Ampo Kudapan dari Tanah Khas Bantul Konon Baik Dimakan Ibu Hamil, Ini Mitosnya

Ampo Kudapan dari Tanah Khas Bantul Konon Baik Dimakan Ibu Hamil, Ini Mitosnya

Adji G Rinepta - detikJogja
Sabtu, 14 Jun 2025 12:19 WIB
Penampakan ampo, olahan dari tanah liat khas Bantul, versi kecil. Foto diunggah Jumat (13/6/2025).
Penampakan ampo, olahan dari tanah liat khas Bantul, versi kecil. Foto diunggah Jumat (13/6/2025). Foto: dok. Atun Dwi Astuti
Bantul -

Ampo, olahan dari tanah liat yang telah ditetapkan jadi Warisan Budaya Takbenda (WBTb) oleh Kementerian Kebudayaan itu ternyata menyimpan mitos unik. Konon, Ampo bisa membuat kulit bayi menjadi putih jika ibu hamil mengonsumsinya.

Ampo merupakan olahan tanah liat murni berbentuk gulungan tipis tanah liat kering seukuran jari manusia. Salah satu pembuat Ampo di Kerten, Imogiri, Bantul, Atun Dwi Astuti (43) menjelaskan Ampo memiliki dua ukuran.

Selain dikonsumsi, Ampo juga memiliki fungsi lainnya tergantung ukurannya. Untuk Ampo yang dikonsumsi, berbentuk lebih tipis dari jenis Ampo lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Cuma ada dua jenis, kecil sama besar. Kalau Ampo besar itu biasanya buat merebus daun pepaya biar ndak pahit. Kalau yang kecil bisa dimakan," jelas Atun saat ditemui detikJogja di kediamannya di Imogiri, Bantul, Jumat (13/6/2025).

Kata Atun, dua jenis Ampo tersebut memiliki cara pembuatan dan bahan yang sama. Yang membedakan hanya saat proses mengiris tanah liat yang telah dipadatkan menggunakan bilah bambu.

ADVERTISEMENT

Adapun proses pembuatanya, lanjut Atun, dimulai dengan mengolah tanah liat agar bersih dari sisa batu dan mudah dibentuk. Kemudkan dipadatkan dan dibentuk bundar seukuran ban motor agar mudah saat proses pengirisan.

"Pertama tanah itu kita rendam air, biar bisa dibentuk. Kalau sudah 1-2 hari nanti tanahnya bisa istilahnya pulen gitu, kan sebelumnya keras," papar Atun.

"Terus kita cetak bulet itu, pakai veleg motor. Kita padatkan terus kita diamkan satu malam, kita angin-angin kan biar agak keras. Terus dikempleng, dipukul-pukul, setelah itu baru bisa diiris," sambungnya.

Atun mengatakan, ada mitos unik pada jenis Ampo konsumsi. Konon, jika ibu hamil mengonsumsi Ampo bisa membuat kulit bayi yang dilahirkan menjadi putih bersih. Ia pun mengaku pernah mendapat pesanan Ampo untuk ibu hamil.

Namun, menurutnya saat itu permintaan ibu hamil tersebut untuk Ampo yang proses pengeringannya dipanggang. Atun bilang, Ampo panggang mengeluarkan aroma harum.

"Saya pernah dengar itu dulu kalau orang ngidam itu biasanya makan Ampo, tapi Ampo yang kecil-kecil itu. Prosesnya setelah diiris itu diangin-anginkan sebentar terus dipanggang pakai sabut kelapa. Nanti baunya harum," ujarnya.

"Katanya biar anaknya (kulitnya) putih itu. Dulu ada yang cari juga, ya itu Ampo kecil yang dipanggang. Baunya harum itu, kayak tanah kering kena hujan itu lho," imbuhnya.

Meski begitu, saat ini Atun mengaku hanya fokus membuat Ampo berukuran besar yang menurutnya tak membutuhkan waktu lama untuk membuatnya. Sedangkan sang ibu masih membuat Ampo kecil namun jika ada pesanan datang.

"Iya saya khusus yang besar, hemat tenaga hemat waktu. Yang kecil itu jarang yang minta, karena barangnya ringkih cepat remuk," jelas Atun.

"Ibu saya masih bikin yang kecil, soalnya sudah punya langganan, jadi tetep bikin. Bikinnya terserah tapi, semau kita. Pelanggan dari luar kota juga ada. Kalau yang kecil tergantung permintaan, bisa dipanggang bisa cuma dijemur," pungkasnya.




(apu/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads