Oknum polisi Brigadir AK dan rekannya pria inisial H ditangkap usai membunuh hingga membuang mayat pria inisial BA (32) di kebun sawit Kabupaten Katingan Hilir, Kalimantan Tengah (Kalteng). Brigadir AK terlibat kasus pencurian dengan kekerasan (curas) bersama H yang baru dikenalnya selama satu bulan.
Kasus bermula dari penemuan mayat di tengah perkebunan sawit yang berada di Katingan Hilir pada Jumat (6/12). Mayat ditemukan warga dalam kondisi sudah hampir membusuk.
"Saat itu warga menemukan mayat yang kondisinya sudah hampir membusuk, tergeletak di kebun sawit," ujar Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Erlan Munaji kepada detikcom, Selasa (17/12/2024).
Bersamaan dengan itu, polisi juga telah menerima laporan terkait keterlibatan Brigadir AK dalam kasus curas. Brigadir AK dipastikan terlibat dalam kasus curas tersebut berdasarkan scientific crime investigation.
"Telah memeriksa sebanyak 13 orang saksi sehingga dari hasil penyelidikan diduga adanya keterlibatan oknum anggota polisi tersebut," jelasnya.
Selain Brigadir AK, polisi juga menetapkan tersangka seorang pria berinisial H. Namun polisi belum menjelaskan peran dari pelaku H.
"Motif dan alasannya masih dalam proses sidik, masih maraton pemeriksaannya," tuturnya.
Brigadir AK Buang Jasad Korban ke Parit
Brigadir AK turut dibantu H saat membunuh korban. H membantu Brigadir AK mencuri mobil korban dan membuang jasad korban ke parit.
"Peran dari tersangka H dalam kasus penemuan mayat di Katingan yaitu ikut membantu AK membuang jasad korban ke dalam parit," ujar Erlan.
Selain itu, H membantu memindahkan posisi senjata api yang digunakan membunuh korban dari dashboard mobil ke bawah kursi tempat duduk korban yang duduk di depan. Bahkan pelaku H juga yang membantu membersihkan noda darah yang ada di mobil korban.
"Kemudian, tersangka H juga turut membantu AK membersihkan noda darah yang ada di dalam mobil menggunakan genangan air di pinggir jalan antara Katingan-Palangka Raya," jelasnya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Simak Video "Video: Oknum Polisi di Jambi Bunuh Dosen Wanita, Diduga Karena Asmara"
(asm/asm)