Inflasi Sulsel 2,79 Persen November 2023, Dipicu Lonjakan Harga Cabai

Inflasi Sulsel 2,79 Persen November 2023, Dipicu Lonjakan Harga Cabai

Ahmad Nurfajri Syahidallah - detikSulsel
Minggu, 03 Des 2023 14:30 WIB
Pedagang mejual cabai rawit di Pasar Terong Makassar.
Foto: Pedagang mejual cabai rawit di Pasar Terong Makassar. (dok detikSulsel)
Makassar -

Badan Pusat Statik (BPS) Sulawesi Selatan (Sulsel) merilis inflasi Sulsel berada di angka 2,79 persen pada November 2023 secara year on year (yoy). Persentase inflasi tersebut dipicu oleh lonjakan harga cabai.

"Setelah dihitung yoy-nya juga ternyata Sulawesi Selatan lebih rendah dibandingkan nasional. Kalau Sulawesi Selatan 2,79%, nasional 2,86%. Itupun karena kenaikan di harga cabai rawit di Sulawesi Selatan yang paling dominan," ujar Kepala BPS Sulsel Aryanto kepada detikSulsel, Minggu (3/12/2023).

Aryanto mengatakan inflasi di Sulsel secara month to month (mtm) berada di angka 0,16%. Angka ini lebih rendah dari persentase mtm secara nasional sebesar 0,38%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Inflasi untuk bulan November itu di angka 0,16% inflasi. Di bawah inflasi nasional 0,38," bebernya.

Aryanto menyebut, inflasi di Sulsel dipicu dengan lonjakan harga cabai. Inflasi cabai rawit dan cabai merah masing-masing mencapai 0,188% dan 0,52%.

ADVERTISEMENT

"Komoditas penyumbang utama andil inflasi mtm adalah cabai rawit 0,188% dan cabai merah 0,52%. (Untuk year on year) komoditas penyumbang utama andil inflasi cabai rawit sebesar 0,208%," tuturnya.

Selain cabai rawit dan cabai merah, Aryanto menjelaskan ada beberapa komoditas dan komponen lainnya yang menjadi penyumbang utama andil inflasi. Yakni angkutan udara 0,044%, daging ayam ras 0,029%, dan labu siam 0,020%.

"Adapun beberapa komoditas yang memberikan andil inflasi mtm pada bulan November 2023 antara lain cabai rawit, cabai merah, angkutan udara, daging ayam ras, labu siam/jipang, tomat, emas perhiasan, gula pasir, rokok kretek filter, dan bubur," sebutnya.

Sementara itu, untuk komoditas yang memberikan andil dalam deflasi yakni ikan bandeng, telur ayam ras, hingga ikan teri. Namun, Aryanto tidak menyebutkan berapa persentase komoditas tersebut dalam deflasi yang dimaksud.

"Sedangkan beberapa komoditas yang dominan memberikan andil deflasi mtm antara lain ikan bandeng/ikan bolu, telur ayam ras, ikan layang/ikan benggol, bahan bakar rumah tangga, bayam, ikan katamba, ikan cakalang/ikan sisik, tahu mentah, tempe, dan ikan teri," paparnya.




(ata/asm)

Hide Ads