Penetapan status siaga darurat bencana hidrometeorologi berupa banjir dan tanah longsor di Sumsel bertambah menjadi lima daerah. Terbaru, Pemkot Prabumulih menaikkan statusnya menjadi siaga darurat.
"Prabumulih baru menaikkan status siaga darurat. Jadi total sudah lima daerah yang menaikkan status siaga darurat," ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, Kamis (12/12/2024).
Empat daerah lainnya yang telah menaikkan status adalah Musi Banyuasin, Banyuasin, Ogan Komering Ulu (OKU) dan OKU Timur. Lima wilayah itu merupakan daerah yang rawan terhadap bencana hidrometeorologi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang sudah Pemkab Muba, Banyuasin, OKU, OKU Timur, dan Prabumulih. Sementara untuk provinsi masih proses di biro hukum," ungkapnya.
Sudirman menyebut selain Pemprov Sumsel, beberapa daerah lain juga masih proses untuk menetapkan status siaga darurat. Khususnya daerah yang rawan terhadap bencana tersebut. Status siaga darurat itu berlaku hingga Februari 2025.
Plt Kalaksa BPBD Sumsel Aksoni menyebut seluruh daerah di Sumsel rawan terhadap bencana hidrometeorologi. Namun, 10 daerah di antaranya masuk kategori paling rawan dan selalu terjadi bencana hidrometeorologi hampir setiap tahun. Sepuluh daerah itu adalah OKU Selatan, Empat Lawang, Muara Enim, Lahat, Ogan Ilir, OKI, Muratara, Muba, Prabumulih dan Banyuasin.
"Wilayah rawan bencana banjir dan longsor umumnya terjadi di dataran tinggi dan sungai," ujarnya saat apel siaga, Rabu (23/10/2024).
Ia juga menyebut pihaknya telah menyiapkan 1.200 personel untuk kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi. Simulasi penyelamatan ketika terjadi bencana juga dilakukan.
"Ketika terjadi bencana, kita harapkan personel sudah di lokasi dalam 2 jam sesuai SOP," ungkapnya.
(sun/mud)