Polisi Diperiksa Terkait Tragedi Kanjuruhan Bertambah Jadi 31 Orang

Berita Nasional

Polisi Diperiksa Terkait Tragedi Kanjuruhan Bertambah Jadi 31 Orang

Tim detikNews - detikSulsel
Rabu, 05 Okt 2022 21:47 WIB
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Mapolres Malang
Foto: Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo. (Muhammad Aminudin/detikJatim)
Jakarta -

Jumlah anggota Polri yang diperiksa terkait Tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, bertambah menjadi 31 orang. Proses pemeriksaan terhadap polisi yang terlibat dalam kerusuhan suporter itu masih berlangsung hingga malam ini.

"Itwasum maupun Propam sudah memeriksa terhadap 31 anggota Polri. Dari 31 belum selesai, dilanjutkan pada malam hari ini," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Praestyo di Malang, Jawa Timur seperti dilansir dari detikNews, Rabu (5/10/2022).

Dedi mengatakan pemeriksaan terus dilakukan secara mendalam. Hal tersebut dilakukan sesuai dengan arahan Kapolri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sesuai arahan Bapak Kapolri, harus betul-betul didalami. Kenapa demikian? Karena unsur kehatian-hatian," ujarnya.

Sebelumnya tim investigasi bentukan Polri memeriksa 29 anggotanya terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan. Tim bekerja untuk menetapkan tersangka.

ADVERTISEMENT

"Tim penyidik dari Bareskrim dan Polda Jawa Timur masih terus maraton bekerja, saat ini sudah memeriksa para saksi sebanyak 29 orang," kata Kadivhumas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Mapolres Malang, Selasa (4/10).

Diketahui kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang terjadi usai laga Arema FC VS Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2021/2022 pada Sabtu (1/10) malam. Pada derby Jawa Timur tersebut, tim tuan rumah mengalami kekalahan dari tim tamu dengan skor 2-3.

Akibatnya suporter tuan rumah atau Aremania tidak terima dengan hasil tersebut. Mereka lantas masuk ke lapangan usai laga berakhir sehingga terjadi kericuhan.

Hal itu memicu terjadinya bentrokan antara suporter dengan pihak kepolisian. Aparat kepolisian pun menembakkan gas air mata ke arah tribun.

Penonton yang panik kemudian berdesak-desakan berlarian ke pintu keluar stadion. Lantaran terjadi penumpukan massa, banyak penonton meninggal dunia karena sesak napas kekurangan oksigen.




(hsr/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads