Sepanjang tahun 2025, apartemen sewa masih diminati oleh masyarakat terutama oleh ekspatriat atau warga negara asing yang bekerja di Indonesia.
"Jumlah ekspatriat kita setiap tahun bertambah, tetapi di Jakarta sendiri paling sekitar 6.000-7.000 orang sebenarnya. Jadi durasi kerja juga semakin pendek, kemudian rotasi juga semakin pendek," Associate Director Research & Consultancy Department PT Leads Property Services Indonesia Martin Hutapea dalam acara Tren Properti 2025 & Market Outlook 2025 Leads Property, pada Kamis (20/11/2025).
Tren pasar apartemen sewa saat ini jauh lebih fleksibel daripada tahun-tahun sebelumnya. Penyewa bisa tinggal di apartemen tersebut dalam hitungan bulan tergantung kebutuhan. Fenomena ini jauh berbeda jika dilihat beberapa tahun yang lalu, di mana penyewa harus mengontrak minimal 1-2 tahun.
Rata-rata ekspatriat sekarang juga jauh lebih selektif ketika memilih tempat tinggal. Lingkungannya harus memiliki fasilitas yang lengkap dan mudah diakses.
"Apartemen sewa yang sudah lengkap dan dekat dengan lokasi kawasan kantoran, komersial, hunian, dan komunitas ekspatriat, tetap diminati," ungkapnya.
Pasar apartemen sewa belakangan ini tidak hanya berfokus di tengah Jakarta atau area Central Business District (CBD), melainkan sudah merambah ke luar Jakarta seperti, Bekasi, Cikarang, dan PIK.
Pengembangan hunian sewa di area tersebut dikarenakan besarnya kebutuhan ekspatriat yang bekerja di kawasan industri dan area bisnis sekitarnya.
"Kalau kita lihat di Bekasi misalnya. Bekasi sejak akhir tahun lalu dipenuhi komunitas ekspatriat dari Korea dan Jepang. Di sana juga cukup banyak pengembang-pengembang apartemen sewa, ada juga yang berasal dari Jepang. Kemudian pasar apartemen sewa di Jakarta mulai meluas ke PIK, Bekasi, Cikarang," terangnya.
Berdasarkan data dari Leads Property Services Indonesia, pasokan apartemen sewa di Jakarta pada tahun depan akan tetap stabil di 10.400 unit. Di sisi lain, tingkat keterhuniannya diprediksi akan meningkat sekitar 65-66 persen. Ada pun biaya sewanya berkisar Rp 300-330 ribu per meter persegi per bulannya.
Simak Video "Video: Hujan Deras, Sejumlah Ruas Jalan di Jakarta Banjir"
(aqi/zlf)