Cara Mudah Mengenali Makanan yang Pakai Minyak Babi

Kabar Food

Cara Mudah Mengenali Makanan yang Pakai Minyak Babi

Riska Fitria - detikJatim
Rabu, 28 Mei 2025 12:45 WIB
Minyak babi
Minyak babi (Foto: iStock)
Surabaya - Minyak babi kerap digunakan dalam proses memasak karena dianggap mampu meningkatkan cita rasa makanan. Simak ciri-ciri makanan yang memakai minyak babi.

Penggunaan minyak babi kembali jadi sorotan setelah kasus Ayam Goreng Widuran di Solo yang ternyata menggoreng kremesannya dengan minyak babi. Dari itu, pelanggan beranggapan bahwa penggunaan minyak babi bisa membuat rasa makanan lebih enak.

Lalu, seperti apa sebenarnya makanan yang mengandung minyak babi? Apakah benar bisa bikin lebih gurih? Dan apakah aman dikonsumsi?

Berikut penjelasannya, dikutip dari detikFood:

1. Apa itu minyak babi?

Dilansir dari The Spruce Eats (14/01/23) minyak babi atau lard berasal dari 100% lemak babi. Lemak babi memang sudah umum digunakan untuk memasak.

Lemak babi tersebut diambil dari bagian perut, bokong, dan bahu babi. Biasanya minyak babi disimpan dalam bentuk padat dan warnanya putih krem.

Minyak babi memiliki rasa yang netral, tidak berbau, bahkan ada yang tidak berasa. Itu semua tergantung dengan proses pengolahan lemak babi menjadi minyak babi.

2. Ciri makanan yang mengandung minyak babi

Melansir dari Huffpost, makanan yang mengandung minyak babi dapat dikenali dari tekstur dan aromanya. Pertama, makanan yang digoreng pakai minyak babi bisa lebih renyah.

Itu karena lemak babi memiliki titik asap tinggi. Karenanya minyak babi cocok digunakan untuk menggoreng dengan suhu tinggi yang akan menghasilkan tekstur renyah pada makanan.

Makanan yang mengandung minyak babi biasanya beraroma daging babi yang khas dan lembut. Secara tampilan, tekstur makanan yang dipanggang dengan minyak babi biasanya akan bersisik atau berlapis.

Selain itu, tampilan makanan yang mengandung minyak babi juga cenderung agak berminyak. Namun, untuk ini tergantung dengan porsi minyak yang digunakan untuk memasak.

3. Lebih sedikit kandungan trigliserida

Minyak babi memiliki kandungan trigliserida yang lebih sedikit dibandingkan lemak sapi, seperti yang dikutip dari jurnal 'Analisis Minyak Babi Pada Krim Pelembab Wajah yang Mengandung Minyak Zaitun dengan Menggunakan Spektroskopi Fourier Transform Infrared (FTIR)' oleh Putri Assifa.

Trigliserida sendiri adalah molekul yang terdiri atas gliserol dan tiga molekul asam lemak. Asam lemak yang paling besar dalam kandungan minyak babi adalah asam palmitat, asam oleat, dan asam stearat.

4. Bisa digunakan untuk berbagai metode memasak

Minyak babi tidak hanya bisa digunakan untuk menggoreng makanan, tetapi juga untuk menumis dan memanggang. Penggunaan minyak babi bisa membuat tekstur makanan lebih renyah.

Selain itu, penggunaan minyak babi tidak akan memicu rasa atau aroma babi yang kuat. Minyak babi justru memicu rasa yang cenderung netral, lapor Sparrow Hill Farm.

5. Apakah minyak babi aman untuk memasak?

Dikutip dari lama Martha Stewart (18/11/24) minyak babi tidak selalu sehat. Namun, jenis lemak ini dapat dikatakan lebih baik dibandingkan sejumlah lemak lainnya yang digunakan secara luas.

Mengingat lemak babi memiliki lebih sedikit lemak jenuh dibandingkan mentega. Selain itu, minyak babi juga lebih sedikit kandungan lemak trans daripada mentega putih.

Namun, minyak babi yang dikonsumsi dalam jumlah besar, tetap bisa memicu tingkat lemak jenuh dan lemak trans yang cukup tinggi.

Hal itu bisa meningkatkan risiko kadar kolesterol tinggi. Karenanya penting untuk memperhatikan porsi agar tidak terlalu banyak menggunakan minyak babi untuk memasak.

Berita ini sudah tayang di detikFood, baca berita selengkapnya di sini!


(auh/hil)


Hide Ads