Makna Coretan 1312 ACAB di Stadion Kanjuruhan Sebagai Simbol Protes ke Polisi

Berita Nasional

Makna Coretan 1312 ACAB di Stadion Kanjuruhan Sebagai Simbol Protes ke Polisi

Tim detikNews - detikSulsel
Rabu, 05 Okt 2022 17:20 WIB
Arti Kode 1312 ACAB yang Muncul di Kanjuruhan Pasca Tragedi
Foto: Coretan kode 1312 atau ACAB yang muncul di Stadion Kanjuruhan, Malang. (Foto: Deny Prastyo Utomo/detikJatim)
Jakarta -

Coretan vandalisme bertuliskan 1312 atau ACAB mulai bermunculan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim) usai tragedi yang menewaskan 131 Aremania setelah laga Arema FC melawan Persebaya pada Sabtu (1/10) lalu. ACAB merupakan simbol protes kepada polisi.

Dilansir dari detikNews, coretan tersebut bertuliskan, "No Justice No Peace A.C.A.B", "1.3.1.2", "Rest in Peace Saudaraku" hingga "Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan" yang bersandingan dengan kode 1312 dan ACAB mewarnai tembok Stadion Kanjuruhan, Malang.

Vandalisme lewat tulisan kombinasi angka dan huruf tersebut lantas viral di media sosial. Tulisan dari semprotan cat warna hitam itu memenuhi dinding yang berada di sekitar gerbang Stadion Kanjuruhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, sejumlah pihak menyayangkan penangananan aparat saat tragedi maut usai Arema FC kalah atas tamunya Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 pada Sabtu (1/10). Kerusuhan dipicu saat suporter Arema masuk ke lapangan karena tidak terima tim kesayangan kalah atas tim tamu.

Kerusuhan pun pecah, namun polisi meredam aksi dengan cara menembakkan gas air mata. Tindakan tersebut membuat situasi semakin tidak kondusif hingga para suporter berhamburan ke satu titik keluar stadion Kanjuruhan.

ADVERTISEMENT

Saat itulah terjadi penumpukan suporter hingga kekurangan oksigen. Hal ini yang mengakibatkan seratusan orang meninggal dunia dan mengalami luka-luka.

Atas insiden itu, kode 1312 atau ACAB pun bertebaran di Stadion Kanjuruhan sebuah simbol kemarahan kepada polisi. Simbol tersebut digunakan untuk mengekspresikan protes atas prilaku polisi yang dianggap tidak etis dalam menangani kejadian tersebut tersebut.

Arti Kode 1312 ACAB yang Muncul di Kanjuruhan Pasca TragediArti Kode 1312 ACAB yang Muncul di Kanjuruhan Pasca Tragedi Foto: (Foto: Deny Prastyo Utomo/detikJatim)

1312 atau ACAB Sebagai Ungkapan Protes

Kode ACAB atau 1312 menjadi sebuah pesan bersandi untuk ungkapan protes terhadap kebrutalan polisi. Istilah ACAB atau kode 1312 artinya bahwa penyalahgunaan wewenang tidak dapat diterima.

Kode 1312 adalah pertukaran ACAB yang dibaca secara numerik. Cara membacanya menilik deretan alfabet.

Penjelasannya, yakni huruf A adalah urutan pertama digunakan angka 1, huruf C sebagai urutan ke-3, dan huruf B posisi ke-2. Sehingga jika diurutkan maka menjadi kode 1312 artinya sama dengan kode ACAB.

Sementara kode ACAB adalah sebuah akronim dari kalimat "All Cops Are B*st*rds". Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya "Semua Polisi Adalah B*j*ng*n" sebagaimana dilansir news.com.au.

Sejarah Kode 1312 atau ACAB

Kode ACAB atau 1312 pertama kali mulai muncul di Inggris pada paruh pertama abad ke-20, seperti dilansir GQ Magazine. Secara apokrif, "All Coppers are B*st*rds" pertama kali disingkat menjadi ACAB oleh pekerja yang mogok kerja pada 1940-an.

James Poulter di Vice menemukan beberapa rekaman video dari tahun 1958 tentang beberapa pemuda yang memasang frasa ACAB di jalan. Namun, istilah ACAB benar-benar mengambil makna modernnya pada tahun 1970 ketika Daily Mirror menggunakan frasa ACAB sebagai tajuk utama.

Selanjutnya istilah ACAB mulai dibawa ke seluruh dunia melalui musik punk yang menjadi semboyan bagi gerakan anarkis dan anti-otoriter dari New York ke Indonesia.

Meniliki tragedi pada tahun 2018, misalnya, grafiti ACAB atau 1312 muncul setelah kematian pria kulit hitam yang diborgol George Floyd di tangan seorang petugas polisi kulit putih di papan reklame di Portland, Oregon. Kode ACAB atau 1312 artinya meminta perhatian pada kebrutalan polisi dan bentuk dukungan "Black Lives Matter".




(sar/nvl)

Hide Ads