Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Tarakan angkat bicara mengenai isu beras plastik di Tarakan. Beras diduga plastik ini sempat membuat heboh pada Mei 2025 lalu.
Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa beras yang diduga palsu ternyata negatif mengandung plastik. Kepala Bidang Ketahanan Pangan DKPP Tarakan, Wiwik Aisyiyah, menjelaskan bahwa sampel beras yang diuji telah memenuhi kriteria konsol negatif.
"Hasilnya negatif, beras tidak mengandung plastik," ujar Wiwik, Rabu (2/7/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wiwik menyayangkan penyebaran informasi sepihak oleh masyarakat tanpa konfirmasi resmi. Ia berharap ke depannya masyarakat dapat melaporkan temuan secara berjenjang untuk menghindari keresahan. Laporan dapat disampaikan mulai dari RT hingga Satgas Pangan.
"Kemarin dipublikasikan secara sepihak tanpa sepengetahuan kami. Minimal informasi harus jelas dan disampaikan secara bijak setelah dipastikan," tambahnya.
Proses uji laboratorium memakan waktu sekitar dua minggu atau lebih sesuai prosedur. Pihaknya baru menerima hasil secara tidak resmi pada Jumat (27/6).
"Kami terima secara resmi Selasa (1/7), baru kami sampaikan hasilnya," jelasnya.
DKPP Tarakan mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menyikapi isu serupa. Agar isu tersebut tidak merugikan pihak lain. Ia menyarankan agar segera melaporkan ke pemerintah terkait jika menyikapi isu serupa.
"Semoga kejadian ini jadi pelajaran untuk kita semua," tutup Wiwik.
Sebelumnya, beras bermerek '35' menghebohkan warga Kota Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara), karena diduga mengandung plastik. Informasi ini pertama kali beredar melalui grup WhatsApp warga. Beras tersebut dijual di sebuah toko dekat kawasan 613 Raja Alam.
(des/des)