Kabar Striker PSS Saddam Gaffar Korban Dokter Gadungan Elwizan

Kabar Striker PSS Saddam Gaffar Korban Dokter Gadungan Elwizan

Serly Putri Jumbadi - detikJogja
Rabu, 31 Jan 2024 15:57 WIB
Striker PSS Sleman, Saddam Emiruddin Gaffar. Foto diunggah Rabu (31/1/2024).
Foto: Striker PSS Sleman, Saddam Emiruddin Gaffar. Foto diunggah Rabu (31/1/2024). (Dok PSS Sleman)
Sleman -

Bicara soal pemain yang jadi korban dokter gadungan Elwizan Aminudin tentu tak jauh dari Saddam Emiruddin Gaffar. Striker muda PSS Sleman itu kondisinya kini semakin membaik usai cedera panjang.

Saddam menjadi korban Elwizan Aminuddin yang salah diagnosis ketika ia masih menjabat sebagai dokter PSS Sleman.

Kala itu, Saddam didiagnosis Amin cedera ACL (Anterior Ceuciate Ligament), yang mengharuskannya absen selama enam bulan di kompetisi Liga 1 musim 2021/2022.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, diagnosis yang kurang tepat karena tidak disarankan operasi oleh dokter gadungan itu, Saddam harus menjalani perawatan yang lebih lama.

Meski begitu, kondisi pemain yang pernah membela Timnas Indonesia U22 itu diungkapkan sudah semakin membaik.

ADVERTISEMENT

"Saddam sekarang dalam kondisi yang bagus. Dia sekarang sudah pulih dan kembali," ujar pelatih PSS Sleman, Risto Vidakovic kepada wartawan, Rabu (31/1/2024).

Saddam tercatat sudah bergabung latihan bersama pemain PSS. Bahkan, dia menjadi pemain cadangan dan diturunkan di babak kedua pada dua laga uji coba kontra Persis Solo dan RANS Nusantara beberapa waktu lalu.

Risto mengungkapkan, Saddam memang butuh waktu yang lama untuk benar-benar pulih dari cedera yang membekapnya.

"Dia memerlukan waktu lebih untuk mempersiapkan lebih baik lagi secara fisik karena dia kemarin sempat cedera panjang," sambungnya.

Pelatih berpaspor Spanyol itu juga memberikan harapan kepada Saddam agar segera pulih dan bisa menjadi striker andalan PSS di masa depan.

"Saya harap di masa depan dia akan menjadi pemain andalan PSS," pungkas Risto.

Untuk diketahui, kasus dokter gadungan Elwizan ini menyita perhatian. Apalagi, selain di PSS, Elwizan pernah menjadi dokter beberapa klub seperti Persita, Barito Putera, Bali United, PS Tira, Kalteng, bahkan Timnas Indonesia U-19.

Awal mula geger dokter gadungan ini mencuat di media sosial setelah akun seorang kardiolog menuding Elwizan Aminuddin sebagai dokter gadungan. Salah satu indikasi tidak ada namanya di aplikasi Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). Pihak PSS kemudian melapor ke kepolisian pada tahun 2021.

Elwizan akhirnya ditangkap Polresta Sleman pada Rabu lalu (24/1) di Cibodas, Tangerang, setelah sempat buron selama 2 tahun.

Presiden Direktur PT PSS Gusti Randa angkat bicara terkait kasus dokter gadungan ini. Gusti Randa menilai kasus semacam dokter gadungan ini membuat perkembangan sepakbola Indonesia rusak.

"Hal-hal seperti ini kadang-kadang ngerecokin sepakbola kita. Kita lagi giat-giatnya membangun sepakbola tapi ada aja masalahnya," kata Gusti Randa saat rilis kasus di Mapolresta Sleman, Selasa (30/1).

Pihaknya pun berharap tidak ada lagi persoalan yang mengganggu perkembangan sepakbola Tanah Air.

"Mudah-mudahan hal ini sudah tidak ada lagi di sepakbola kita. Semuanya mengikuti regulasi ada lisensi tapi di sisi lain ada kelemahan juga. Kadang-kadang klub cari yang murah, yang gampang jadi kadang murah itu belum tentu benar juga," ujarnya.

Di sisi lain, Gusti Randa mengapresiasi kepolisian yang berhasil mengungkap kasus ini.




(apu/rih)

Hide Ads