Profil PS Barito Putera, Kesebelasan Kebanggaan Kalsel

Profil PS Barito Putera, Kesebelasan Kebanggaan Kalsel

Anindyadevi Aurellia - detikKalimantan
Senin, 17 Nov 2025 06:58 WIB
PS Barito Putera. Foto: instagram @psbaritoputeraofficial
PS Barito Putera. Foto: instagram @psbaritoputeraofficial
Banjarmasin -

Persatuan Sepakbola (PS) Barito Putera adalah salah satu klub sepak bola kebanggaan masyarakat Kalimantan Selatan. Bermarkas di Kota Banjarmasin, klub ini bermain di Liga 2 mulai musim 2025-2026 setelah degradasi di klasemen akhir musim BRI Liga 1 musim 2024-2025.

Tim berjuluk Laskar Antasari ini cukup diperhitungkan di Liga 2 Indonesia. Pada Liga 2 2025/2026 terkini, Barito Putera menempati posisi kedua di klasemen grup B.

Profil Barito Putera

PS Barito Putera. Foto: instagram @psbaritoputeraofficialLogo PS Barito Putera. Foto: instagram @psbaritoputeraofficial

Disadur dari laman resminya, Barito Putera didirikan pada 21 April 1988. Julukan suporter untuk Laskar Antasari ialah Barito Mania (Bartman).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim kesebelasan bermaskot bekantan ini dinaungi oleh PT Putera Barito Berbakti, berada di bawah naungan Hasnur Group. Perusahaan tersebut dimodali oleh garis keturunan mendiang Abdussamad Sulaiman (Haji Leman).

Sekedar diketahui, Hasnur Group merupakan holding company Haji Leman yang kini dilanjutkan keturunannya. Saat ini Zainal Hadi Has HB, salah satu putra Haji Leman menjabat sebagai Presiden Barito Putera dan CEO Hasnur Group.

Berdirinya Barito Putera dimulai dari janji mendiang Haji Leman semasa hidup. Ia berjanji pada Allah SWT bahwa jika diberikan rezeki berlebih, ia akan membentuk klub sepak bola, sehingga terbentuklah PS Barito Putera.

Barito Putera bermarkas di Stadion 17 Mei Banjarmasin dan Stadion Demang Lehman Banjar. Barito Putera punya maskot bernama Bakantan, Bakantan atau singkatan dari Binatang Kalimantan.

Sosok Bakantan atau bekantan adalah simpanse atau primata khas Kalimantan Selatan. Ciri khasnya bulunya lebat dan panjang, berwarna kuning cokelat kemerah-merahan, dan bentuk hidungnya menonjol lebar agak menggantung ke depan.

Logo Barito Putera berbentuk sederhana dan khas klub Galatama. Ada tulisan BP yang merupakan singkatan dari Barito Putera, angka 88 merupakan tahun berdirinya klub, warna kuning dan biru adalah warna yang identik dengan Hasnur Grup.

Kini, Barito Putera diasuh oleh pelatih asal Brasil, Coach Stefano Cuggura yang kini telah menjadi WNI. Cugurra melatih Barito sejak pertengahan tahun 2025 setelah sebelumnya melatih Bali United.

Karir dan Prestasi Barito Putera

PS Barito Putera. Foto: instagram @psbaritoputeraofficialPS Barito Putera. Foto: instagram @psbaritoputeraofficial

Bermula pada tahun 1970, dari Liga Tarkam (antar kampung) di Banjarmasin yang finalnya mempertemukan Indrapura Muda vs Tim Karbau Lapas, dengan Indrapura sebagai juara mewakili Teluk Tiram. Lima tahun setelahnya, Haji Leman mencetuskan berdirinya klub amatir PERSENUS (Persatuan Sepakbola Nusantara).

Dengan modal mengumpulkan semua pemain terbaik Banjarmasin dan memanggil mantan pemain timnas Kurnia Hasan sebagai pelatih, Persenus ditantang Perseban Banjarmasin untuk menentukan wakil komda PSSI Kalselteng.

Hasilnya Persenus sukses menekuk Perseban yang merupakan klub perserikatan. Sejak saat itu Persenus langganan juara antar klub regional Kalimantan.

Pada tahun 1980, Persenus menjadi wakil komda PSSI Kalselteng tampil di turnamen Soeharto Cup di Rawamangun Jakarta. Saat itu Indonesia belum memiliki kompetisi profesional resmi.

Sampai akhirnya dalam Laga Nasional Pertama menjadi pertandingan nasional pertama Persenus Banjarmasin. Di turnamen ini Persenus masuk grup C bersama Porpu Tanjung Karang, PS. Mlati Jogjakarta dan Beringin Putera dari Ujung Pandang. Berjuang untuk lolos 8 besar, langkah Persenus dihentikan tim asal Ujung Pandang.

Memasuki tahun 1994, PS Barito Putera dipimpin oleh Rahmadi HAS untuk berlaga di kompetisi Liga Indonesia Premier dengan menjadi semifinalis, namun harus rela takluk dari Persib Bandung 1-0. Perjuangan mulai berbuah manis pada 2008, Barito Putera menjadi juara Liga Divisi 2 dan berhasil promosi ke Divisi 1 Liga Indonesia.

PS Barito Putera mulai masuk di Liga 1 sejak musim 2013. Pada Divisi Utama Lift Indonesia musim 2011/2012 berhasil menjadi juara setelah mengalahkan Persita Tanggerang 2-1 di Stadion Manahan Solo. Barito Putera meraih juara Divisi Utama.

Tahun 2015 ternyata menjadi tahun berduka. Pada 14 Juni 2015 H Abdussamad Sulaiman, founding Father dan Chairman PS Barito Putera, meninggal dunia di Jakarta. Klub Barito Putera kemudian memulai era baru pada 2018, berhasil meraih predikat Tim Paling FairPlay dan Lisensi Club Profesional dari AFC.

Halaman 2 dari 2
(aau/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads