Jakarta - Flat muncul sebagai solusi krisis hunian di Jakarta. Harganya lebih terjangkau dibanding rumah tapak Menteng.
Foto Properti
Penasaran? Begini Wujud Rumah Flat di Menteng yang Lagi Heboh

Di tengah krisis hunian saat ini, muncul opsi baru tempat tinggal yang layak di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Harga rumah tapak di Menteng mencapai Rp 3-27 miliar. Sedangkan flat ini hanya membutuhkan biaya Rp 200-800 juta untuk luas 40-90 meter persegi.
Tak heran jika proses mendapatkan penghuni cukup mudah. Seluruh unit sudah menemukan pemiliknya bahkan sebelum konstruksi berjalan pada Juli 2023.
Elisa dan kawan-kawan adalah yang pertama memanfaatkan buah advokasi Rujak. Mereka menggunakan zonasi Rumah Flat dalam Peraturan Gubernur No. 31/2022 tentang RDTR.
Bisa dibilang, rumah mereka adalah flat pertama di Jakarta sejak adanya RDTR 2022. Zonasi baru itu memungkinkan hunian multi-keluarga dibangun di lahan 250-800 meter persegi.
Sebelumnya, hanya ada zonasi rumah susun yang mensyaratkan luas tanah minimal 3.000 meter persegi. Hal ini membuat rumah flat menjadi inovasi penting.
Flat empat lantai yang lazim di kota tradisional Eropa dinilai mampu menjawab permasalahan βmissing middleβ. Kelompok masyarakat kelas menengah ini selama ini terabaikan kebijakan perumahan.
Pemerintah dan pengembang cenderung memprioritaskan rumah tapak dan apartemen mewah untuk kelas atas. Sementara rusun dan rumah subsidi untuk berpenghasilan rendah.
Dengan rumah flat, lahan digunakan lebih efisien. Jarak tempat tinggal dengan pusat aktivitas ekonomi juga lebih dekat sehingga mengurangi kemacetan dan polusi.
Flat Menteng berada di kawasan transit-oriented development (TOD). Hanya berjalan kaki 3-8 menit menuju halte Transjakarta, stasiun KRL, MRT, LRT, atau KA Bandara. Karena itu seluruh penghuni sepakat tak menyediakan parkir mobil dan motor.