Pelatih Erwan Hendarwanto menjadi sosok penting di balik kesuksesan PSIM Jogja meraih juara Liga 2 musim ini sekaligus naik kasta ke Liga 1 musim depan. Namun, siapa sangka di masa lalu, usai selesai jadi pemain profesional, Erwan pernah banting setir jadi orang kantoran.
"Dulu main bola belum semakmur sekarang terus ada krismon (krisis moneter) berhenti dan dualisme, jadi sepakbola belum menjadi gantungan hidup," ujar Erwan kepada wartawan, Minggu (23/3/2025).
"Kemudian di akhir-akhir main bola waktu masih pacaran sama istri dikasih tahu sudah to kuliahnya diselesaikan aja, main bola terus nggak ada hasilnya. Ya udah tak selesaikan kuliah terus kerja. Sempat kerja di beberapa tempat nggak ada yang nyaman, onone mung stres wae," ungkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erwan pun menceritakan beberapa pekerjaan yang dilakoni. Usai kuliah, Erwan sempat bekerja di salah satu perusahaan transportasi di Jogja.
"Saya awalnya ingin jadi pengusaha, setelah itu setiap sore saya ingin menikmati sepakbola dengan cara saya. Tapi sebelum saya jadi pengusaha ya saya harus punya modal. Jadi saya sempat kerja di perusahaan (menyebut nama) di kantor. Setiap hari di belakang komputer. Itu sekitar tahun 2006 kalau nggak salah. Tak jalani itu pekerjaan nggak betah ya ganti lagi," tutur pelatih asal Magelang itu.
Kemudian, setelah bekerja sebagai karyawan di perusahaan transportasi, Erwan mendapat panggilan untuk bekerja di bank swasta.
"Sampai akhirnya saya itu pindah di bank (menyebut nama). Bank itu waktu kecil ingin jadi pegawai bank pakai dasi keren kan. Akhirnya tersampaikan, tapi ternyata pusing juga," tuturnya.
Di sela-sela kesibukannya sebagai pekerja kantoran, jiwa pemain bola Erwan masih tersalurkan, dia menjadi pemain klub futsal Jogja Electric. Masih gacor, Erwan pun membawa timnya berprestasi.
"Saya sempat ikut futsal Jogja Electric PLN, buat hiburan to jadi coba lah ikut futsal dulu. Nah, di situ salah satu pelatihnya Pak Yosi. Kita ikut kompetisi dan sempat juara 3 nasional," pungkasnya.
Diketahui, PSIM Jogja belum lama ini mencatatkan sejarah kembali ke kasta teratas sepakbola Indonesia Liga 1 selama 18 tahun penantian. Laskar Mataram juga menyabet gelar juara Liga 2 musim ini setelah 20 tahun puasa gelar.
Tentu, keberhasilan ini salah satunya berkat tangan dingin Coach Erwan. Di awal musim berstatus sebagai asisten pelatih, Coach Erwan didapuk menjadi pelatih karteker menggantikan Seto Nurdiantoro yang diistirahatkan. Tak mudah bagi Erwan, sebab dia langsung menjadi nakhoda tim saat situasi genting di penghujung babak penyisihan grup.
Kala itu, PSIM dihadapkan laga krusial melawan Persiku Kudus, di mana PSIM wajib menang untuk mengamankan tiket ke babak 8 besar. Hasilnya, Erwan mampu membawa tim meraih kemenangan atas Persiku dengan skor 2-0 dan lolos ke babak 8 besar sebagai runner-up grup tengah.
Kemudian di babak delapan besar, PSIM meraih lima kemenangan dan satu kekalahan saja. Puncaknya, Rafinha cs meraih juara Liga 2 usai mengalahkan Bhayangkara FC dengan skor 2-1 di partai puncak.
(ahr/rih)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi