.webp)
Gerbang Gedung Sate punya tampilan berbeda karena pagar yang diganti. Menurut Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat Mas Adi Komar perbaikan gerbang dan gapura dilakukan untuk memperkuat karakter visual Gedung Sate sebagai ikon provinsi.
"Memang secara umum pemerintah terus berbenah terkait lingkungan dan sarana prasarana di Gedung Sate karena sebagai ikon Jawa Barat, perlu representasi visual yang lebih kuat terkait kekhasan daerah," ujarnya, seperti yang dikutip dari detikJabar, pada Sabtu (22/11/2025).
Selain itu, revitalisasi dilakukan guna memperbaiki bagian pagar yang rusak imbas aksi unjuk rasa yang terjadi beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beberapa waktu lalu ada aktivitas unjuk rasa yang berdampak pada pagar, sehingga ada bagian yang perlu diperkuat kembali. Selama ini perbaikan masih tambal sulam, belum menyeluruh," katanya.
Uniknya, gerbang baru Gedung Sate tidak lagi memakai desain dinding beton polos lagi. Kali ini, ada sentuhan budaya khas Jawa Barat yang dipadukan dengan desain modern. Dinding beton tersebut diubah menjadi gapura berbentuk Candi Bentar. Sentuhan candi ini ternyata bukan asal dipilih, melainkan simbol budaya yang hidup di sejumlah keraton di Jawa Barat.
"Desainnya mengangkat arsitektur Candi Bentar, yang memang sudah menjadi bagian dari bangunan Gedung Sate sejak lama. Candi Bentar merupakan warisan budaya lokal. Penggabungan unsur tradisi dan modernitas ini menegaskan bahwa Jawa Barat adalah provinsi yang maju dan inovatif, namun tetap menjunjung budaya yang berakar kuat," tuturnya.
Berdasarkan pengamatan, material yang digunakan berwarna terakota. Batu-batuan tersebut disusun rapi mengikuti bentuk Candi Bentar. Detail arsitekturalnya mencerminkan gaya tradisional khas Tatar Sunda.
Menurut Mas Adi, tampilan bata terakota tersebut belum selesai. Nantinya akan disesuaikan dengan warna Gedung Sate.
"Ini kan masih berproses ya, ada perapian dan dominannya Gedung Sate kan putih, mungkin nanti akan disesuaikan supaya selaras," ujarnya.
Pembangunan infrastruktur dan gerbang baru di Gedung Sate sudah berlangsung selama beberapa minggu. Hingga Kamis (20/11/2025) pembangunan pun masih berlangsung terutama di area pagar dan gapura Candi Bentar. Mas Adi berharap revitalisasi pagar ini dapat memperkuat arsitektur Gedung Sate sebagai ikon bangunan khas Jawa Barat.
"Desain baru ini akan menjadi simbol arsitektur khas Jawa Barat yang lebih tegas," ujarnya.
Seluruh proyek revitalisasi gapura dan pagar Gedung Sate masuk dalam alokasi APBD Perubahan 2025. Adi mengungkapkan dana yang dihabiskan mencapai Rp 3,9 miliar.
"Pembangunan ini sudah direncanakan di APBD Perubahan dan sudah dianggarkan kurang lebih Rp3,9 miliar untuk renovasi infrastruktur khususnya gapura," sebutnya.
Artikel ini sudah tayang di detikJabar
(aqi/aqi)
