7 Tips Membuat Donat agar Adonan Tidak Mirip Odading, Dijamin Empuk!

7 Tips Membuat Donat agar Adonan Tidak Mirip Odading, Dijamin Empuk!

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Minggu, 20 Jul 2025 13:54 WIB
cropped female hand holding pile of donuts
Ilustrasi donat. Foto: Getty Images/iStockphoto/Muhammad Rayhan Haripriatna
Jogja -

Membuat donat di rumah bisa jadi aktivitas yang menyenangkan, apalagi jika hasilnya empuk, ringan, dan mengembang sempurna. Sayangnya, tak sedikit yang justru berakhir kecewa karena hasil akhir donatnya malah mirip odading karena padat, kenyal, dan permukaannya kasar. Supaya kejadian ini tidak terulang, penting untuk memahami tips membuat donat agar tidak mirip odading, mulai dari pemilihan bahan hingga teknik menggorengnya.

Meskipun donat dan odading berasal dari bahan dasar yang mirip seperti tepung terigu protein tinggi, ragi, dan gula, hasil akhirnya sangat bergantung pada cara pengolahan. Donat yang baik memerlukan proses fermentasi, pengulenan, dan proofing yang tepat agar teksturnya lembut dan tidak berat.

Nah, supaya donat yang kamu buat tidak mirip dengan odading, pastikan untuk membuatnya dengan benar. Yuk, simak tips lengkap yang dihimpun detikJogja dari buku 200++ Tip Antigagal Membuat Kue, Cake, & Roti tulisan Purbo Yudowinoto, Kue Favorit Ala Kaki Lima tulisan Lanny Soechan, serta laman Tasting Table berikut ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tips Membuat Donat agar Adonan Tidak Mirip Odading

Agar adonan donatmu tidak berakhir seperti odading, kamu perlu memperhatikan beberapa teknik penting dalam proses pembuatan. Berikut ini beberapa tips praktis yang bisa kamu terapkan agar hasil akhirnya tetap lembut seperti donat, bukan keras atau terlalu padat seperti odading.

1. Gunakan Ragi yang Masih Aktif

Ragi adalah kunci utama dalam menghasilkan donat yang mengembang sempurna dan bertekstur empuk. Jika kamu menggunakan ragi yang sudah kedaluwarsa atau terlalu lama disimpan, adonan donatmu bisa gagal mengembang dan justru menghasilkan tekstur yang keras seperti odading. Ciri khas donat yang sukses adalah adanya serat halus di dalam dan ringan saat digigit.

ADVERTISEMENT

Untuk menguji ragi, larutkan sedikit ragi dalam air hangat dengan sedikit gula. Jika dalam beberapa menit muncul buih atau busa di permukaan, itu tanda ragi masih aktif. Gunakan segera untuk menguleni adonan. Donat yang dibuat dengan ragi aktif akan mengembang sempurna saat difermentasi dan menghasilkan tekstur yang lembut saat digoreng.

2. Proofing yang Cukup dan Tepat

Salah satu perbedaan terbesar antara odading dan donat terletak pada proses proofing atau fermentasi adonan. Donat membutuhkan waktu proofing yang cukup agar gluten terbentuk dengan baik dan ragi bekerja optimal untuk menghasilkan rongga udara di dalam adonan. Jika waktu proofing terlalu singkat, adonan bisa jadi bantat dan padat seperti odading.

Proofing ideal dilakukan dua kali, yaitu setelah adonan diuleni dan setelah dibentuk. Selama proses ini, pastikan adonan ditutup rapat agar tidak kering. Gunakan uji tekan jari untuk mengetahui apakah proofing yang dilakukan sudah cukup atau masih kurang. Jika adonan kembali perlahan setelah ditekan, itu tanda proofing sudah cukup. Jangan terburu-buru, karena kesabaran adalah kunci dari donat yang empuk dan ringan.

3. Jangan Overmix atau Undermix Adonan

Menguleni adonan terlalu sedikit (undermixing) akan menghasilkan tekstur yang kasar dan tidak rata. Sedangkan overmixing bisa membuat adonan terlalu kaku dan hasil akhirnya jadi keras dan berakhir lebih mirip kue bantal atau odading daripada donat. Kunci keseimbangannya adalah uleni sampai adonan kalis elastis, tidak lengket di tangan, dan bisa ditarik tipis tanpa robek.

Untuk mempermudah kontrol, uleni dengan tangan atau gunakan mixer kecepatan rendah. Saat adonan sudah mulai menarik dari sisi mangkuk atau meja dan terasa halus saat disentuh, itu tandanya sudah cukup. Adonan donat yang pas akan menghasilkan gigitan yang lembut dan empuk di bagian dalam, jauh dari tekstur berat ala odading.

4. Istirahatkan Adonan Cukup Lama

Untuk membuat donat, waktu istirahat atau resting harus disesuaikan agar tidak terlalu lama. Resting cukup akan membuat adonan rileks, gluten merata, dan memudahkan saat digilas dan dibentuk.

Istirahat berlebihan tanpa kontrol suhu bisa membuat ragi bekerja terlalu cepat atau bahkan lemah yang menyebabkan adonan jadi berat dan padat seperti odading. Gunakan waktu istirahat sesuai anjuran resep (biasanya 1-2 jam atau hingga adonan mengembang dua kali lipat). Simpan di suhu ruangan tertutup plastik agar tidak kering di permukaan.

5. Goreng di Minyak yang Cukup Panas

Minyak yang tidak cukup panas bisa membuat donat menyerap terlalu banyak minyak dan menjadi berminyak serta lembek. Sebaliknya, minyak terlalu panas akan membuat bagian luar gosong tapi dalamnya masih mentah. Suhu ideal menggoreng donat adalah sekitar 170-180Β°C.

Gunakan termometer dapur jika ada, atau lakukan tes dengan menjatuhkan sedikit adonan ke minyak. Jika adonan langsung mengapung dan muncul gelembung stabil, itu tandanya minyak sudah siap. Goreng donat hingga berwarna kuning keemasan, cukup 1-2 menit per sisi. Jangan terlalu sering dibolak-balik agar tidak menyerap minyak berlebih.

6. Gunakan Tepung Protein Tinggi Secara Proporsional

Resep odading umumnya menggunakan tepung protein tinggi yang menghasilkan tekstur lebih kenyal dan berisi. Untuk donat, kamu juga bisa menggunakan tepung protein tinggi, tetapi pastikan kamu menyeimbangkannya dengan teknik pengulenan dan proofing yang tepat agar hasilnya tetap empuk.

Tepung dengan kadar protein tinggi membantu membentuk struktur adonan yang kokoh, tetapi jika tidak dikontrol, adonan bisa jadi terlalu elastis dan keras. Campuran dengan tepung protein sedang juga bisa digunakan untuk hasil yang lebih seimbang. Kuncinya adalah tidak hanya bergantung pada tepung, tetapi juga teknik pengolahan.

7. Perhatikan Ukuran dan Teknik Pemotongan

Donat sebaiknya dipotong dengan alat yang tajam dan sekali tekan. Pemotongan yang kurang bersih akan menyebabkan adonan tidak mengembang sempurna saat digoreng. Ini juga yang membuat bentuk donat bisa menyerupai odading, yaitu mengembang tidak merata dan permukaannya kasar.

Jangan lupa hanya reroll sisa adonan sekali saja, dan diamkan dulu di kulkas jika perlu. Ini membantu mengendurkan gluten dan menjaga tekstur donat tetap ringan. Jangan terlalu sering mengolah ulang adonan karena akan menghasilkan donat keras atau bantat.

Resep Donat Simple dan Enak

Siapa bilang bikin donat empuk harus ribet? Dengan bahan sederhana dan tanpa cetakan pun kamu bisa menghasilkan donat yang lembut, ringan, dan mengembang sempurna. Cocok untuk camilan keluarga atau teman ngopi di sore hari. Yuk, ikuti langkah-langkah berikut ini yang dikutip dari buku Baking At Home tulisan Luvita Ho!

Bahan Adonan Donat

  • 250 gram tepung terigu protein tinggi
  • 5 gram ragi instan
  • 35 gram gula pasir
  • 3 gram garam
  • 2 butir kuning telur
  • 120 ml air dingin atau susu cair dingin
  • 30 gram mentega tawar

Bahan Tambahan

  • Minyak secukupnya untuk menggoreng
  • Gula bubuk untuk taburan

Cara Membuat

  • Dalam mangkuk, aduk tepung terigu, ragi, dan gula pasir selama sekitar satu menit. Tujuannya agar ragi tidak langsung bersentuhan dengan garam yang bisa menghambat kerjanya.
  • Tambahkan garam dan kuning telur ke dalam adonan, lalu tuangkan air atau susu sedikit demi sedikit sambil diuleni hingga membentuk adonan yang menyatu.
  • Setelah adonan mulai kalis, masukkan mentega. Uleni kembali sampai benar-benar kalis dan elastis.
  • Bentuk adonan menjadi bulat, lalu diamkan selama 30 menit di wadah tertutup kain bersih hingga mengembang.
  • Setelah mengembang, bagi adonan menjadi potongan kecil seberat 35 gram. Bulatkan tiap potongan dan istirahatkan lagi selama 15 menit.
  • Pipihkan adonan, beri lubang di tengahnya menggunakan spuit atau jari tangan. Agar tidak lengket, taburi tepung atau gunakan alas kertas roti. Diamkan lagi selama 25-30 menit agar mengembang maksimal.
  • Panaskan minyak di wajan dengan api kecil. Goreng donat selama sekitar 2,5 menit atau hingga berwarna kuning kecokelatan. Balik sekali saja agar donat tidak menyerap banyak minyak.
  • Setelah ditiriskan, taburi donat dengan gula bubuk saat masih hangat. Sajikan sebagai camilan lezat untuk keluarga.

Nah, itulah tadi sejumlah tips yang bisa detikers ikuti jika ingin membuat donat agar hasilnya tidak mirip dengan odading. Selamat mencoba dan semoga berhasil!




(par/par)

Hide Ads