Respons Distributor hingga BPOM Tarakan Soal Beras Diduga Berplastik

Respons Distributor hingga BPOM Tarakan Soal Beras Diduga Berplastik

Oktavian Balang - detikKalimantan
Senin, 26 Mei 2025 16:01 WIB
Distributor beras di Tarakan.
Distributor beras di Tarakan. Foto: Oktavian Balang/detikKalimantan
Tarakan -

Beras diduga mengandung plastik beredar di Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara). Distributor beras tersebut buka suara dan mengaku cukup terkejut dengan adanya informasi di kalangan warga.

Salah seorang distributor beras di Tarakan, Burhan, menjelaskan beras '35' adalah merek terdaftar dengan nomor registrasi resmi dan telah didistribusikan selama lima tahun ke berbagai daerah di Kalimantan Utara. Termasuk di Pulau Bunyu, Sesayap, Sekatak, dan Kota Tarakan. Burhan menyebut belum pernah ada keluhan selama ini.

"Selama ini tidak ada komplain dari masyarakat," tegas Burhan dikonfirmasi detikKalimantan, Senin (26/5/2025).

Burhan mengetahui isu ini dari grup WhatsApp warga dan menyebut bahwa beras tersebut dibeli dari adiknya. Ia berharap instansi terkait dapat memastikan keamanan produknya.

"Kami khawatir isu ini menurunkan kepercayaan konsumen," ujarnya.

Burhan menjelaskan bahwa beras '35' diproduksi di Sidrap, Sulawesi Selatan. Ia berencana bertemu dengan konsumen yang merasa dirugikan untuk mengklarifikasi isu ini.

"Kami terbuka menerima kritik, tapi sebaiknya konsumen melapor ke instansi terkait atau distributor terlebih dahulu, bukan langsung ke media atau grup masyarakat," imbuhnya.

Sementara itu, detikKalimantan telah menghubungi staf BPOM Tarakan untuk mendapatkan keterangan resmi dari Kepala BPOM Tarakan, Herianto Baan.

"Baik, terima kasih untuk infonya. Nanti saya infokan kepada yang lain," ujar staf BPOM Tarakan, Senin (26/5/2025).

Sebelumnya diberitakan, Ketua RT 15, Kelurahan Karang Harapan, Tarakan Barat, menyampaikan pemberitahuan tentang beras diduga mengandung plastik kepada warganya sebagai bentuk antisipasi. Ketua RT 15 Samsudin membenarkan bahwa ia meneruskan pesan tersebut untuk mengingatkan warga agar lebih waspada.

"Terkait kebenarannya, saya belum bisa pastikan. Tapi untuk mengamankan warga, saya sampaikan pesan itu," ujar Samsudin kepada detikKalimantan, Senin (26/5).

Tim detikKalimantan melakukan penelusuran ke sejumlah toko di sekitar kawasan militer yang disebutkan. Namun, tidak ditemukan adanya penjualan beras merek '35'. Para pedagang di lokasi tersebut mengaku tidak menjual produk yang dimaksud.

Seorang warga bernama Gimin mengaku menjadi korban dari dugaan beras plastik tersebut. Warga RT 7, Jalan Damai Bakti, Kelurahan Karang Harapan itu menyebutkan bahwa beras merek '35' yang dibelinya dari sebuah toko di arah Gunung Selatan, Kelurahan Karang Anyar, memiliki tekstur tidak wajar setelah dimasak.

"Nasi itu teksturnya tidak seperti nasi biasa. Saya merasa perut gembung dan susah buang air besar selama beberapa hari," ungkap Gimin.




(des/des)

Hide Ads