Sering Dikira Sama, Apa Bedanya Vegetarian dan Vegan? Ini Makanan Konsumsinya

Sering Dikira Sama, Apa Bedanya Vegetarian dan Vegan? Ini Makanan Konsumsinya

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Jumat, 14 Nov 2025 14:51 WIB
2. Sering Dikira Sama, Apa Bedanya Vegetarian dan Vegan? Ini Konsumsi Makanannya
Orang vegan. (Foto: freepik/Freepik)
Jogja -

Banyak orang mengira vegetarian dan vegan itu sama karena keduanya tidak makan daging. Padahal, batasan yang mereka jalani sangat berbeda dan memengaruhi pilihan makanan sehari-hari. Perbedaan inilah yang sering membuat orang bingung ketika ingin mencoba pola makan berbasis tumbuhan. Apa bedanya vegetarian dan vegan?

Singkatnya, vegetarian masih mengonsumsi beberapa produk hewani seperti telur atau susu, sementara vegan benar-benar menghindari semua produk hewani, termasuk madu hingga bahan tambahan seperti gelatin. Perbedaan aturan ini membuat cara memilih makanan dan kebutuhan nutrisinya juga tidak sama. Menariknya, alasan orang memilih pola makan ini pun beragam, dari kesehatan hingga etika dan lingkungan.

Kalau kamu ingin memahami perbedaannya dengan jelas sekaligus tahu makanan apa saja yang boleh dikonsumsi masing-masing, penjelasan lengkap yang dihimpun dari National Health Service UK, Health, dan Healthline di bawah dan bisa kamu jadikan panduan sebelum menentukan pilihan. Yuk, simak, detikers!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Poin utamanya:

  • Vegetarian masih mengonsumsi telur atau susu, sedangkan vegan menghindari seluruh produk hewani.
  • Pola makan keduanya sama-sama berbasis tumbuhan namun memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda.
  • Baik vegetarian maupun vegan bisa sehat asalkan menu disusun dengan seimbang dan bervariasi.

ADVERTISEMENT

Apa Bedanya Vegetarian dan Vegan?

Vegetarian dan vegan sama-sama dikenal sebagai pola makan berbasis tumbuhan. Keduanya tidak mengonsumsi daging, unggas, ataupun ikan. Namun, batasan yang mereka terapkan ternyata berbeda cukup jauh.

Vegetarian masih mengonsumsi beberapa produk hewani tertentu. Mereka tidak makan daging, ikan, atau makanan hasil penyembelihan hewan, tetapi masih bisa mengonsumsi telur, susu, atau keduanya, tergantung jenis vegetarian yang diikuti.

Sementara itu, vegan menerapkan aturan yang lebih ketat. Mereka menghindari seluruh produk yang berasal dari hewan, termasuk susu, telur, madu, gelatin, whey, casein, dan bahan-bahan lain yang berasal dari proses hewani.

Bagi banyak vegan, pola makan ini juga menjadi bagian dari gaya hidup. Artinya, mereka tidak menggunakan barang-barang yang berasal dari hewan seperti kulit, wol, atau produk kecantikan yang masih diuji pada hewan.

Sederhananya, vegetarian menghindari daging, sedangkan vegan menghindari seluruh produk hewani. Perbedaan ini membuat pola konsumsi, kebutuhan nutrisi, hingga alasan memilih gaya hidup tersebut bisa bervariasi, mulai dari kesehatan, etika, hingga lingkungan.

Makanan Apa yang Dikonsumsi Vegetarian dan Vegan?

Setelah memahami perbedaan dasarnya, kamu mungkin bertanya-tanya, lalu apa saja makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh kedua pola makan ini? Meski sama-sama berbasis tumbuhan, ada batasan yang berbeda dan penting untuk dipahami. Berikut penjelasannya.

1. Vegetarian

Vegetarian tetap makan berbagai makanan nabati seperti buah, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, umbi-umbian, dan aneka produk olahan dari tanaman. Mereka juga bisa makan berbagai sumber karbohidrat seperti roti, pasta, kentang, nasi, dan sereal.

Yang membedakan tiap jenis vegetarian adalah konsumsi produk hewani non-daging. Secara umum, vegetarian tetap memiliki lebih banyak pilihan protein karena masih bisa mengonsumsi telur dan/atau susu, tergantung jenis pola makan yang dianut. Inilah perbedaannya.

  • Lacto-ovo vegetarian, mengonsumsi telur dan produk susu.
  • Lacto vegetarian, hanya mengonsumsi produk susu, tanpa telur.
  • Ovo vegetarian, hanya mengonsumsi telur sebagai satu-satunya produk hewani.

2. Vegan

Di sisi lain, vegan mengonsumsi seluruh jenis makanan nabati, mulai dari buah, sayur, kacang-kacangan, biji-bijian, hingga biji-bijian utuh, tanpa mengecualikan apa pun dari kelompok tumbuhan. Namun, mereka menghindari seluruh produk hewani, termasuk susu dan produk turunannya, telur, madu, gelatin, whey, casein, dan bahan tambahan lain yang berasal dari hewan.

Beberapa kelompok vegan juga mengikuti pola makan yang lebih spesifik. Salah satunya adalah frugivorous. Penganutnya banyak makan buah dengan tambahan kacang dan beberapa sayuran tertentu. Selain itu, ada pula yang menganut pola makan raw food atau memakan makanan mentah.

Secara umum, vegan perlu lebih cermat memilih makanan yang kaya nutrisi karena tidak mendapatkan protein hewani sama sekali. Namun, pola makan ini tetap bisa terpenuhi dengan kombinasi kacang-kacangan, kedelai, biji-bijian, serta produk fortifikasi.

Manakah yang Lebih Sehat?

Jawaban untuk pertanyaan tersebut tidak sederhana karena keduanya sama-sama punya kelebihan dan risiko, tergantung cara seseorang menyusun pola makannya. Secara umum, pola makan vegetarian maupun vegan cenderung rendah lemak jenuh dan kolesterol.

Keduanya juga kaya vitamin, mineral, serat, serta senyawa nabati yang mendukung kesehatan. Pola makan berbasis tumbuhan ini memberi asupan buah, sayur, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, serta berbagai nutrisi yang membantu menjaga berat badan, kesehatan jantung, dan kadar gula darah.

Namun, ada beberapa perbedaan kecil. Vegetarian biasanya memiliki lebih banyak pilihan sumber protein dan kalsium karena mengonsumsi telur dan produk susu. Dengan begitu, mereka memiliki peluang lebih besar memenuhi kebutuhan nutrisi tertentu seperti vitamin B12 dan kalsium tanpa harus bergantung pada suplemen.

Di sisi lain, pola makan vegan umumnya lebih ketat dan sangat fokus pada bahan nabati. Beberapa penelitian menunjukkan vegan bisa memiliki tekanan darah, kolesterol, dan risiko penyakit jantung yang lebih rendah. Ini terjadi karena banyak makanan nabati mengandung antioksidan, lemak sehat, dan komponen antiradang yang mendukung kesehatan tubuh.

Meski begitu, diet vegan menuntut perencanaan lebih cermat. Hal ini karena asupan vitamin B12, vitamin D, zat besi, zinc, omega-3, dan kalsium berpotensi kurang jika tidak memperhatikan variasi makanan atau tidak menambah makanan fortifikasi dan suplemen. Kekurangan nutrisi dapat berdampak pada energi, suasana hati, kesehatan tulang, hingga fungsi tubuh secara keseluruhan.

Untuk kedua pola makan, risiko tetap ada jika menu sehari-hari terlalu banyak makanan olahan, tinggi gula tambahan, atau kurang beragam. Makanan vegan atau vegetarian tetap bisa tidak sehat bila didominasi makanan tinggi gula, digoreng, atau diproses berlebih.

Oleh karena itu, baik vegetarian maupun vegan bisa menjadi pola makan yang sehat untuk semua usia asalkan direncanakan dengan baik. Pemenuhan nutrisi perlu diperhatikan, terutama agar kebutuhan vitamin B12, kalsium, omega-3, zat besi, dan vitamin D tetap tercukupi. Jika perlu, pemeriksaan kadar nutrisi dan konsultasi dengan ahli gizi dapat membantu menjaga keseimbangan gizi jangka panjang.

Pada akhirnya, pola makan apa pun yang kamu pilih, kuncinya ada pada keseimbangan dan variasi. Coba pahami apa yang paling cocok untuk kebutuhan tubuhmu agar manfaatnya terasa maksimal. Semoga penjelasan bedanya vegetarian dan vegan di atas bermanfaat, detikers!




(sto/alg)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads