Rumah Ulu berada di Sumatera Selatan. Biasanya, rumah ini ada di daerah Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, namun detikers juga bisa menjumpainya di Museum Balaputra Dewa, Palembang, Sumatera Selatan.
Pemandu museum tersebut, Beny Pramana Putra menyebutkan bahwa rumah itu disebut Rumah Ulu karena terletak di Hulu Sungai Musi. Ia juga menjelaskan mekanisme kenapa rumah tersebut tahan gempa, baik vulkanik maupun tektonik.
Menurutnya, desain struktur pondasi rumah panggung milik Rumah Ulu adalah kunci yang memungkinkan rumah ini tidak mudah roboh sewaktu gempa, tidak seperti rumah panggung biasa, ataupun rumah Limas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rahasianya ada di sini, di pondasi. Tiangnya diletakkan di atas tumpukan batu, sehingga batu itu berfungsi seperti roda. Kalau ada gempa, rumah ini hanya akan bergoyang saja, tidak akan roboh," terang Beny seperti dikutip dari detikTravel.
Struktur pondasi rumah yang terbuat dari kayu juga bisa meredam goncangan gempa dan menyebarkannya ke berbagai penjuru arah. Semua itu berkat 3 buah patahan kayu, yang disusun secara khusus, guna mengurangi efek getaran gempa.
"Kayu ini ada 3 patahan yang disusun seperti ini, fungsinya untuk meredam goncangan dan menyebarkannya ke berbagai arah. Walaupun satu roboh, yang lain tetap bisa menopang," tuturnya.
Kata Beny, rumah tradisional seperti ini masih bisa dijumpai di Ogan Komering Ulu Selatan, atau pun di Kota Prabumulih. Rumah Ulu ini sangat awet karena menggunakan jenis kayu yang semakin terendam air akan semakin kuat. Selain itu, dilakukan perawatan khusus dengan dioles pernis agar makin awet.
"Kayu rumah ini berwarna hitam karena dipernis pakai oli dan solar agar tidak dimakan rayap, selain itu bisa juga dengan diasap. Usia rumah ini diperkirakan sudah 200 tahun," imbuhnya.
Itulah beberapa rumah tradisional di Indonesia yang tahan gempa. Semoga bermanfaat ya detikers!
(zlf/zlf)Simak Video "Jokowi Tinjau Lokasi Relokasi Pembangunan Rumah Tahan Gempa Cianjur"
[Gambas:Video 20detik]