Warga Kalurahan Banyuroto, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, DIY, mengeluhkan jalan Banyumeneng Kidul-Banyuroto yang rusak menahun dan tak kunjung diperbaiki.
Kerusakan jalan itu disebut kerap memicu kecelakaan dan menimbulkan debu yang mengganggu pernapasan.
Protes dilakukan dengan memasang spanduk di sekitar jalan rusak. Ada empat spanduk besar yang dipasang Senin (4/9) pagi, berikut di antaranya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"JALAN BERDEBU, BERLOBANG, RUSAK PARAH AKSES MENUJU SEKOLAH, PASAR, PERTANIAN, PERKANTORAN ANAK PENERUS BANGSA TERGANGGU."
"MAMBU SAMPAH..... MRIPATE BELEKEN."
Pantauan detikJogja, panjang jalan yang rusak mencapai 500 meter. Jalan itu tidak rata dan banyak lubang. Debu beterbangan tiap kendaraan melintas.
Warga setempat, Ngadiman (60) mengatakan pemasangan spanduk itu buntut dari kekesalan warga atas rusaknya jalan Banyumeneng Kidul-Banyuroto sejak lima tahun lalu dan tak kunjung diperbaiki.
"Kami belum pernah ngadu, bingung mau laporan ke mana," ujar Ngadiman saat ditemui usai pemasangan spanduk, Senin (4/9/2023).
Menurutnya, debu dari jalan itu juga mengganggu siswa dan guru di Kelompok Bermain Citra Bangsa dan SDN 2 Wonorejo yang berada di pinggir jalan.
"Waktu truk lewat debunya luar biasa, berakibat ke pernapasan. Anak-anak sampai guru di sini merasakan debu, ini berisiko terhadap kesehatan mereka," ujar Ngadiman.
Dia menambahkan, sering ada pemotor yang jatuh gegara tergelincir kerikil yang bertebaran. "Jalan ini biasa dilalui kendaraan, tapi yang paling sering truk sampah dan truk tambang," jelasnya.
Guru SDN 2 Wonorejo, Bardal Dersonolo membenarkan debu dari jalan rusak itu mengganggu aktivitas di sekolahnya.
"Saat persiapan untuk 17 Agustus itu banyak yang sesak napas. Saya sampai sekarang masih batuk karena itu," kata Bardal.
Walhasil, para siswa dan guru di SDN 2 Wonorejo selalu memakai masker selama di sekolah.
"Kemarin SD ini sebagai Adiwiyata, kok daunnya nggak ada yang hijau, tapi putih karena debu. Setiap kelas itu tiap pagi harus membersihkan debu," ujar Bardal.
Ditemui terpisah, Lurah Banyuroto, Sudalja menyebut jalan Banyumeneng Kidul-Banyuroto merupakan jalan kabupaten sehingga kewenangan perbaikannya di Pemkab Kulon Progo.
Pihaknya sudah beberapa kali mengusulkan perbaikan jalan ke Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPKP), tapi belum ada tindak lanjut. Informasi yang diperoleh Sudalja, Pemkab belum memperbaiki jalan itu karena masih jadi akses kendaraan tambang.
"Kalau DPUPKP mau bangun, khawatirnya dari crasher gilingan batu itu baru untuk akses jalan. Ini kan aktivitas terus, takutnya kalau diperbaiki rusak lagi," ucapnya.
Sudalja berharap jalan rusak ini segera diperbaiki. detikJogja masih berupaya meminta konfirmasi ke DPUPKP soal jalan rusak ini.
(dil/rih)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu