Rumah Rangken di Indramayu, Jawa Barat disebut sebagai rumah yang tahan gempa dan ramah lingkungan. Namun sayang, keberadaannya kini sudah terancam punah.
Pemerhati Budaya Indramayu, Ucha M Sarna menuturkan, semua material rumah Rangken ini menggunakan bahan-bahan alami. Setiap bagian material bangunan, terdiri dari dinding geribig bambu, atap menggunakan bahan dari pohon jembatu atau daun nipah. Bahkan, lanjut Ucha, rumah rangken nyaris tidak menggunakan paku atau material besi lainnya.
"Karena masyarakat memanfaatkan hasil alam sekitar seperti pohon jembatu atau daun nipah juga bambu serta kayu kelapa maupun kayu lainnya," ujarnya seperti dikutip dari detikJabar, Selasa (15/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uniknya, lanjut Ucha, rumah rangken selain memberikan kenyamanan yang khas yang sejuk di cuaca panas. Juga diklaim tahan akan bencana gempa bumi.
Model rumah rangken lebih mirip rumah tradisional Jawa pada umumnya, yakni berbentuk limasan. Namun rumah rangken menggunakan kearifan lokal Indramayu dari pemanfaatan hasil alam.
"Cara berpikir dulu, tempat tinggal yang penting nyaman dan aman. Bahkan, banyak mengatakan bahwa rumah rangken tahan bencana gempa meski dibangun dengan cara teknologi tradisional," paparnya.
Simak Video "Jokowi Tinjau Lokasi Relokasi Pembangunan Rumah Tahan Gempa Cianjur"
[Gambas:Video 20detik]