Ciri-ciri Minyak Babi Beserta Manfaat dan Efeknya bagi Kesehatan

Ciri-ciri Minyak Babi Beserta Manfaat dan Efeknya bagi Kesehatan

Nur Umar Akashi - detikJateng
Rabu, 26 Feb 2025 12:13 WIB
ilustrasi minyak goreng
Ilustrasi minyak. (Foto: iStock)
Solo -

Dalam dunia kuliner, berbagai jenis minyak digunakan untuk menghasilkan rasa sedap hidangan. Di antaranya yang populer adalah minyak babi, minyak zaitun, minyak kelapa, dan minyak sayur. Lalu, apa ciri-ciri minyak babi yang membedakannya dengan minyak lain?

Dikutip dari skripsi berjudul Analisis Minyak Zaitun, Sawit, Babi, dan Campuran Berbasis Data FTIR dengan Kualifikasi Menggunakan PCA dan CA oleh Fiki Hurum Maqsuroh dari UIN Maulana Malik Ibrahim, minyak babi adalah salah satu minyak hewani yang banyak dikonsumsi.

Minyak babi dihasilkan dari jaringan lemak hewan berkaki empat tersebut. Tempat pengambilan lemaknya bisa bermacam-macam. Namun, kualitas minyak babi terbaik ditemukan pada lemak di dinding perut babi. Di samping perut, lemak babi juga bisa diperoleh dari bagian lain, seperti punggung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena penggunaannya yang luas dalam dunia masak-memasak, detikers mesti mengetahui ciri-ciri minyak babi. Dengan demikian, kamu bisa membedakannya dengan minyak biasa dan tidak salah pilih untuk memasak.

Selain ciri-ciri minyak babi, di bawah ini detikJateng juga siapkan pembahasan ringkas mengenai manfaat dan efeknya. Pastikan untuk membaca uraiannya sampai tuntas agar tidak ada informasi yang terlewat, ya, Lur!

ADVERTISEMENT

Ciri Minyak Babi

Perlu diketahui sebelumnya, ada banyak jenis lemak babi yang digunakan sebagai minyak. Masing-masing tentu memiliki karakteristik sendiri. Beberapa tipe lemak babi dan cirinya adalah sebagai berikut:

1. Lard

Dikutip dari Food Network, lard adalah lemak babi yang didapat dengan cara memisahkan lemak dari otot melalui pelelehan. Kemudian, prosesnya dilanjut dengan tahapan penyaringan dan pengolahan untuk menghilangkan kotoran dan memberi rasa netral. Ciri-ciri lard adalah:

  • Padat, berwarna putih atau gading pada suhu ruangan.
  • Cairan bening ketika dipanaskan.
  • Sering dijual dalam bentuk balok.

2. Leaf Lard

Menurut keterangan dari The Spruce Eats, leaf lard adalah lemak lunak dan visceral yang diambil dari sekitar ginjal dan pinggang. Ciri leaf lard adalah:

  • Lembut dan mudah dioles pada suhu ruangan.
  • Rasanya 'bersih', tidak terasa seperti daging babi.
  • Cocok digunakan oleh para pembuat roti karena karakteristik lembut dan manisnya.

3. Fatback

Sesuai namanya, lemak satu ini diambil dari bagian punggung babi. Dilansir Chefs Resources, karakteristik fatback meliputi:

  • Fatback keras sekaligus lentur pada suhu ruangan.
  • Warnanya putih, bukan kuning atau abu-abu.

Ketika akan membeli minyak, detikers perlu mengecek label yang tertera dengan saksama. Beberapa istilah yang umum untuk menyebut lemak babi meliputi lard, fatback, leaf lard, lardo, lardon, manteca, strutto, dan saindoux.

Secara umum, minyak babi berbentuk padat (seperti mentega), alih-alih cair seperti minyak biasa. Lebih lanjut, minyak babi punya konsistensi lebih pekat dan mengandung lebih sedikit air. Perbedaan lainnya adalah minyak babi punya titik asap yang terbilang tinggi dibanding minyak biasa.

Manfaat Minyak Babi

Telah disinggung sekilas sebelumnya, lemak babi dipakai seperti minyak pada umumnya. Mudahnya, lemak babi mirip dengan mentega yang punya tekstur padat. Ketika memasak, tekstur padat ini akan leleh dan berperan seperti keumuman minyak cair.

Diringkas dari Babs Bone Broth, terdapat sejumlah manfaat dari penggunaan lemak babi dalam masakan, yakni:

1. Kaya Vitamin D

Vitamin D punya banyak manfaat bagi tubuh manusia, mulai dari pengaturan metabolisme kalsium dan fosfor hingga nutrisi penting kesehatan tulang. Vitamin satu ini juga bisa membantu menurunkan risiko sejumlah penyakit, seperti kanker, kardiovaskular, dan autoimun.

Nah, kandungan vitamin D banyak ditemukan dalam minyak atau lemak babi. Hasil penelitian menemukan adanya 1100 IU vitamin D per sendok makan lemak babi. Coba bandingkan dengan jamur yang hanya punya 21 IU!

2. Sumber Lemak Baik

Berada di urutan kedua tertinggi setelah minyak zaitun, lemak babi punya lemak tak jenuh tunggal sebanyak 48 persen. Lemak-lemak ini membantu menurunkan kolesterol darah sekaligus menjaga kesehatan sel.

3. Titik Asap Tinggi (High Smoke Point)

Berbeda dengan minyak sayur yang tidak dapat dipakai memasak suhu tinggi, lemak babi bisa. Hal ini dikarenakan tingginya titik asap lemak babi, yakni 190 derajat celsius. Artinya, lemak babi bisa dipakai untuk berbagai proses memasak tanpa khawatir membuat makanan gosong dan teroksidasi.

4. Sumber Kolin yang Baik

Kolin adalah nutrisi penting bagi tubuh manusia. Sayangnya, asupan kolin tidak ditemui dalam jumlah banyak dalam berbagai makanan. Rendahnya kadar kolin dikaitkan dengan berbagai penyakit, seperti jantung dan alzheimer. Dalam lemak babi, terdapat 102 hingga 399 mg kolin per cangkir, tergantung dengan bagaimana cara babi tersebut dibesarkan.

Efek Minyak Babi bagi Kesehatan

Dilihat dari laman Prevention, lemak babi tidak mengandung protein atau karbohidrat sama sekali. Alih-alih, sebagaimana minyak-minyak lain dari lemak, lemak babi memiliki kandungan lemak tak jenuh (lemak baik) dan lemak jenuh (lemak jahat).

Secara umum, lemak tak jenuh cenderung lebih sehat dibandingkan 'saudara'-nya. Nah, sebagai contoh, dalam satu sendok makan lemak babi, terdapat 5 gram lemak jenuh; 5,8 gram lemak tak jenuh tunggal; dan 1,4 gram lemak tak jenuh ganda.

Dengan demikian penggunaan lemak babi sebagai minyak memasak mesti dibatasi. Menurut keterangan dari situs NPR, jika hanya dikonsumsi sebagai bagian dari daging babi, tentunya dalam jumlah sedang, maka tidak mengapa. Namun, bukan ide bagus untuk mengganti minyak sehat dengan lemak babi secara terus-menerus.

4 Minyak Paling Sehat

Berdasar penjelasan dari laman Healthline, terdapat empat jenis minyak yang bisa dikatakan 'paling sehat'. Keempat jenis minyak tersebut tentu patut dipertimbangkan karena punya titik asap tinggi. Sebab, jika suhu minyak melebihi titik asapnya, minyak akan rusak dan mengeluarkan radikal bebas yang berbahaya. Keempat minyak tersebut adalah:

1. Minyak Zaitun (Olive Oil)

Titik asap minyak zaitun mencapai 176 derajat Celsius. Di samping titik asap tinggi, minyak zaitun juga kaya nutrisi, seperti vitamin E, asam oleat (lemak tak jenuh tunggal), dan senyawa antioksidan bernama oleocanthal dan oleuropein.

2. Minyak Alpukat (Avocado Oil)

Lebih tinggi dari minyak zaitun, titik asap minyak alpukat mencapai 271 derajat celsius. Minyak alpukat punya rasa netral sehingga cocok digunakan untuk masakan manis maupun gurih. Minyak satu ini juga kaya nutrisi dengan berbagai manfaatnya.

3. Minyak Wijen (Sesame Oil)

Ketiga adalah minyak wijen dengan titik asap 210Β°C. Kandungan populer dari minyak wijen adalah antioksidan bernama sesamol dan sesaminol. Keduanya terbukti dapat menyehatkan jantung. Sesame oil menawarkan rasa kacang yang lembut.

4. Minyak Safflower (Safflower Oil)

Rekomendasi minyak sehat keempat menurut Healthline adalah minyak safflower. Safflower oil punya titik asap 265Β°C dan mengandung persentase asam lemak tak jenuh yang tinggi. Rasanya yang netral cocok dipakai sebagai saus maupun bumbu rendaman.

Demikian pembahasan ringkas mengenai ciri-ciri minyak babi yang bisa dijadikan acuan untuk membedakannya dengan minyak biasa. Telah berlalu pula penjelasan mengenai manfaat dan efek minyak babi bagi kesehatan untuk melengkapi informasi. Semoga bermanfaat!




(sto/dil)


Hide Ads