Belantara Long Bulu' menyimpan rahasia kuno suku Dayak Lundayeh. Lemati, sebutan untuk kuburan batu ini, bukan sekadar makam. Lemati adalah warisan budaya penuh misteri.
Lemati menjadi salah satu destinasi hidden gem di Krayan Selatan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Perjalanan ke sana memang cukup menantang, tetapi sepadan dengan kekayaan budaya yang memuaskan mereka yang haus akan petualangan.
Jejak Sejarah di Balik Batu-Batu Kuno
Lemati, yang berarti "kuburan batu" dalam bahasa Dayak Lundayeh, adalah situs megalitik berusia ratusan tahun. Menurut Melvari, warga Desa Pa Sing, tempat ini adalah peristirahatan terakhir para tokoh adat dan keturunannya. Lemati bukan sembarang makam. Objek ini mencerminkan strata sosial masyarakat Dayak Lundayeh di masa lampau.
"Tokoh penting dimakamkan bersama harta berharga, seperti manik-manik, anting besi kuning (Pakel), mandau, tombak, hingga tempayan berisi peralatan sehari-hari," ujar Melvari.
Uniknya, kuburan anak tunggal dirancang dengan desain khusus, diisi barang berharga sebagai bekal ke alam baka. Tradisi ini adalah cerminan kepercayaan spiritual leluhur sebelum agama besar masuk ke Krayan.
"Lemati adalah bukti betapa kaya budaya dan spiritualitas leluhur kami," tambah Melvari bangga.
Simak Video "Menjelajahi Kuburan Batu di Kete Kesu"
(des/des)