Main ke Kampung Satwa Kedung Banteng Sleman, Kebun Binatang di Perkampungan

Main ke Kampung Satwa Kedung Banteng Sleman, Kebun Binatang di Perkampungan

Dwi Agus - detikJogja
Sabtu, 25 Jan 2025 18:26 WIB
Penampakan Kampung Satwa di Sumberagung, Moyudan, Sleman, Rabu (22/1/2025).
Penampakan Kampung Satwa di Sumberagung, Moyudan, Sleman, Rabu (22/1/2025). Foto: Dwi Agus/detikJogja
Sleman -

Tak selamanya kampung wisata hadir dengan konsep kuliner, kesenian dan panorama alam. Seperti Kampung Wisata Kedung Banteng, Sumberagung, Moyudan, Sleman yang dikemas dengan konsep Kampung Satwa. Menghadirkan beragam jenis mamalia, hewan domestik, unggas, reptil hingga ikan.

Kampung Satwa Kedung Banteng dikemas cukup unik. Setiap halaman rumah warga terdapat kandang beragam ukuran. Di dalamnya dihuni satwa dan unggas beragam jenis.

"Jadi kampung wisata tapi konsepnya Kampung Satwa. Setiap warga RT di depan rumah masing-masing ada kandangnya. Isinya aneka macam jenis burung hingga reptil," jelas warga Kedung Banteng, Sarmiati (60) saat ditemui di Kampung Satwa Kedung Banteng, Rabu (22/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat masuk, akan terlihat gapura bertuliskan Kampung Satwa Kedung Banteng pada sisi pintu barat. Tak jauh dari gapura ini terdapat kandang Iguana Brazil. Masuk ke sisi lebih dalam akan terlihat kandang-kandang yang lebih kecil dan dihuni beragam jenis unggas.

Di depan kediaman Sarmiati sendiri terdapat kandang burung Jalak Uren, Falk dan ayam Sumatera. Khusus untuk burung, setiap kandang dihuni satu pasang. Sementara untuk kandang ayam dihuni beragam ukuran untuk jenis yang sama.

ADVERTISEMENT

"Selain pemberdayaan juga untuk edukasi. Biasanya yang datang itu keluarga lalu rombongan sekolah dari TK dan PAUD. Kalau musim liburan itu pasti ramai," kata mantan Ketua Kampung Satwa Kedung Banteng ini.

Penampakan Kampung Satwa di Sumberagung, Moyudan, Sleman, Rabu (22/1/2025).Penampakan Kampung Satwa di Sumberagung, Moyudan, Sleman, Rabu (22/1/2025). Foto: Dwi Agus/detikJogja

Konsep yang disajikan Kampung Satwa Kedung Banteng memang tak biasa. Layaknya sebuah kebun binatang namun di tengah perkampungan. Terlihat dari letak kandang dan rumah warga yang menyatu di sekitar lorong jalan perkampungan.

Saat memasuki kandang kura-kura darat akan melalui rumah warga. Lokasi kandangnya merupakan halaman belakang rumah warga. Terlihat ada 5 ekor kura-kura berukuran besar sedang menyantap sayuran.

"Satwa yang berada di wahana ini mayoritas adalah koleksi pribadi. Ide Kampung Satwa muncul ketika berhasil melakukan breeding ular dan kura-kura, sehingga menarik warga sekitar untuk melihat satwa yang berhasil dikembangbiakkan," ujarnya.

Tak jauh dari kandang kura-kura ada barisan ular beragam jenis dalam kandang kecil. Di sisi baratnya terdapat kandang besar yang berisikan musang pandan, musang akar dan biawak air.

Berjalan ke sisi timur jalan kampung, akan menemukan kandang yang lebih besar. Disambut oleh kandang burung merak. Selanjutnya di sisi utara merupakan kandang Kura-Kura Beluku yang menjadi satu dengan kandang Buaya Senyulong. Adapula ular piton dan buaya Irian yang berseberangan.

"Untuk makannya dari donasi tapi ada juga dari warga sendiri. Kalau jumlah kandang ada sampai ratusan dengan kandang kecil dan akuarium," katanya.

Pengunjung, lanjutnya, dapat berinteraksi langsung dengan beberapa satwa. Terutama yang jinak dan dengan pendampingan dari Kampung Satwa. Seperti Kura-Kura hingga ular.

Konsep Kampung Satwa ini mengadopsi petting zoo. Terinspirasi dari Petting Zoo Ocala di Florida, Amerika Serikat. Di mana pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan satwa yang tergolong tak biasa.

"Bisa berinteraksi, memegang, dan memberi makan satwa-satwanya. Tentunya dengan tetap diawasi oleh petugas. Tentunya ada tambahan edukasi terkait informasi jenis satwanya," ujarnya.

Penampakan Kampung Satwa di Sumberagung, Moyudan, Sleman, Rabu (22/1/2025).Penampakan Kampung Satwa di Sumberagung, Moyudan, Sleman, Rabu (22/1/2025). Foto: Dwi Agus/detikJogja

Kampung satwa ini buka setiap hari sejak pagi hari. Tidak ada jam operasional tetap karena sifatnya adalah perkampungan warga. Fasilitas parkir juga tersedia cukup luas untuk kendaraan roda empat maupun bus.

Dalam aktivitasnya, Kampung Satwa didukung oleh beberapa pihak. Seperti Fakultas Biologi UGM, Fakultas Kedokteran Hewan UGM. Adapula Balai Konservasi Sumber Daya Alam Yogyakarta dan Dinas Pariwisata.

"Untuk tiket tidak ada, cuma sifatnya donasi sukarela, tapi kalau saat ada even ada tiket tergantung acaranya. Kalau ramai itu biasanya saat liburan sekolah atau sore saat akhir pekan," katanya.




(apu/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads