Lahir di Sleman pada 20 Januari 1985, Anang layak disematkan sebagai salah satu legenda hidup PSS Sleman. Dia dikenal sebagai gelandang lincah saat masih aktif sebagai pemain.
Kepada detikJogja, Anang menceritakan awal mula perjalanan kariernya mengawal PSS Sleman sejak 2007 hingga memutuskan pensiun pada 2015.
PSS Sleman Bak Takdir
Anang mengawali karier sepakbola pada SMA. Saat itu, dia bergabung Sekolah Sepak Bola (SSB) lokal di Sleman.
"Kalau awal nggak ada niatan terjun ke bola. Saya sebenarnya cuma hobi. Saya dari SMA cuma ikut SSB aja terus kelas tiga saya off karena ujian," ujar Anang saat ditemui detikJogja di Omah PSS, Kamis (13/6/2024).
Anang pun melanjutkan pendidikan di UNY di jurusan olahraga. Di sinilah, karier sepakbolanya mulai meningkat.
"Pas kuliah saya daftar UNY di jurusan olahraga. Dulu ikut UKM sepakbola di sana selama setahun. Terus saya seleksi dan diterima di Porda Sleman. Tahun 2007 ada seleksi PSS saya juga lolos. Waktu umur 21 atau 22 diterimanya," paparnya.
Dijuluki El Capitano
Anang didapuk menjadi kapten PSS Sleman tepatnya pada Divisi Utama 2013. Kala itu, dia menjadi kapten PSS selama dua musim.
"Dulu waktu 2013 saya ditunjuk kapten di paruh musim kedua. Beban juga sebagai putra daerah ditunjuk sebagai kapten," ungkapnya.
"Tapi setelah itu saya dikasih masukan sama tim pelatih dan mulai enjoy peran sebagai kapten selama dua musim," sebut Anang.
Hingga akhirnya, Anang dan kawan-kawan berhasil merebut juara Divisi Utama LPI 2013. Meski akhirnya mereka tak bisa naik kasta karena dualisme kompetisi.
Sempat Digaji UMR
Anang turut mengenang perjalanannya di awal membela PSS Sleman. Pria yang kini berusia 39 itu mengaku sempat digaji UMR.
"Perjuangan susah senang saya lalui di Sleman. Awal-awal kita dulu dibayar seadanya gaji UMR tapi kita dulu nggak berpikir dapat duit banyak," ungkapnya.
"Pas 2012 akhirnya pendanaan cukup bagus sampai seterusnya. Dulu bayarannya UMR Jogja pas 2008 terus setelah 2012 udah bayaran sebagai pemain sepakbola," katanya.
Dia berujar, bermain sepakbola untuk PSS dan menang yang menjadi tujuan utama tim saat itu.
"Yang penting main terus menang. Dulu mikirnya karena mindset kita bukan sebagai mata pencaharian, tapi bisa membela PSS, jadi nggak mikir soal gaji," tutup Anang.
(apl/rih)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa