6 Sayuran Tidak Boleh Dimakan Penderita Asam Lambung, Bikin Perut Gak Nyaman

6 Sayuran Tidak Boleh Dimakan Penderita Asam Lambung, Bikin Perut Gak Nyaman

Nur Umar Akashi - detikJogja
Kamis, 06 Nov 2025 11:01 WIB
Konjac jelly kubis
Ilustrasi kubis, salah satu sayuran yang sebaiknya tidak dikonsumsi penderita asam lambung. Foto: Istimewa
Jogja -

Penderita asam lambung harus berhati-hati dalam memilih makanan agar tidak kambuh. Bahkan, terhadap sayur yang notabenenya aman. Jadi, sayuran apa saja yang tidak boleh dimakan orang dengan kondisi asam lambung?

Disadur dari Healthline, penyakit asam lambung dikenal juga sebagai Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). GERD adalah kondisi kronis di mana asam lambung naik lebih dari dua kali dalam seminggu.

Ketika kambuh, ada beberapa gejala yang terjadi, seperti rasa terbakar di dada (heartburn) dan rasa pahit di mulut. Menurut keterangan dari Harvard Health Publishing, tanda lainnya adalah mual-mual yang menyebabkan perut terasa tidak nyaman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada banyak hal yang mungkin menyebabkan GERD kumat. Salah satunya adalah mengonsumsi makanan yang tidak tepat. Oleh karena itu, pemahaman mengenai makanan-makanan larangan GERD menjadi penting.

Sebagai salah satu bentuk ikhtiar, simak deretan sayuran yang tidak boleh dimakan penderita asam lambung dan alasannya di bawah ini, yuk!

ADVERTISEMENT

Poin Utamanya:

  • Sayuran seperti tomat buruk bagi penderita asam lambung karena bersifat asam sehingga merelaksasi 'pintu' antara lambung dan kerongkongan.
  • Kol dan bawang bombai memperparah asam lambung karena menimbulkan banyak gas.
  • Toleransi tiap orang terhadap sayuran-sayuran larangan bagi GERD mungkin berbeda. Konsultasikan dengan dokter untuk amannya.

Sayuran yang Tidak Boleh Dimakan Penderita Asam Lambung

1. Tomat

Tergantung dari sisi mana detikers meninjaunya, tomat bisa dikatakan sayur maupun buah. Yang jelas, tomat terlarang bagi pasien asam lambung. Apa alasannya?

Berdasar uraian di laman Vanguard Gastroenterology, tomat secara alami bersifat asam sehingga dapat meningkatkan kadar asam lambung. Keasaman tomat juga berpengaruh kepada otot sfingter esofagus bawah.

Otot ini berfungsi layaknya katup antara kerongkongan/esofagus dengan lambung. Apabila otot sfingter berelaksasi, katup terbuka sehingga asam lambung bisa naik. Nah, makanan-makanan asam, termasuk tomat, bisa membuat otot sfingter rileks sehingga mesti dijauhi.

Alasan lainnya, tomat memiliki kandungan air tinggi. Secara umum, air yang banyak berarti tubuh terhidrasi dengan baik. Namun, air juga menyebabkan volume isi lambung meningkat yang pada gilirannya memicu refluks asam.

2. Kol/Kubis

Berbeda dari tomat yang memperparah GERD karena keasamannya, kol sebaiknya dihindari akibat alasan lain. Dikutip dari Coast Plaza Hospital, sayuran berbentuk bundar ini dapat memicu gas berlebih sehingga perut kembung.

Di antara gas yang dihasilkan dari makan kubis adalah karbon dioksida, metana, dan hidrogen. Gejala-gejala GERD menjadi lebih buruk ketika perut detikers kembung.

3. Bawang Putih

Disebut garlic dalam bahasa Inggris, bawang putih ditengarai mampu memperburuk kondisi GERD. Hal yang sama juga berlaku untuk beberapa tipe bawang lain, seperti bawang bombai, bawang perai, dan kucai.

Memakan bawang putih mentah, mengacu penjelasan Healthline, lebih buruk bagi penderita GERD. Kamu mungkin merasakan sejumlah efek samping, utamanya heartburn. Dalam dosis tinggi, suplemen bawang putih menyebabkan mual, pusing, dan kemerahan di wajah.

4. Bawang Bombai

Siapa sangka jika bawang bombai atau onion ternyata memperparah GERD. Padahal, umbi-umbian satu ini terasa lezat ketika dikonsumsi dan bisa disulap jadi berbagai tipe makanan.

Diringkas dari Rockwall Surgical Specialist, konsumsi bawang bombai menyebabkan otot sfingter kerongkongan bagian bawah lemah. Alhasil, asam lambung bisa naik karena katup tidak tertutup.

Di samping itu, bawang bombai memiliki serat yang dapat difermentasi lambung sehingga memicu sendawa. Ketika bersendawa, katup sfingter terbuka sesaat agar udara keluar. Bagi penderita GERD, yang keluar bisa jadi bukan hanya udara, tetapi juga asam lambung.

5. Daun Mint

Memiliki sensasi menyegarkan, banyak orang mungkin berpikir daun mint adalah solusi tepat. Pasalnya, kesegaran mint dianggap cocok untuk mengatasi panas di dada akibat GERD. Sayangnya, anggapan ini keliru.

Dilihat dari Health Central, daun mint justru menyebabkan otot sfingter penghubung lambung dan kerongkongan rileks sehingga asam naik. Apabila dikonsumsi dalam jumlah wajar, efek buruk daun mint mungkin tidak terpicu.

6. Paprika

Dibandingkan paprika merah atau red bell pepper, paprika hijau punya kadar keasaman yang lebih tinggi. Artinya, buruk bagi asam lambung. Green pepper juga tergolong makanan yang cukup sulit dicerna sehingga memicu asam lambung atau iritasi di kerongkongan.

Dilansir Everyday Health, meski lebih 'lemah' sifat asamnya ketimbang green pepper, paprika merah juga berpotensi memperburuk salah satu gejala GERD, yakni heartburn. Di sisi lain, beberapa penelitian menganjurkan konsumsi red bell pepper karena kaya antioksidan.

Akhir kata, tingkat toleransi penderita GERD terhadap 6 tipe sayuran di atas mungkin berbeda. Bisa saja, paprika aman dikonsumsi oleh si A, tetapi menyebabkan gejala GERD parah di tubuh si B. Pemantauan efek samping yang timbul dari tiap-tiap sayur perlu mendapat perhatian khusus.

Tips Mengatasi GERD

Dirangkum dari Harvard Health Publishing, di bawah ini sederet tips untuk mengatasi GERD agar tidak sering kumat:

  1. Makan secukupnya secara pelan-pelan. Apabila perut sampai penuh, kemungkinan asam lambung naik ke kerongkongan semakin besar. Jadi, alih-alih makan banyak sekali duduk, cobalah makan lebih sedikit tetapi dengan frekuensi sering.
  2. Jauhi makanan-makanan pantangan, seperti makanan berlemak, makanan pedas, dan cokelat. Hindari juga kopi, teh, dan alkohol. Minuman berkarbonasi pun harus dijauhi.
  3. Setelah makan jangan langsung tidur karena bisa memicu pergerakan asam lambung. Tetaplah berdiri atau duduk selama beberapa saat agar. Idealnya, beri jarak 3 jam antara makan dan tidur.
  4. Beberapa jam setelah makan, jangan lakukan olahraga berat. Bila ingin menggerakkan tubuh, cukup jalan-jalan ringan. Utamanya, hindari olahraga yang mengharuskan posisi membungkuk.
  5. Tidurlah dengan posisi miring. Buat posisi kepala 15-20 sentimeter lebih tinggi ketimbang kaki.
  6. Berat badan berlebih membuat struktur otot yang menopang sfingter bagian bawah melebar. Alhasil, tekanan yang menahan otot sfingter tertutup berkurang sehingga katup dapat terbuka.
  7. Hentikan kebiasaan merokok karena dapat membuat otot sfingter esofagus bagian bawah berelaksasi.

Nah, itulah 6 sayuran yang sebaiknya dihindari atau dibatasi konsumsinya oleh penderita GERD. Bila ragu, jangan sungkan untuk berdiskusi dengan dokter, ya, detikers!




(par/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads