulu adalah OKU, Banyuasin, Muba, OKU Timur, Prabumulih, OKI, Ogan Ilir, Muratara, OKU Selatan dan Muara Enim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seluruh daerah di Sumsel sebenarnya rawan terhadap banjir dan tanah longsor, namun yang menaikkan status ini daerah dengan tingkat kerawanan lebih tinggi. Sehingga, kesiapsiagaan personel, peralatan dan perlengkapan harus lebih cepat," katanya.
Sudirman menjelaskan, masih ada empat pemerintah daerah lagi yang tengah mengajukan kenaikan siaga darurat. Yakni Pagar Alam, Lahat, PALI dan Provinsi Sumsel.
"Provinsi belum karena masih menunggu tanda tangan Pj gubernur. Sementara Empat Lawang dan Palembang sudah kita usulkan untuk menaikkan statusnya," ungkapnya.
Sudirman menyebut, meski belum penetapan siaga darurat, Pemprov Sumsel dan daerah sudah melaksanakan apel siaga.
"Iya, apel kesiapsiagaan bencana sudah dilakukan. Koordinasi dengan BMKG juga dilakukan untuk mengetahui potensi-potensi bencana yang akan terjadi," tukasnya.
Sudirman sebelumnya menyebut, jika potensi hujan pada Februari ini masih tinggi. Sehingga, dia mengimbau BPBD se-Sumsel untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana yang akan terjadi.
(dai/dai)