Biang Kerok PSS Sleman Dihukum Larangan Transfer 3 Periode oleh FIFA

Biang Kerok PSS Sleman Dihukum Larangan Transfer 3 Periode oleh FIFA

Serly Putri Jumbadi - detikJogja
Selasa, 23 Apr 2024 13:06 WIB
A sign of the FIFA is seen at the entrance of the footballs world body on July 20, 2015 in Zurich. FIFA leaders met July 20 to decide a date for an election to replace president Sepp Blatter and reform steps as footballs world body confronts its biggest corruption crisis.  AFP PHOTO / FABRICE COFFRINI        (Photo credit should read FABRICE COFFRINI/AFP via Getty Images)
Logo FIFA. (Foto: AFP via Getty Images/FABRICE COFFRINI)
Sleman -

PSS Sleman dijatuhi hukuman oleh FIFA yakni dilarang melakukan transfer pemain dalam tiga periode. Apa penyebabnya?

Belum lama ini, FIFA merilis beberapa klub Indonesia yang terkena registration ban. List klub yang terkena hukuman ini bisa diakses di laman FIFA https://knowledge.fifa.com/registration-bans. PSS menjadi salah satunya dan hukuman tersebut mulai aktif pada 9 April lalu.

FIFA belum merinci alasan klub kebanggaan Sleman itu dilarang untuk melakukan transfer pemain. Namun, salah satu Sports Lawyer Internasional yang berbasis di Rusia, SILA Law Company mengungkapkan penyebab hukuman tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SILA Law Company menyebutkan PSS dihukum karena bermasalah ketika menghentikan kerja sama dengan mantan pelatihnya, Marian Mihail.

Marian diputus kontrak pada 9 Oktober 2023 dari PSS. Seharusnya sang pelatih mendapatkan kompensasi, namun kenyataannya ia tidak menerimanya hingga dia kembali ke negaranya.

ADVERTISEMENT
PSS Sleman masuk daftar klub yang dihukum FIFA.PSS Sleman masuk daftar klub yang dihukum FIFA. Foto: dok. Tangkapan layar laman FIFA

Selanjutnya Marian melalui SILA Law Company telah melaporkan hal tersebut kepada badan pengambil keputusan FIFA Players Status Chambers (FIFA PSC). Hasil dari laporan tersebut PSS dinyatakan bersalah dan harus menyelesaikan masalah itu kepada sang pelatih.

Dikutip dari laman resmi SILA, FIFA mengakui klub bersalah karena memutuskan kontrak dengan pelatih tanpa alasan yang jelas.

"FIFA PSC mengakui bahwa klub sepakbola (PSS) mengakhiri kontrak dengan pelatih tanpa alasan yang adil. Karenanya, menerima klaim pelatih untuk kompensasi pelanggaran kontrak," tulis laman resmi SILA, dikutip detikJogja, Selasa (23/4/2024).

Laman resmi tersebut juga mendukung bahwa keputusan FIFA PSC bersifat final, kasus telah selesai, dan klub wajib membayar kompensasi kepada pelatih untuk mencabut larangan transfer.

Sementara itu, hingga saat ini Presiden Direktur (Presdir) PSS, Gusti Randa, masih enggan buka suara terkait sanksi ini.

"Kita saat ini belum mau berkomentar, tunggu saja statement resminya," tegas Gusti Randa kepada detikJogja.




(aku/dil)

Hide Ads