- Ciri-ciri Makanan Mengandung Minyak Babi 1. Terdapat Istilah Khusus dalam Komposisinya 2. Tekstur Sangat Renyah dan Lembut 3. Rasa Gurih yang Kuat
- Ciri Fisik Tidak Selalu Akurat
- Lantas, Bagaimana Cara Memastikan Makanan Tidak Mengandung Minyak Babi? 1. Periksa Logo Halal di Kemasan atau Restoran 2. Lakukan Pengecekan Sertifikat Halal Secara Online
Ciri-ciri makanan mengandung minyak babi kerap tidak terlihat secara langsung, padahal jenis lemak hewani ini banyak digunakan dalam berbagai hidangan. Beberapa makanan populer seperti kue, pie, biskuit, bahkan donat, sering kali dibuat menggunakan minyak babi untuk menghasilkan tekstur yang renyah dan rasa yang khas. Karena banyak digunakan dalam olahan pastry dan gorengan, keberadaannya bisa jadi luput dari perhatian, terutama jika tidak tercantum jelas pada label.
Dirangkum dari The Spruce Eats, minyak babi atau yang dikenal dengan nama lard, merupakan lemak yang diperoleh dari bagian tubuh babi yang dilelehkan. Bentuknya berwarna putih krem, dan rasanya bisa netral hingga sedikit berpadu dengan aroma daging tergantung pada cara pengolahannya.
Lard hadir dalam beberapa jenis, termasuk lard biasa yang telah disaring atau lard yang diproses dan dihidrogenasi agar tahan lama di suhu ruang. Selain itu, ada pula leaf lard yang berasal dari lemak di sekitar ginjal babi dan sangat disukai oleh pembuat pastry karena teksturnya lembut dan tidak berbau daging.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika detikers termasuk orang yang menghindari konsumsi minyak babi, tentu memahami ciri-cirinya menjadi sangat penting. Yuk, simak penjelasan lebih lengkapnya di bawah ini agar tidak salah memilih kuliner!
Ciri-ciri Makanan Mengandung Minyak Babi
Mengetahui tanda-tanda makanan yang mengandung minyak babi sangat penting, terutama bagi konsumen yang memperhatikan aspek kehalalan dan keamanan konsumsi. Berdasarkan informasi dari arsip detikJateng, David's Pasture, dan Pixicook, terdapat beberapa ciri khas yang dapat dikenali sebagai indikasi kemungkinan penggunaan minyak babi dalam produk makanan. Berikut ini adalah tiga ciri utama:
1. Terdapat Istilah Khusus dalam Komposisinya
Salah satu petunjuk utama adanya minyak babi dalam makanan adalah penyebutan istilah tertentu pada label kemasan. Minyak babi atau lemak babi jarang ditulis secara langsung sebagai 'minyak babi', tetapi kerap disamarkan dalam bentuk nama lain yang terdengar asing bagi sebagian konsumen.
Beberapa istilah yang perlu diwaspadai adalah lard, fatback, lardo, lardon, salo, dan leaf lard. Nama-nama ini umum ditemukan pada produk seperti roti, kue, cokelat, sosis, dan makanan olahan impor yang tidak selalu mencantumkan terjemahan bahan dengan jelas.
2. Tekstur Sangat Renyah dan Lembut
Minyak babi dikenal memiliki kemampuan memberikan hasil akhir yang sangat renyah dan lembut pada makanan. Berdasarkan informasi dari David's Pasture dan Pixicook, ciri ini sering tampak pada produk seperti pastry, pie crust, dan beberapa jenis kue. Tekstur tersebut dihasilkan karena minyak babi, termasuk leaf lard, sering digunakan sebagai pengganti mentega dalam adonan untuk menciptakan efek meleleh di mulut.
3. Rasa Gurih yang Kuat
Lemak babi memiliki karakteristik rasa gurih yang khas, yang dapat dikenali pada makanan tertentu. Menurut David's Pasture dan Pixicook, rasa ini biasanya sangat terasa pada produk seperti sosis, makanan olahan daging ala Eropa seperti charcuterie, serta pada kue atau makanan asin lainnya.
Produk makanan khas Eropa dan Amerika seperti pie, quiche, atau croissant juga secara tradisional bisa menggunakan minyak babi sebagai bahan utama. Selain itu, makanan goreng yang memiliki kerenyahan ekstrem juga patut diwaspadai karena minyak babi kerap digunakan untuk penggorengan di beberapa negara.
Ciri Fisik Tidak Selalu Akurat
Meski terdapat sejumlah ciri khusus makanan yang mengandung minyak babi, sayangnya hal tersebut tidak selalu akurat. Bahkan, ciri-ciri di atas tidak dapat dijadikan sebagai patokan utama. Banyak faktor lain yang dapat memengaruhi tekstur dan rasa makanan, seperti jenis lemak nabati yang digunakan, teknik pengolahan, serta tambahan bahan lainnya.
Hal ini sejalan dengan temuan dalam artikel ilmiah berjudul A Review of the Developed Methods for the Analysis of Lard and Pork in Food and Pharmaceutical Products for Halal Authentication yang ditulis oleh Prihandiwati, Rohman, dkk. Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa untuk mendeteksi minyak babi secara pasti diperlukan metode ilmiah berbasis laboratorium.
Penulis menyatakan bahwa analisis halal tidak dapat hanya mengandalkan pengamatan luar atau ciri-ciri umum, melainkan harus menggunakan pendekatan ilmiah seperti spektroskopi inframerah (FTIR), kromatografi, dan teknik chemometrics untuk mengidentifikasi keberadaan lard secara akurat dalam makanan atau produk farmasi.
Lantas, Bagaimana Cara Memastikan Makanan Tidak Mengandung Minyak Babi?
Setelah mengetahui ciri-ciri makanan yang berpotensi mengandung minyak babi dan memahami bahwa ciri fisik tidak selalu akurat, langkah berikutnya adalah mengetahui cara memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi benar-benar bebas dari kandungan tersebut. Berikut beberapa langkah penting yang dapat dilakukan:
1. Periksa Logo Halal di Kemasan atau Restoran
Langkah awal yang paling mendasar adalah memastikan adanya logo halal resmi pada produk makanan atau minuman. Keberadaan logo halal menunjukkan bahwa produk tersebut telah melalui proses audit dan sertifikasi sesuai ketentuan.
Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Nomor 88 Tahun 2022, pelaku usaha diwajibkan mencantumkan label halal pada produk yang telah tersertifikasi. Sejak 1 Maret 2022, label halal yang digunakan juga harus sesuai dengan desain resmi label halal Indonesia yang ditetapkan oleh BPJPH. Maka dari itu, memeriksa logo halal pada kemasan, menu restoran, atau papan informasi menjadi langkah penting sebelum memutuskan untuk mengonsumsi suatu makanan.
2. Lakukan Pengecekan Sertifikat Halal Secara Online
Selain memeriksa label secara fisik, keaslian sertifikat halal juga bisa diverifikasi melalui situs resmi BPJPH. Hal ini disampaikan oleh Kepala BPJPH, Muhammad Aqil Irham, yang menjelaskan bahwa pengecekan status halal dapat dilakukan melalui laman info.halal.go.id/cari.
Dengan fitur pencarian ini, konsumen dapat menelusuri apakah suatu produk benar-benar telah tersertifikasi halal, termasuk makanan, minuman, kosmetik, hingga bahan tambahan seperti minyak atau lemak. Langkah ini menjadi penting terutama ketika produk tidak mencantumkan label halal karena alasan tertentu, seperti dikemas dalam bentuk curah atau jumlah kecil, sebagaimana disebutkan dalam Keputusan Kepala BPJPH Nomor 88 Tahun 2022.
Jadi, sudah paham dengan ciri-ciri makanan mengandung minyak babi, detikers? Semoga penjelasan di atas bermanfaat!
(sto/aku)
Komentar Terbanyak
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa