DKPP Tarakan Kirim Sampel Beras Diduga Palsu untuk Diuji di Jakarta

DKPP Tarakan Kirim Sampel Beras Diduga Palsu untuk Diuji di Jakarta

Oktavian Balang - detikKalimantan
Jumat, 30 Mei 2025 11:31 WIB
Beras yang diduga mengandung plastik di Tarakan.
Beras yang diduga mengandung plastik di Tarakan. Foto: Oktavian Balang/detikKalimantan
Tarakan -

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Tarakan mengirimkan dua sampel beras yang diduga palsu ke laboratorium di Jakarta untuk pengujian lebih lanjut. Langkah ini diambil menyusul informasi terkait dugaan beras palsu mengandung plastik yang beredar di masyarakat.

Kepala Bidang Ketahanan Pangan Wiwik Aisyiyah menjelaskan bahwa pihaknya bertugas mengawasi mutu pangan segar, termasuk beras.

"Kami telah mendapatkan informasi terkait dugaan ini. Karena di Tarakan tidak memiliki alat penguji, sampel beras tersebut kami kirim ke Jakarta pada Rabu (28/5)," ujar Wiwik kepada detikKalimantan, Jumat (30/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sampel beras tersebut berasal dari Gimin, warga RT 7, Jalan Damai Bakti, Kelurahan Karang Harapan, Tarakan Barat. Pengambilan sampel dilakukan pada Senin (26/5).

"Ada dua sampel yang kami kirim ke Jakarta," tambahnya.

Beras tersebut diketahui berasal dari Sulawesi. Namun, pihaknya belum mendalami informasi terkait lama produksi beras tersebut. Wiwik menegaskan, secara kasat mata, tidak ada ciri-ciri mencolok yang mengindikasikan bahwa beras tersebut palsu.

"Kami belum bisa memberikan komentar karena harus menunggu hasil uji laboratorium. Hasilnya nanti akan kami sampaikan kepada masyarakat," jelasnya.

Hingga saat ini, DKPP Tarakan belum berkoordinasi dengan kepolisian terkait kasus ini. Wiwik menyebutkan bahwa tidak ada pengaduan resmi dari masyarakat ke polisi, dan informasi awal justru diperoleh dari pemberitaan media.

"Media menjadi rujukan kami untuk melakukan tindak lanjut. Begitu mendapat informasi, kami langsung ke lapangan karena ini bagian dari tugas kami sebagai pengawas mutu pangan segar," ungkapnya.

Wiwik juga mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan indikasi serupa. Sehingga pemerintah dan aparat dapat bergerak cepat mengintervensi apabila ada dugaan pelanggaran.

"Jika tidak ada laporan, kami tidak akan tahu. Jadi, segera laporkan ke kami agar bisa ditindaklanjuti," tegasnya.

Wiwik menyebutkan bahwa pengujian tertentu seperti kandungan pengawet atau pemutih dapat dilakukan di Tarakan. Namun, untuk analisis teknis lebih lanjut, sampel harus dikirim ke laboratorium di Jakarta. Pihak Dinas Pertanian Tarakan berjanji akan segera mengumumkan hasil uji laboratorium kepada masyarakat begitu hasilnya diterima.

"Hasil laboratorium akan menjadi jawaban pasti terkait dugaan ini," tutupnya.




(des/des)
Hide Ads